Hay gaes!!
Jangan lupa tinggalkan jejak ^^
Koreksi ya kalo ada typo ^^***
"Aku mohon, jangan pergi! Kisah ini bahkan belum dimulai"
Now playing | Natalie Taylor - Surrender
***
"ALICE!!" Zafran berlari menghampiri gadis yang sudah bersimpuh dilantai, tangannya menyala terang menyentuh pusat kabel.
Alice terengah, keringatnya sudah membasahi wajah dan badannya, bibirnya pucat, ia menyalurkan kekuatannya ke sumber listrik yang disentuhnya. Sebagian lengan Alice bahkan sudah berubah.
"Alice jangan bodoh!!" Zafran berjongkok kemudian meraih tangan Alice bermaksud melepas tangan tersebut dari kabel.
Bzzt!
Zafran terlonjak, ia tidak bisa menyentuh Alice, cowok itu tersengat. "ja...jangan...mendekat" lirih Alice seperti energinya benar-benar terkuras habis.
"tolong jangan bodoh!! Lepas tanganmu!!" Zafran masih berseru panik.
Alice menggeleng pelan "saya bilang lepas!!" Zafran geram, ia mencoba sekali lagi meraih tangan Alice namun selalu gagal, aliran listrik di tangan Alice benar-benar bisa membuat tangan Zafran terbakar.
"Alice jangan membahayakan nyawamu!! Kamu bisa mati!! Panitia sudah mencari genset! Lepas tanganmu!"
"nggak....aku..gak mau...acaranya gak lancar"
"tapi ini percuma!! Energimu bahkan tidak cukup untuk menyalakan soundsistem! Jangan bodoh! Kamu sekarang hanya mencoba bunuh diri!!"
"nggak!...aku... bisa"
"jangan keras kepala Alice!"
Zafran benar-benar frustasi, gadis ini sungguh keras kepala, Zafran bangkit mencoba mencabut kabel yang ada di sebelah Alice.
Crats!
"Argh!!" Zafran mengibas-kibaskan tangannya, menatap tajam Alice yang baru saja mengirimkan sengatan ke tangan Zafran, mencegan cowok itu mencabut kabel tadi.
Alice semakin pucat, Zafran mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan, ia bingung harus berbuat apa, pemuda itu tidak mungkin memanggil orang biasa kesini, atau mereka akan pingsan melihat perlakuan Alice.
"kamu lepas tanganmu atau saya akan panggil seseorang kesini" ancam Zafran, Alice semakin bersimpuh dilantai, namun mulutnya masih bisa berkata "jangan keluar dari sini.... Pliss"
Zafran memandang Alice, rautnya memohon agar pemuda itu menuruti kemauannya, Zafran mengepalkan tangannya kuat-kuat, ia tidak bisa diam saja melihat Alice mati dihadapannya, ia akan merasa gagal jadi pria jika itu terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
"STRENGTH"
Fantasy#fiksi remaja dengan sedikit bumbu fantasi. #revisi kalau sudah end. ️Zafran Gerardito. Pemuda itu memiliki netra hitam pekat, tubuh jangkung, rambut sedikit berantakan, tampan, dan sedikit ketus. Matanya berbeda. Dia bisa melihat warna dari suara-s...