I Need You, Girl

part 5

Han Chae-rin POV

"Mian hyung-nim"

Kau..

"Dari mana saja kau??" Suara manager sejin membuatku mengalihkan pandangan ku dengan cepat.

"Aku tadi mengambil HP ku yang ketinggalan" kulihat 'dia' mulai berjalan dan duduk di samping namja yang menurutku memiliki wajah yang baby face. Mungkin dia adalah maknae.

"Lalu kemana Yoon-Gi?" Aku bertanya-tanya siapa dan bagaimana orang yang manager sejin katakan itu..

"Dia sedang ada urusan hyung-nim" kulihat namja berbahu lebar itu menjawab.

"Urusan apa?" Aku kembali beralih menatap manager sejin yang kembali bertanya.

"Entahlah.. katanya ini adalah urusan pribadi" jawab namja pendek itu.

Tak lama setelah namja pendek itu menjawab, manager sejin beralih menatapku.

"Ah.. mian Han Chae-rin'ssi, aku terlalu sibuk terhadap mereka hingga melupakan bahwa kau juga ada di sini." Aku hanya tersenyum menanggapi manager sejin.

"Apakah dia... melamar untuk menjadi asisten ku, hyung-nim?"

Deg

Seketika jantungku serasa berhenti berdetak mengetahui siapa yang mengatakan hal itu. Yah.. siapa lagi jika bukan Kim Taehyung. Kalian pasti tau alasan ku terkejut. Yap! Karena kalimat 'asistenku' , itu berarti aku melamar menjadi asistennya. Ooh... bisakah aku pulang saja sekarang, bisakah aku memberhentikan waktu lalu aku akan pergi sekarang juga... ayolah... kenapa harus dia...

"Hmmm... ne taehyung-a.. tapi aku tidak menerimanya karena menunggu keputusan mu, " ucapan manager sejin membuat taehyung menatapku. Aku menelas saliva ku dengan susah payah.

Oh.. ayolah jangan sampai dia mengatakan hal diluar dari urusan ini...

"Siapa namamu?" Aku benar-benar terkejut dengan pertanyaan yang dia lontarkan kepadaku. Tapi aku berusaha menetralkan ekspresi ku kembali.

"Ehm.. Han Chae-rin imnida" aku menertawai diriku sendiri dalam hati. Karena aku berpikir ini seperti deja vu.

Apa kau benar tak mengenaliku?

Hal itu seperti ingin sekali ku lontarkan padanya sekarang. Tapi yah... itu hanya terucap di hatiku untuk sekarang.

"Kau... kelahiran berapa?"

Dasar! Apa ini caranya membuat ku merasakan sakit juga.

"Hey!" Suaranya kembali menyadarkan ku.

"1999" kulihat mereka semua yang ada di ruangan ini menatap ku bingung.

"Berarti kau masih kuliah." Aku hanya menganggukkan kepalaku sebagai jawaban dari namja berlengsung pipit itu.

"Siapa bias mu??" Aku tidak langsung menjawab pertanyaan itu. Karena kalian tahu kan, aku melamar di sini bukan karena aku mengetahui tentang idol ini atau idola kepada mereka... melainkan karena sahabatku itu..