Hi hi hi
Sebenernya aku up ini kemarin, tapi aku ketiduran hehe :)
Buat jaga jaga aja, kuatkan hati buat baca part ini ya 🌚🌚
Yang ngga suka jan di report. Udah aku kasi tanda konten dewasa. Jadi bocil pergihh.
Next 220 vote & 210 comment for update
Enjoyyy 💜💜💜
***
"
iiii, iya." Bona tampak tak yakin. "Mungkin, aku tidak tau pasti. Akan terdengar terlalu percaya diri kalau aku bilang ahjussi lelakiku karena kita tidak pernah pacaran dulu," lanjutnya. Jangan salahkan Bona, salahkan Taehyung yang dulu sampai sekarang bahkan tidak pernah memberi mereka status apa apa.
Taehyung diam masih tidak bereaksi. Bukan mendapat titik terang dia malah makin sakit kepala. "iya atau tidak kenapa kau menjawab berbelit belit," ucapnya tak sabaran.
"Aku juga bingung ahjussi kau itu dulu siapaku sebenarnya."
Taehyung tetap ngotot. "Kau kan tidak lupa ingatan, kenapa tidak tau."
Bona melotot, kenapa dia seperti ditekan sekarang. "Bukan, ahjussi bukan lelakiku. Kau itu dulu hanya partner ons ku saja PUAS!"
Taehyung mengerjit. "Kalau itu aku tidak percaya."
"Kenapa tidak percaya?" Tanya Bona.
Taehyung menunjuk Bona dari atas sampai bawah tampak menilai. "kau fikir aku akan percaya pernah bernafsu denganmu dulu?" Katanya remeh.
Nafas Bona kembang kempis. Ditepisnya tangan Taehyung kasar. "Lalu kau fikir aku juga bernafsu dengan ahjussi peot sepertimu?!" Tentu dia tidak mau kalah.
"Ap-apa ahjussi peot katamu?!" Taehyung Mendelik, kedua tangannya ditaruh di kedua sisi tubuhnya berkacak pinggang. "Ke kamar ku sekarang! Kuperlihatkan bagaimana ahjussi ini bermain!"
Bona mendecih. "Eiii jangan seperti itu nanti kau encok. Aku tidak suka main sebentar omong omong."
"Baik, Kau yang menantangku." Gantian sekarang Taehyung yang kembang kempis emosi. Ditariknya tangan Bona ke lantai dua.
"Ah-ahjussi lepas!" Bona mencoba melepas cekalan Taehyung tapi tidak mempan. Taehyung malah semakin kuat menariknya.
Langsung Taehyung hempaskan gadis itu ke ranjangnya tidak main main saat mereka sudah sampai di kamar. "Kenapa? Kau takut?" Tanyanya.
Bona mengerjab. Jantungnya deg deg an setengah mampus. "kenapa aku harus takut?" Tanyanya balik mendelik.
Satu sudut bibir Taehyung terangkat. Dia mulai merangkak mendekati Bona yang semakin mundur di ujung ranjang. "Tidak takut ya.." dia mengangguk angguk. "Lalu kenapa kau mundur mundur sayang. Sini mendekat ke daddy," lanjut Taehyung menarik dagu Bona pelan untuk menatapnya.
Bona bersumpah dia bernafsu sekali menampar Taehyung sekarang. Pria itu sudah seperti om om mesum saja.
Wajah Taehyung semakin mendekat. Tarikan nafas mereka beradu, berlomba siapa yang paling cepat. Kedua pipi Bona sudah memerah. Gadis itu sudah pasrah terlentang dengan Taehyung yang menjulang di atasnya.
"Aku suka pipi ini yang sedang memerah," kata Taehyung mengelus plan pipi merah di depannya. Lalu dia berbisik tepat di telinga Bona. "Gemas sekali ingin aku makan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae Presdir ✔️
Fanfiction(sequel saranghae ahjussi) Bona masih ingat bagaimana Taehyung menghembuskan nafas terkahirnya enam tahun lalu. Tapi sekarang dia bisa melihat pria itu lagi berjalan ke arahnya. Tanpa meliriknya sedikitpun, pria itu melewatinya. "ah-ahjussi." gumam...