Chapter 10 ~ Jangan pernah muncul dihadapanku

686 112 16
                                    


Sandara dengan cepat menarik tangan Myungsoo yang bebas menahannya dan berkata "Myungsoo aku menunggumu, bisakah kita bicara?!"

"Tidak ada yang perlu kita bicarakan" tekan Myungsoo sambil mengibaskan tangan Sandara kasar,

"Kim Myungsoo" lirih Sandara tak berdaya,

"Kumohon" tambah Sandara meminta dengan suara yang mulai bergetar.

Mendengar nada suara Sandara yang bergetar hati Myungsoo mulai bimbang, Myungsoo menghentikan langkahnya. Jiyeon yang dari tadi hanya diam memperhatikan akirnya menyentuh tangan Mungsoo dengan lembut.

"Dia sepertinya sudah menunggu lama, apapun masalah kalian beri kesempatan dia bicara" ucap Jiyeon  dewasa, "Aku akan masuk lebih dulu" pamit Jiyeon meninggalkan keduanya dalam diam.

"Bicaralah" perintah Myungsoo dengan nada dingin, Myungsoo masih berdiri ditempatnya menjaga jarak dengan Sandara sebisa mungkin.

"Myungsoo kemana saja kau selama ini?" tanya Sandara membuka pembicaraan, Sandara melangkah mendekatinya tapi Myungsoo melempar pandangan tajam yang berhasil menyiutkan nyali Sandara untuk mendekat "Aku mencarimu kemana mana! Aku khawatir denganmu"

Myungsoo tertawa meledeknya, 'Khawatir denganku? yang benar saja, jangan bercanda!' pikir Myungsoo.

"Ini semua salah paham Myungsoo" Sandara berusaha menjelaskan dari sudut pandangnya.

"Cih. Bahkan setelah kau lihat buktinyapun masih saja mengelak ya" komentar Myungsoo pedas "Tak ku sangka kau gadis seperti itu Sandara Park" tambah Myungsoo dengan tatapan menghina ke arah Sandara.

Hati Sandara sakit mendengar Myungsoo menyebut namanya seperti dua orang asing, seperti tidak pernah ada apapun diantara mereka saja "Awalnya memamg benar aku pikir bisa menfaatkanmu.."

"Hentikan!" Myungsoo memotong ucapan Sandara, " Aku tidak ingin mendengar omongkosongmu lagi" tolak Myungsoo.

Cukup!!

Cukup rasa sakit yang ditinggalkan gadis ini. Rasa sakit itu sudah mengering sekarang, untuk apa Myungsoo menuang garam lagi diatasnya. Myungsoo tidak ingin tau apapun lagi, Myungsoo tidak sanggup mendengar apapun yang akan diucapkan gadis itu selanjutnya.

"Bukankah kau sudah mendapatkan apa yang kau mau?! Jinyoung, bukankah Jinyoung sudah setuju untuk tidak mengganggumu lagi?!! Untuk apa lagi kau mencariku?! Bukankah kita tidak ada urusan apapun lagi mulai sekarang. Park Sandara jangan pernah bicara lagi padaku anggaplah kita tidak pernah mengenal satu sama lain!! dan satu lagi.." Myungsoo menarik nafasnya dalam-dalam.

"Jangan pernah muncul dihadapanku!!"tekan myungsoo penuh kilatan emosi dimatanya, Myungsoo berbalik dan meninggalkan gadis yang pernah disukainya dengan tulus itu, terisak penuh penyesalan.

Jiyeon berendam dengan nyaman didalam bathup empat kaki di ruangannya. Rasa lelahnya hilang seketika begitu Ia bersandar nyaman didalam air hangat dengan aroma foam Vanilla favoritnya.

"Ada hubungan apa ya antara Myungsoo dan Sandara Park itu???" tanya Jiyeon pada dirinya sendiri. "Kenapa Myungsoo kasar sekali dengan gadis itu ya? gadis itu tidak terlihat seperti gadis yang menyebalkan" Jiyeon bernarasi sendirian dalam kamar mandi yang kosong itu, tangannya bermain-main dengan foam disekelilingnya.

"Mungkin dia mantan pacarnya?" tebak Jiyeon bicara pada foam dihadapannya. "Ck. Sudahlah Jiyeon urusi urusanmu sendiri saja!!"

Ciuman-ciuman Myungsoo kembali mengusik pikiran Jiyeon. Seperti kaset rusak yang berulang, Ciuman Myungsoo terus mengusik Jiyeon, pipi Jiyeon merona mengingat ciuman Myungsoo padanya seharian ini.

VANILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang