Mayan gercep ya kalian, 135 vote seminggu tuntas
Biasanya suka bgtt siders hehe
Makasi ya yang mau vote
Yang dari kemarin nyuruh Bona oleng ke Jimin, gimana ini? Beneran oper Bona ke Jemen? 😀
Next 150 vote & 100 comment for update
Enjoyyy 💜💜💜
***
"ada apa ramai ramai di sini?"
Untuk kedua kalinya rombongan Sena and the geng terkesiap. Belum selesai terkaget melihat Jimin dan Bona, mereka dibuat jantungan dengan kehadiran Taehyung yang tiba tiba sudah ada di belakang mereka.
"Persdir?! Ki-kita ini, anu..." Sena tergagap tidak tau harus bicara apa. Jika Taehyung bukan bosnya dengan suka rela dia menjawab semangat sembari menyebar gosip.
Maaf Bona walau Sena sudah baik padamu dia akan menggosipkan siapapun tanpa pandang bulu :)
Alis Taehyung mengerjit, tanpa bicara lagi dia menerobos lima pegawai perempuannya tersebut untuk memasuki kamar. Saat melihat siapa dan bagaimana dua orang di dalam dengan emosi Taehyung membanting pintu kamar, memblokir orang lain melihat muntahan amarahnya.
"Apa yang kalian lakukan?"
Dengan santai Jimin hendak menuruni ranjang menghampiri Taehyung. Namun baru saja Jimin ingin bergerak Bona dengan sigap menarik bajunya, tidak membiarkannya menjauh.
"Jika ingin melakukan hal gila ingat tempat dan waktu. Ini bukan kamar kalian jika kalian lupa ingatan," sindir Taehyung langsung.
Jimin malah tertawa terbahak sekarang. Saking gelinya dia sampai menitikian air mata. "Kau sedang menceramahi dirimu sendiri?" Alis pria itu naik turun sambil menyeka air matanya.
Awalnya Taehyung bingung apa maksud Jimin namun beberapa detik dia mengerti kemana arah pembicaraan ini. Lantas Taehyung melirik Bona yang sekarang menunduk memilin selimut. Senyum seringai terbit di bibir pria itu kala melihat tanda tanda di leher Bona yang samar dia lihat di balik rambut.
"Kalau kau tau, kenapa masih mendekatinya? Tertarik dengan bekasku?" Tanya Taehyung.
Mata Bona memanas. Dia tidak suka Taehyung berkata sedemikian rupa tentangnya.
"Wow kata katamu sedikit kasar kurasa," respon Jimin
Taehyung mendecih. "Kasar? Kulihat kau peduli sekali dengan gadis ini. Jika kau mau dengannya tunggu giliran nanti jika aku bosan."
Tolong siapapun pasti akan menangis mendengar kalimat itu dari pria yang dia sukai. Bona sekarang sebisa mungkin menahan air matanya, dia tidak mau menangis di depan Taehyung. Pria itu tidak pantas ditangisi lagi.
"Jangan menjadi brengsek, kau akan menyesal nanti," saran Jimin.
Lagi lagi Taehyung mendecih. Setelah melirik Bona dan memberikan tatapan tidak suka pada Jimin dirinya beranjak keluar dari kamar.
Tepat setelah suara pintu tertutup pecah tangisan Bona. Hatinya sakit sejadi jadinya. Tadinya dia harap Jimin hanya membual tentang Taehyung yang akan mempermainkannya, namun seperinya itu ada benarnya melihat bagaimana mulut sampah Taehyung barusan berucap.
"Sudah puas menangisnya?" Tanya Jimin setelah sekiranya sepuluh menit Bona menangisi Taehyung.
Bona mengangguk namun masih mengucurkan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae Presdir ✔️
Fanfiction(sequel saranghae ahjussi) Bona masih ingat bagaimana Taehyung menghembuskan nafas terkahirnya enam tahun lalu. Tapi sekarang dia bisa melihat pria itu lagi berjalan ke arahnya. Tanpa meliriknya sedikitpun, pria itu melewatinya. "ah-ahjussi." gumam...