Demam

570 75 21
                                    



Hari ini gue ngerasa tubuh gue berat banget buat bangun. Seolah gue gak kuat buat berdiri lagi, gue megang kening gue.

Sial.

Panas banget.

Ini pasti gara-gara kemaren gue hujan-hujanan deh.

Ya gimana kemarin pas gue pulang latihan taekwondo malah hujan deras banget, dan gue malah terobos karena emang udah sore. Tapi pada akhirnya gue malah demam kayak gini.

Lemah amat si Coups.

Gue coba paksain berdiri, dengan segala tenaga gue. Tapi gue gak kuat dan jatuh lagi. Woozi di sebelah gue sampe bangun dan liatin gue.

"Kenapa lo?" tanya Woozi yang sekarang udah dalam posisi duduk.

"Gakpapa," jawab gue, dan bikin gue kaget. Suara gue serak banget.

Woozi juga kaget dia ngelebarin mata, "lo sakit?"

Gue berdehem singkat, "enggak."

Woozi mengernyit, dia terus ngulurin tangan pegang kening gue. "Anjir lo panas banget kop. Lo demam ya?"

"Elah gakpapa santuy," balas gue masih sok bersikap biasa, padahal daritadi ini pala kerasa pusing banget.

Wonwoo dan Mingyu bangun, dan mereka liat ke gue sama Woozi.

"Kenapa Zi?" tanya Mingyu turun dari ranjang dan menghampiri gue.

"Ini si Sekop demam," balas Woozi bikin Mingyu memajukan diri dan megang kening gue.

"Lah iya panas banget."

Wonwoo sekarang menghampiri gue, "bisa sakit juga ternyata lo."

Anjir emang si Wonwoo. Bukan cuma tatapannya aja yang tajem, mulutnya juga jir.

"Yaelah gakpapa sakit segini doang mah cetek," kata gue terus berdiri dan melangkah, walau baru satu langkah tubuh gue udah terhuyung kecil.

Mingyu langsung pegangin gue, "elah Bang istirahat aja."

"Ho'oh gak usah sok kuat lo," kata Wonwoo.

Napa dah si Wonwoo daritadi sensi amat sama gue.

"Mending hari ini lo gak usah berangkat deh Kop," kata Woozi menyarankan.

"Hari ini gue ada ulangan Matematika," kata gue, gak mungkin kan kalo gue absen.

"Izin sehari doang gak bikin lo bego kali," kata Woozi sambil noyor kepala gue.

He inget ini gue lagi sakit woy!

"Ho'oh lagian lu kayak bisa matematika aja," kata Mingyu.

Ini kenapa dah si Mingyu mulutnya jadi ikut-ikutan tajem.

"Lo istirahat aja, nanti gue bilangin Jun suruh izinin elo," kata Wonwoo.

Kenapa Jun?

Karena Jun sekelas sama gue.

"Tapi gue pengen sekolah," kata gue masih keras kepala kepala pengen sekolah.

Ya gimana ya, ini masalahnya ulangan Matematika gue gak mau sampe ngelewatin. Meskipun emang nantinya gue remed ya seenggaknya gue ikut ulangan.

"Elah Kop ini izin lho bukan alpa! Takut amat lo!" kata Woozi jadi ngegas.

"Bang meskipun lo pengen banget ketemu doi, tapi lo juga harus mikirin kesehatan lo," ini Mingyu yang ngomong sambil nepuk pundak gue sok bijak.

Lah bentar, gue gak ngerti sama omongannya Mingyu.

"Hm, udah pokoknya lo istirahat aja sampe mendingan gue bilangin Jun dulu," kata Wonwoo terus keluar kamar buat ngasih tau Jun.

Let's Shoot [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang