Chapter 33 ~ What mean to be mean to be

725 116 59
                                    

Myungsoo menatap langit-langit kamar, tubuhnya masih terbaring nyaman diatas tempat tidur jiyeon. Aroma tubuh Jiyeon jelas masih segar disini, tapi tidak kehadiran gadis itu.

Pikiran Myungsoo melayang, sebelum tadi malam gadisnya itu tiba-tiba menghilang bagai asap jelas Myungsoo dan Jiyeon masih berbaring bersama diatas tempat tidur merah muda ini setelah acara kabur-kaburan mereka setelah pesta perusahaan kemarin. Sebelum Myungsoo bersikap berlebihan dan meninggalkan Jiyeon dalam amarah.

Kalau tau waktu mereka hanya sependek itu, Myungsoo pasti memperlakukan Jiyeon lebih baik lagi.

Egonya terlalu tinggi, Myungsoo sadar bahwa egonya ini yang pada akirnya membuatnya lebih terluka. Sikap semau sendirinya dan mudah tersinggung ini yang sering menjadi penghalang bagi Myungsoo untuk bisa membuka diri.

Tapi gadis itu Park Jiyeon, tunangannya itu berbeda gadis itu tidak pernah benar-benar marah atau tersinggung dengan sikap seenaknya Myungsoo. Bahkan setelah segala tingkah kasar Myungsoo selama ini, malam itu Jiyeon masih mau menyusul Myungsoo kekamarnya memeluk pinggangnya dari belakang dengan mesra. Saat dengan kasar dan kekanak-kanakan Myungsoo mengusirnya Jiyeon masih kekeh bertahan disisinya.

Malam itu Myungsoo memandang mata gelap Jiyeon yang beraring diatas tubuhnya dengan kasih, tangan gadis itu membelai lembut helain rambut kecoklatan Myungsoo saat kedua tatapan mereka terkunci satu sama lain.

"Aku bukan terlahir sebagai pria brengsek Jiyeon!" ucap myungsoo dengan suara dalamnya "Paling tidak tidak sampai usiaku 14 tahun, saat itu para gadis mulai mendekatiku karena aku tampan dan memiliki banyak uang. Dan tak pernah ragu untuk menghamburkan beberapa ribu won. Ok, aku terlalu naif saat itu untuk tau betapa para gadis itu lebih menyeramkan dari pada anak laki-laki."

Jiyeon mengangkat alisnya mendengar ucapan Myungsoo, belum sempat Jiyeon berkomentar Myungsoo memotongnya dengan cepat "Jangan memandangku seperti itu, kau belum tau saja apa yang bisa dan sanggup dilakukan gadis-gadis gila diluar sana, bahkan Seolhyun itu bukan apa-apa." komentar Myungsoo

"Saat usiaku 14 tahun seorang noona yang terkenal sebagai trainee sebuah agensi mendekatiku dan menyatakan cinta kepadaku dan karena dia memang cantik jadi aku terima saja. Noona itu hanya memanfaatkan uangku saja mengambil keuntungan dariku yang masih polos untuk memuaskan gaya hidupnya sekaligus birahinya." Jiyeon memandang horor pada Myungsoo tersenyum sinis.

"Cih! Kau belum sampai dibagian terbaiknya Jiyeon. Noona itu dengan konyolnya lagi menjadikanku bahan tertawaan dihadapan teman-temannya. Menjadikan kehidupan pribadi kami bual-bualan dimuka umum. Bagaimana dia harus mengajariku diatas ranjang. Dia bilang kalau bukan karena uangku dia juga tidak akan sudi dengan anak kecil sepertiku" Myungsoo berkata dengan nada jijik yang sangat kentara.

Jiyeon tidak menyangka bahwa Myungsoo yang sempurna seperti pahatan pun memiliki kisah menyedihkan seperti itu. bukan berati Jiyeon berpikir bahwa Myungsoo lahir sebagai bajingan hanya saja dia tidak pernah membayangkan kisah yang seperti ini. Jiyeon memeluk Myungsoo dalam diam.

"Sejak saat itu aku tidak pernah percaya lagi pada para gadis, tidak sampai aku mengenal Sandara. Aku pikir dia berbeda, Sandara itu sangat lembut dan baik hati. Dia lemah tapi juga tegar. Aku pikir Sandara akan berbeda  dan aku membuka hatiku padanya." Myungsoo tertawa meledek dirinya sendiri

"Ternyata aku salah! Aku tertipu lagi, Sandara justru sengaja menipuku memanfaatkanku tidak ada bedanya dengan lainnya!" Jiyeon bisa merasakan ada kegetiran dalam nada suara Myungsoo.

"Huft, aku rasa aku memang tidak cocok dengan hubungan yang serius" komentar Myungsoo ringan masih ada kepedihan dalam suaranya Jiyeon bisa rasakan itu.

Jiyeon mengangkat kepalanya dari pundak Myungsoo, menatap lurus kearah iris mata coklat dihadapannya. "Lalu apa hubungan kita ini bukan sesuatu yang serius bagimu???" tanya Jiyeon penuh kesungguhan.

VANILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang