GOL 23

7.9K 592 30
                                    

Fashion show yang di nanti-nanti itu oleh Sabila dan tim pun usai. Acara tersebut berjalan lancar tanpa kendala apapun. Panitia acara benar-benar habis-habisan untuk kelangsungan acara termegah untuk fashion show se-Asia tahun ini. Ada banyak artis dan juga pesohor manca negara yang hadir.

Azzahara—owner AprilJuni memberi selamat serta mengucap terima kasih banyak untuk kerja keras para modelnya yang telah sedia meluangkan waktu dan energi membantunya menyukseskan pegelaran busana yang Ia rancang. Azzahra puas dan juga sangat senang karena brand fashion nya mendapat tiga penghargaan bergengsi.

Sabila, Reva dan Haiko menerima paket bingkisan khusus dari Azzahra, perempuan itu memberi satu set pakaian serta make up untuk mereka. Hal yang sama juga dilakukan pada model lelaki yang mereka pakai, model dari Romi Studio.

Acara tersebut usai jam empat sore dan Sabila dkk beranjak akan pergi meninggalkan gedung acara tak lama kemudian. Mereka duduk sejenak di sofa lobi gedung lagi sejenak.

"Gimana kalau kita pesta malam ini, membayar keringat kita belakangan ini. Hitung-hitung juga setelah ini bakal jarang banget ketemu lagi." kata Anca, manager dari Kaisar.

"Boleh!" Fardi menyetujui ajakan tersebut. Reva dan Haiko juga berkata hal sama.

"Climax aja, dekat dari sini kok. Kita makan dulu, terus baru kesana." Usul Kaisar.

Sabila melirik sekilas pada Kayla yang berdiri disamping Fardi. seperti biasa, Sabila hanya akan datang ke diskotik jika ada Kayla disana atau Kayla memberinya izin.

"Mbak Kay, lo ikut nggak?" tanya Anca mengutarakan pertanyaan yang bercokol di benak Sabila.

"Gue ikut makan aja ya." Sahutnya.

"Climax?"

"No, suami gue nggak bakal izinin." Tolak Kayla dengan wajah yang merona saat menyebut kata 'suami'. Dulu sebelum menikah, malah Kayla yang paling semangat datang ke bar atau diskotik. Perempuan itu paling suka berada di lantai dansa, membuang rasa penat katanya juga sekalian olahraga.

"Uuuuu..." sorak sesama rekan manajer dari HG agency. Mereka sudah lama kenal dengan Kayla dan menggoda perempuan yang kini sedang dalam proses hijrah itu. Dengan kerudung yang selalu menutupi kepalanya dan juga gaya pakaian yang jauh berbeda

"Gue juga skip Climax kalau gitu. Gue nggak mau nggak ada Kayla." Kata Sabila ikut-ikutan. Ia sedikit trauma datang ke diskotik tanpa Kayla, nyaris saja dia dilecehkan.

Diskusi mereka terhenti saat pintu lobi terbuka dan seseorang masuk setelahnya. Mata Sabila langsung berbinar melihat orang itu.

"Irsyaaad..." panggilnya ceria lalu menghampiri lelaki itu dan menyalami tangan Irsyad. Kebiasaannya jika bertemu. Kedua alis Irsyad dimainkan membalas sapaan Sabila.

"For you." Irsyad menyerahkan satu buket bunga tulip berwarna untuk Sabila dengan wajahnya yang datar.

Senyum dibibirnya semakin merekah, tak lupa Ia mencium bunga itu kecil dan mengeluarkan kekehan yang sangat indah di dengar Irsyad, "Ihh..makasih loh." Katanya gemas lalu mengamit tangan Irsyad mesra.

"Happy?" tanya Irsyad memandang mata Sabila yang berbinar-binar. Mata abu-abu gelap yang selalu mampu menarik Irsyad agar semakin semangat menyelam dalam perasaannya untuk perempuan itu.

"So happy!" balasnya mantap.

"You look great. Good job, Bil." Puji Irsyad untuk penampilan Sabila tadi saat fashion show. Walau harus menekan rasa cemburunya saat Sabila mengandeng tangan Kaisar di atas catwalk tadi, namun Irsyad tak bisa menutup mata bahwa Sabila sangat cantik dan menawan dalam balutan baju pengantin wanita siang tadi.

Glory of Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang