Part 5 || Strength

95 53 5
                                    

Hepiriding💕

***

Aku menemukan keluarga dan kebahagiaan baru, bukan karna orang tuaku menikah lagi, melainkan karna aku bergabung dalam perkumpulan kecil yang menyenangkan dan meninggalkan hidupku yang datar.

Now Playing | Powfu -Death Bed

***

Bel istirahat berbunyi, gadis bergigi gingsul berjalan mendekati meja Zafran

"heh! Lo kapan ga sibuk si? Anak baru aja sok sibuk lo! Urusin nih tugas!" Selena melabrak Zafran dan membanting sebuah buku di meja pemuda yang masih terpaku di bangkunya

"bukan sok sibuk, saya memang sibuk"

"cih! Gamau tau pokoknya besok tugas ini harus selesai! Lusa dikumpulin! Tanggung jawab dong ah!" Selena masih saja mengomeli Zafran, padahal Zafran sudah beranjak dan mulai melangkah pergi

Selena geram, tangannya mencekal Zafran agar tidak pergi, mata gadis itu melotot lebar melayangkan tatapan perang

Zafran menghela napas "iyaiya, saya selesaikan malam ini"

Gadis itu diam, setelah berdehem, ia pun pergi dengan teman-temannya ke kantin, termasuk dengan Refa.

Zafran memandang mereka heran, pertemanan macam apa mereka itu? Beberapa hari di kelas ini, Zafran kerap kali melihat mereka yang berantem, bahkan pernah jambak-jambakan.

Mereka sering adu mulut dan melempar-lempar barang yang bukan miliknya, bahkan Zafran melihat sendiri kejahatan yang di lakukan Refa, gadis itu pernah sengaja merobek kertas tugas Selena membuat si empunya dihukum berjam-jam.

Entahlah, mungkin Selena tidak menyadari temannya sebusuk itu.

Setelah kepergian gerombolan cewek gak jelas tadi, Zafran melenggang menuju ruang osis, dia berjanji akan menemani Alice ke ruang kepala sekolah.

Zafran membuka pintu coklat bertuliskan 'markas babu' itu. Namun tidak ia temukan gadis mungil beraura merah itu, di dalam ruangan hanya ada Betti dan Heya yang sepertinya sedang merekap keuangan.

Betti mendongak menyapa Zafran yang berdiri di ambang pintu "oh. Hay Zafran! Sini masuk aja kayak biasa"

Zafran berjalan ke arah meja di pojok ruangan "Alice mana?"

Betti menjawab dengan mata masih fokus pada catetannya "lagi ngeprint dulu sebentar"

Zafran duduk di kursi pasangan meja tersebut, sepertinya ini meja Alice, pemuda itu mengorek-ngorek kertas yang ada di meja bermaksud mencari proposalnya

Pemuda itu hendak mencari di tempat lain, tangannya mulai membuka laci meja

Betti mendongak dan seketika melotot "eh gaboleh disitu!" pekik Betti kaget melihat Zafran sudah di daerahnya Alice

Zafran kaget dan mengurungkan niatnya membukak laci "kenapa?" tanyanya sembari beranjak dari kursi.

"itu daerah kekuasaanya Alice, gaboleh ada yang mengusik apa yang ada di atas mejanya, gaboleh ada yang bukak-bukak lacinya, pokoknya gak boleh mendekati meja itu" jelas Betti ikut panik

"kalo lo butuh meja, yang itu aja tuh kosong, itu meja wakil ketua osis" lanjut Betti menunjuk meja di sisi lain

Zafran mengangguk dan mendekati meja yang di atasnya hanya ada bunga dan pita hitam, wakil ketua osis? Iya juga ya, sejak Zafran pindah kesini, ia tidak tahu waketos sekolahnya itu siapa "kenapa kosong?"

"orangnya udah meninggal"

Deg!

Zafran menyembunyikan raut terkejutnya, meninggal? Kok horor ya. "o--ohh" Zafran mengangguk saja dan dengan hati-hati memeriksa meja tersebut.

Setelah dirasa tidak ada yang janggal, ia mendudukkan dirinya di kursi kebanggan itu, hmm cukup nyaman.

Zafran meraih pita-pita hitam di atas meja itu "meninggal kenapa?"

"kecelakaan, btw pitanya jangan di buang ya, belum 40 hari, gapapa kan?" Heya ikut bersuara, sersirat kesedihan dalam suaranya

Ruangan berubah jadi sendu Zafran terbawa suasana dan memanjatkan doa di tempat duduknya, meskipun ia tidak mengenal sosoknya, tak ada salahnya kan mendoakan orang yang sudah meninggal?

Zafran melirik meja kebanggan Alice, jadi gadis itu bekerja sendiri? Tidak ada wakil disisinya dan dia baik-baik saja, Zafran tersenyum simpul, keren.

Suara pintu terbuka, seseorang akan masuk, para manusia di dalam ruangan mendongak melihat siapa disana, setelah orang itu masuk, ternyata Alice.

Dia memeluk proposal di sebelah kiri dan tangan kanannya membawa kantung plastik berisi berbagai jenis minuman dan cemilan.

Dengan senyum cerah ia berkata "proposal sudah di acc gaes!!!" pekiknya senang.

Betti dan Heya ikut memekik senang, mereka berlari memeluk Alice yang masih berdiri satu meter dari pintu.

Zafran masih pada posisinya "kamu ke ruang kepsek sendiri dan mengajukan proposal sendiri?" suara datar Zafran menginterupsi

Ketiga wanita itu diam, Alice mengangguk samar "i iya"

"kan sudah janji bareng saya kesananya" Bukannya tidak senang proposal di acc, hanya saja Zafran merasa ia yang harus mengajukan proposal karna dia yang bertanggung jawab akan acara ini, ia perlu bertatap muka dengan kepala sekolah.

Alice menggigit bibir bawahnya, Apakah Zafran marah? Alice hanya terbiasa kerja sendiri, gadis itu melupakan bahwa sekarang ada Zafran yang menjadi ketupatnya

"ma-maaf....kalau kamu tersinggung, aku mau kok ke ruang kepsek lagi nemenin kamu"

Melihat Alice yang merasa bersalah, Zafran melunak, pemuda itu mendekati Alice dan menepuk puncak kepala gadis itu, Betti dan Heya saling pandang dan mereka memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya

"sudah, sekarang panggil saja semua panitia untuk berkumpul disini, kita kerjakan tugas hari ini, untuk masalah izin guru mapel, biar saya yang minta surat dispen kepada bu Hera"

Alice mencegah Zafran pergi, gadis dengan surai agak kecoklatan itu berlari ke arah mejanya dan menunjukkan secarik kertas kepada Zafran

"surat dispen sudah aku buat hehe, aku memang merasa hari ini harus kumpul semua, jadi aku udah bikin dan print, aku bagiin dulu ya" setelah menjelaskan, Alice hilang lagi dari ruangan

"oh, waw"

Zafran bingung akan merespon apa, otak cewek ini memang satu langkah kedepan, tak disangka, ia sudah mencetak surat dengan tanggal hari ini, sungguh gadis yang menakjubkan

Zafran tersenyum, ia melangkah mendekati Betti guna melihat apa yang dikerjakannya, namun lagi-lagi matanya menatap meja bertuliskan "Alicia Sihombing" . Apa yang di sembunyikan Alice disana?

***

Strong banget nggak sih? Memimpin sebuah organisasi tinggi di sekolah seorang diri dan masih bisa senyum seneng semangat gitu, tapi kita gatau kan? Siapa tau itu cuma topeng wkwk

Yang sabar ya mbak Alice

Yang sabar ya mbak Alice

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~linlinzone~
19/05/2020

"STRENGTH"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang