Balik lagi sama ahjussi yg pikun
Makasi yang udah mau vote & coment 💛
Buat yang masih baca aja tanpa ninggalin jejak, yuk mulai vote di part ini 😣😣
Next 125 vote for update
Enjoyyy 💛💛
***
Lee Bona dan Lee Boyoung. Kembar identik yang benar benar mirip, hanya satu yang berbeda dari fisik mereka yaitu warna mata mereka. Jika di fisik hanya satu perbedaan mereka. Beda cerita dengan sifat dua dara itu. Sifat mereka bertolak belakang jauh. Boyoung itu putih, putih bersih yang membuat orang di sekitarnya merasa tenang bersahabat. Kalau Bona, ini mungkin terdengar jahat tapi gadis itu wujud nyata dari hitam. Bukan artinya Bona jahat luar dalam. Hanya saja anak tertua keluarga Lee itu terlalu mencintai dirinya sendiri.
Mencintai diri sendiri di dunia Bona itu artinya dia harus memprioritaskan kebahagiaan juga harga dirinya di atas apapun. Terdengar sangat egois bukan. Tapi itulah Lee Bona. Maka saat Taehyung yang walau sudah Bona cintai setengah mati ada lagi di hidupnya, dia memilih menjauhi pria itu. Karena apa, karena pria itu sudah membuat dirinya merasakan sedih diatas batas normal yang bisa Bona toleransi.
"Ayolah jangan fikirkan ahjussi tua itu lagi." Bona frustasi dia biasanya tidak begini. Jika dia berfikir menjauhi sesuatu dia bisa, dia selalu bisa. Tapi kenapa sekarang susah sekali.
Mencebik Bona mengumpat mengacak rambutnya kesal. "Sialan wajahnya itu kenapa tampan sekali."
"Bona kau mau ikut?" Tanya Hera.
Omong omong gadis itu sudah dipindahkan ke kantor utama minggu ini. Beruntung sekali batin Bona waktu menerima pesan dari Hera yang mengatakan dia dipindah kerja ke kantor utama.
"Kemana?" Bona menyahut tidak semangat.
"Kantin, sudah jam istirahat."
Bona melirik jam tanganya, benar sudah waktunya dia memasukan makanan ke ususnya. "ayo."
Tidak hanya berdua, Bona ke kantin dengan beberapa karyawan divisi pemasaran juga. Bona tidak akrab sebenarnya dengan mereka. Yang akrab dengan mereka itu Hera. Gadis itu benar benar pintar bergaul padahal baru genap seminggu di sini. Tapi beruntung juga setidaknya Bona bisa diajak karna dekat dengan Hera.
"Seminggu tidak masuk kerja tanpa surat kau sebenarnya kemana Bona ssi?"
Pertanyaan lembut tapi dengan nada menyindir itu baru saja berhasil dilontarkan Yoo Sena. Bona tau sejak awal rekan kerja nya satu itu tidak menyukainya. Lihatlah matanya yang memandang Bona merendahkan, Bona ingin sekali mencoloknya.
"Aku ada urusan pribadi," Bona berfikir. "Yang sangat penting," lanjutnya.
"Aa begitu, aku jadi iri." Kata Sena.
"Iri?" Alis Bona menaut tidak mengerti. Yang dia tau pasti Sena sedang menyindirnya.
"Eoh, iri. Andai aku punya sifat bebal dan tidak kompeten. Pasti aku bisa bolos sepertimu."
Sebenarnya nenek lampir ini mau apa padanya, sumpah Bona kesal setengah mampus dengan ekspresi Sena. Setelah menelan daging di mulutnya bulat bulat Bona menghembuskan nafasnya mencoba sabar.
"Adikku baru saja melangsungkan pertunanganya minggu lalu. Aku ikut membantu dirinya mempersiapkan pertunangan juga berberes barang barang yang akan dia bawa ke rumah suaminya nanti." Jelas Bona panjang lebar. Dia bohong, seminggu ini yang dia lakukan hanya menangisi Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae Presdir ✔️
Fanfiction(sequel saranghae ahjussi) Bona masih ingat bagaimana Taehyung menghembuskan nafas terkahirnya enam tahun lalu. Tapi sekarang dia bisa melihat pria itu lagi berjalan ke arahnya. Tanpa meliriknya sedikitpun, pria itu melewatinya. "ah-ahjussi." gumam...