Chapter 14 ~ Starry eyed of you

750 111 20
                                    

Jiyeon yang baru selesai dengan homework-nya, masih terlalu dini untuk pergi tidur saat ini. Jiyeon memutuskan berendam sejenak didalam bathup. Sekalian membersihkan otaknya yang mulai ketularan virus mesum Kim Myungsoo.

Myungsoo mengantarkannya pulang sore ini dan Myungsoo sendiri pergi menyusul teman-temannya menyambangi Sungkyu yang katanya dihajar habis-habisan oleh Seolhyun. Sedikit sepi rasanya tanpa kehadiran pria menyebalkan itu disekitarnya.

Jiyeon mematikan lampu kamar mandi menyalahkan tab air hangat ditambah foam vanilla yang melimpah. Memutar musik instrumental dan menyalahkan scent candle favoritenya Boss Ladies husstle&caffeine, perpaduan aroma roast coffe dengan karamel dan Vanilla. Jiyeon suka menyalahkan lilin dan berendam dari pada difusser, lilin itu lebih romantis bagi Jiyeon.

Melepas semua pakaian santainya Jiyeon membenamkan diri didalam air hangat, membiarkan tubuhnya rileks. Segala pikirannya melayang, melupakan segala hal-hal bodoh yang dia lakukan dengan Myungsoo sejak tiba di Korea.

Jiyeon bersandar dipinggiran bathupnya, mengingat kejadian siang ini diatap...

Jiyeon yang duduk tak berdaya dipangkuan Myungsoo yang juga mendekapnya. Tunangan mesumnya itu menggelitik telinganya dengan nafasnya. Mencium cuping telinga Jiyeon, menebar kegelian bagi Jiyeon.

Tanpa bermaksud apapun Jiyeon mendesah, menghindari kecupan-kecupan geli Myungsoo. Desahan kegeliannya justru membuat kecupan Myungsoo semakin intens, Myungsoo bahkan menahan kedua tangan Jiyeon didepan dada gadis itu. Sengaja menggelitik tengkuk Jiyeon dengan bibirnya.

Jiyeon menggeliat tidak nyaman karena rasa geli yang ditimbulkan Myungsoo disekitaran potongan lehernya, telingga hingga tengkuknya. Seperti cacing kepanasan, Jiyeon terus bergerak-gerak kegelian, menghindari bibir Myungsoo yang menggelitiknya.

"Geli" kikih Jiyeon kegelian, menghindari pria yang masih menahannya pergerakannya. Jiyeon terkurung sepenuhnya dalam pangkuan Myungsoo, tangannya terkunci tertahan pria yang duduk dibelakangnya ini. Myungsoo bukannya berhenti justru semakin iseng membuat Jiyeon semakin menggeliat kegelian.

"Myungsoo hentikan" pinta Jiyeon yang terengah, "Ini masih disekolah"

"Memang aku melakukan apa?" tanya Myungsoo tanpa dosa, meregangkan tangannya yang menahan tangan gadis itu.

Jiyeon meloncat cepat dari pangkuan nyaman Myungsoo begitu dirasakan pegangan Myungsoo yang mengendur disekitar tubuhnya. Myungsoo bukannya melepaskan Jiyeon, justru menggelitik tubuh ramping Jiyeon dengan kedua tangannya.

Jiyeon menggeliat kegelian berusaha melepaskan diri dari serangan geli yang dilancarkan Myungsoo. Jiyeon sangat sensitif dengan geli, tangan Myungsoo menggelitik tubuh belakangnya tanpa ampun.

Deg!
Jiyeon merasa tangan Myungsoo yang sudah bersarang diatas dadanya, akibat gerakan Jiyeon yang tak beraturan. Wajah Jiyeon merona karena malu, seolah sadar dimana tangannya bersarang dengan canggung Myungsoo-pun menghentikan permainannya.

Memutar pinggang Jiyeon menghadapnya Myungsoo justru mencium Jiyeon dengan lembut dibawah langit siang itu, mata mereka bertemu setelah ciuman singkat Myungsoo. Seolah terhipnotis tatapan iris coklat Jiyeon dihadapannya, jantung Myungsoo justru bergerak kian cepat.

Mata itu bercahaya.
Bahkan dibawah sinar mentari siang itupun, Iris kecoklatan Jiyeon tetap bercahaya dan lebih indah, That starry eyed of you who hipnotized Myungsoo completly..

Myungsoo pulang lebih awal malam ini, Dengan santai Myungsoo melangkah naik kekamarnya setelah menolak pelayan menyiapkan makan malam. Myungsoo berencana memainkan shooting gamenya sebelum tidur hari ini. Kakaknya masih ada pemotretan di Hawaii untuk beberapa hari ini, rumah besar itu terasa sepi.

'Memang kapan rumah ini pernah tidak sepi?' batin Myungsoo,

Myungsoo mengalihkan pandangan kearah kamar Jiyeon, sebelum memasuki kamarnya sendiri. Myungsoo mengukir sebuah senyumab diwajahnya, dia salah. Sejak kehadiran Jiyeon rumah ini tidak pernah sepi lagi, hatinyapun begitu. Myungsoo jadi punya alasan untuk pulang kerumah lebih awal seperti malam ini.

Myungsoo memutar arah, masuk kekamar Jiyeon. Myungsoo menerobos masuk tanpa mengetuk terlebih dahulu, Myungsoo mengangkat bahu dengan santai. Toh ini rumahnya juga, selain ruang kerja dan kamar ayahnya tidak ada ruangan manapun yang tak bisa Myungsoo masuki di Mansion ini. Lampu kamar Jiyeon sudah gelap.

'Apa gadis ini sudah tidur? cepat sekali' batin Myungsoo tapi sejauh mata Myungsoo memandang, dia sama sekali tak menangkap sosok Jiyeon yang meringkuk ditempat tidurnya seperti semalam.

Alunan lembut musik instrument dari arah kamar mandi menarik perhatian si-Bungsu Kim untuk mendekat. Masih tanpa repot mengetuk, Myungsoo membuka pintu kamar mandi yang gelap. Myungsoo menyerngit aneh, sama seperti diluar kamar mandi juga sama gelapnya.

Hanya ada cahaya remang dari lilin aroma terapi, aroma kopi dan vanilla yang manis. Aroma Vanilla khas Jiyeon, gadis itu pasti ada disini Myungsoo yakin. Myungsoo tersenyum setengah begitu matanya menemukan pakaian Jiyeon bertebaran dilantai kamar mandi. Myungsoo berdebar dan merasa bersemangat secara bersamaan.

' Apa gadis ini sedang berusaha menggodaku?' batin Myungsoo mulai berimajinasi.

Pikiran liar Myungsoo langsung lenyap begitu menemukan Jiyeon yang sedang tertidur didalam bathup. Gelumbung busa bahkan hampir menghilang disana.

"Apa gadis ini selalu tertidur dimanapun?!" komentar Myungsoo yang sudah duduk dipinggiran Bathup.

Myungsoo terpaku tak sanggup dari keindahan paras yang terlelap didalam air. Myungsoo membelai lembut wajah Jiyeon mencium bibir merah gadis itu lagi. Seolah rak pernah bosan menikmati setiap kecapan dibibir gadis yang mulai terusik dalam tidurnya. Bulumata lentik itu bergerak lemah sebelum terbuka sepenuhnya, menajamkan penglihatannya yang masih kabur.

"Bukannya ini terlalu romantis untuk dinikmati sendirian" komentar Myungsoo tanpa dosa. Menyadarkan Jiyeon sepenuhnya akan kehadiran pria tidak tau sopan santun itu dikamar mandinya.

"Aaaaaahhhhh!!!!" jerit Jiyeon dengan hororrr, wajahnya semerah tomat karena malu dan gugup. Reflek Jiyeon terlonjak didalam air menyadari busa yang mulai menipis, dengan gugup Jiyeon menutupi tubuhnya meringkuk malu didalam air.

Vanilla✿

VANILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang