S E O U L
Jam pulang sekolah pun akhirnya tiba. Jennie yang sudah tidak mood di sekolah itu sejak pagi--akhirnya bisa menghembuskan nafas leganya saat mengetahui kalau sekarang ia bisa menjenguk Kaka kelasnya itu. Kim Hanbin.
Dia sudah sangat merindukan Kaka kelas kesayangannya itu sekarang. Memang baru semalam terakhir mereka ketemu, tapi rasanya kaya sudah berhari-hari buat jennie. Mungkin karena mereka sudah terlalu dekat?
Jennie buchen.
Saat Jennie sampai diparkiran, disana Mino sudah menjemput Jennie menggunakan mobil putih hasil tabungannya sendiri-- dan segera Jennie pulang untuk mengganti serangannya dan makan terlebih dahulu lalu kemudian bersiap-siap untuk menjenguk Hanbin bersama dengan kakanya dan juga mamah dan papah Jennie. Seperti yang dikatakan mamah Jennie pagi tadi.
Papah Jennie sudah kenal Hanbin, karena pernah beberapa kali Hanbin datang kerumahnya saat papah Jennie sedang ada dirumah, dan mereka langsung kelihatan akrab seperti waktu pertama kali Mino bertemu dengan Hanbin.
- F Z -
Saat Jennie dan keluarga datang, ternyata Hanbin sedang tidur--dan mereka memutuskan untuk tetap membiarkannya. karena papah dan mamah Jennie yang masih ada urusan jadi mereka harus pulang lebih dulu, begitu juga Mino yang ada jadwal kuliah sore jadi dia juga ikut bersama orang tuanya. Dan Jennie tetap tinggal disana menunggu sampai Hanbin bangun, dan teman-temannya juga sebentar lagi akan datang.
"Jennie" panggil Hanbin yang baru bangun dari tidurnya saat melihat wanita yang juga akhir-akhir ini selalu ada dipikirannya--yang sedang berbincang-bincang dengan mamahnya itu. Mereka sudah terlihat sangat dekat.
"Udah bangun ka?" Tanya Jennie sambil berjalan menuju Hanbin. Hanbin pun mengangguk dan tersenyum sebagai jawabannya.
"Kamu udah lama disini?" Tanya Hanbin.
"Lumayan, tadi mamah papah sama ka Mino juga kesini, tapi dia gabisa lama-lama makanya pulang duluan" jelas Jennie.
"Kamu kenapa ga bangunin aku? Aku jadi gaenak"
"Gapapa kaa, abisnya kayaknya Kaka nyenyak banget tidur nya"
Karena mamah Hanbin tau kalau teman-teman nya Hanbin akan datang sebentar lagi, jadi mamah Hanbin pergi ke supermarket untuk membeli snack untuk teman-teman nya Hanbin yang sudah dianggap sebagai anaknya sendiri itu.
"Jennie Hanbin, mamah ke supermarket dulu ya beli camilan buat teman-teman kalian nanti" Hanbin hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Iyaa Tante, hati hati" jawab Jennie.
Setelah itu mamah Hanbin segera pergi.
"Jennie ko kayaknya kamu ngantuk banget?" Tanya Hanbin yang melihat jennie terus-terusan menguap.
"Hehe iyaa ka semalem gabisa tidur" jawab Jennie sambil nyengir cantik.
"Pasti gara gara mikirin aku ya?"
"Ish sok tau"
Tiba-tiba hening. Tidak ada yang berminat untuk melanjutkan percakapannya itu dan sekarang Jennie sudah menaruh kepalanya di kasur tempat Hanbin tidur.
"Jenn maaf ya" ucap Hanbin dengan nada suara pelan.
"Aku udah ngegangtungin kamu"
"Aku udah janji sama temen-temen aku, kalo aku bakal ngasih status hubungan kita hari ini. Tapi karena aku disini sekarang jadi--maaf ga ada bunga, coklat atau apapun yang biasanya cowok-cowok pake buat nembak. Jadii.. Jen--mau ga jadi pacar aku?" Hanbin menunggu jawaban dari Jennie. hatinya sudah lagi dugem sekarang, takut sama jawaban yang bakal Jennie kasih. Ya walaupun dia tau kalau Jennie juga punya perasaan yang sama kaya dia, tapi tetap saja dia takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙁𝙧𝙞𝙚𝙣𝙙 𝙕𝙤𝙣𝙚 ||Jenbin ✅
Teen Fiction[Completed] ••••• [Tahap revisi] Start : ¹5 April 20 End : 4 Mei 20 Status: finish ✅ [⚠️] - harshword - typo everywhere ©ucxjjee