Semoga suka, jangan lupa vote dan komennya ya 💙💛
Maaf juga kalau terlambat update.
ⓝⓝⓝ
Jaffar
Bandung macet seperti biasanya, dan Gadeon ramai seperti biasanya juga. Hari ini gue kebagian jadwal pagi, dan hari ini ada tamu penting kata Farshan, sih orang pemerintahan gitu. Gue sebagai asisten executive chef bertugas untuk memantau kinerja pegawai yang sedang membuat menu buat acara penyambutan orang-orang penting itu.
"Ada bocoran gak siapa yang dateng?" tanya gue kepada FOS atau Front Office Supervisior yang bertugas untuk menerima semua data tamu yang akan menginap atau berkunjung ke sini.
"Lo gak dikasih tahu? Pejabat semua kan? Katanya mau ada acara perayaan gitu di ballroom." Arik menjawab sembari menyantap nasi kuning yang dia beli di warteg depan, ini orang agak ngaco sebenarnya. Kalau dia mau makan padahal tinggal bilang sama gue, biar gue masakin eh malah beli.
"Sejak kapan lo suka nasi kuning? Biasanya juga gak pernah makan kalau istirahat." Agak menyimpang dari topik sebetulnya, gue cuma penasaran aja.
"Mia suka nasi kuning, hehe, jadi ikutan suka juga deh gue." Arik menjawab sambil cengegesan.
"Bucin," ucap gue ketus.
"Elu aja yang gak punya pacar, jadi gak merasakan hati berbunga-bunga kayak gue dan si Bebeb." Arik masih dengan kepala batunya, yang merasa kalau dunia ini milik mereka berdua. Sisanya ngontrak.
Bicara soal pacar, gue juga pernah merasakan kasmaran kok. Cuma jarang ada yang tahu kalau gue pernah pacaran. Entah kenapa, gue memang menutup diri termasuk soal urusan pribadi. Jadi kalau kalian sengaja mencari tahu tentang gue di twitter, gak akan ketemu dah.
Tuh kan jadi keingetan lagi, Diane apa kabar ya? Kayaknya udah seminggu setelah hari ulang tahun dia gue jarang ke rumah atau butiknya lagi. Menjelang akhir bulan begini Gadeon memang sering direservasi untuk berbagai acara besar, kayak pernikahan bahkan acara ulang tahun.
Seperti sekarang, harusnya gue libur dan bisa santai di rumah tanpa harus mikirin kerjaan. Cuma ya namanya kerja di hotel, libur itu suatu hal yang jarang banget. Kami bekerja di saat kalian berlibur.
"Yang dateng anggota birokrasi." Arik mengganti topik pembicaraan. "Hotel sengaja gak ngasih tahu siapa guest yang bakal dateng hari ini karena lo tahu kan karena kejadian beberapa bulan lalu? Mental kita terutama anak-anak service down semua."
Gue terdiam, bukan karena gue takut. Tapi gue teringat kalau penyebab hampir diberi sanksinya Gadeon lima bulan lalu itu adalah karena adanya fake complaint yang membuat pihak dinas kebersihan hampir turun tangan.
Mau tahu siapa yang membuat fake complaint itu?
Orangtua gue sendiri.
Hidup memang drama, kita bergerak dalam skenario Tuhan. Dan mungkin, ini lah skenario yang harus gue jalani, beradu akting dan strategi dengan orangtua gue sendiri. Di saat kebanyakan orangtua mendukung karir anaknya. Orangtua gue malah ingin menjatuhkan karir anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVELTY
Romance(Update setiap Sabtu) Book #2 Terkadang, kita berjuang untuk hal yang sia-sia. Terkadang, kita selalu bersikukuh kalau semuanya benar. Tanpa pernah kita ingat, kalau yang terjadi terjadilah. Dan jarang dari kita bisa mengubahnya. Lalu terkadang...