Happy Reading💞💞💞
Sesampainya di tenda, Kayla segera memeriksa kakinya yang masih terasa sakit. Ia tak menyangka jika sekarang kakinya merah dan sedikit memar, Kayla rasa ia hanya terkilir sedikit saja. Beruntung ada Dafa yang tadi membantunya.
“Ya ampun Kay, kaki lo kenapa?” Raina terkejut melihat kaki Kayla yang memar. Raina belum mengetahui jika tadi Kayla terkilir karena Dafa langsung membawanya ke tenda.
“Gak papa kok Rain, keseleo aja tadi.” jawab Kayla.
“Lo tunggu di sini sebentar, gue ambilin lo obat.” ujar Raina lalu pergi menuju tenda kesehatan.
Kayla merasa beruntung mempunyai sahabat seperti Raina yang selalu siap menemaninya dalam setiap keadaan.
Bahkan saat ini Kayla sedang berharap kehadiran seseorang untuk sekedar menanyakan keadaannya tapi orang yang di tunggunya tak datang juga.
“Kaki lo udah baikan?” tanya seseorang yang baru saja duduk disamping Kayla.
“Ya lo liat sendiri aja.” Kayla bingung harus menjawab seperti apa, di bilang sudah baikan juga belum tapi di bilang tidak baik juga ya tidak.
“Udah diobatin?” Kayla menggeleng.
“Gimana mau sembuh kalo lo liatin aja Kay. Gue ambilin obat bentar ya.” saran Dafa.
“Eh nggak gak usah, Raina lagi ngambilin gue obat kok.” jawab Kayla.
“Kalo gitu gue temenin lo ya sampe Raina dateng.” Kayla hanya mengangguk menjawab permintaan Dafa.
Dari kejauhan Kenan melihat interaksi Dafa dan Kayla yang terlihat begitu akrab. Entah kenapa terasa sesak melihat kedekatan mereka.
Tadinya Kenan ingin melihat bagaimana keadaaan Kayla tapi sebelum Kenan sampai ke tenda Kayla ia melihat Dafa dan Kayla sedang asik mengobrol bersama.
Tak ingin lama lama melihat pemandangan tak sedap itu Kenan memutuskan untuk pergi dari tempat yang ia singgahi sekarang.
Raina baru saja ingin kembali ke tenda nya, melihat Kenan berjalan ke arah tenda…….. Fika? Ingin menyapa tapi Kenan terlebih dahulu menjauh dari Raina.
“Kay tadi kak Kenan ke sini?” tanya Raina setelah sampai di tendanya.
“Kak Kenan? gue aja nggak liat dia dari tadi.” jawab Kayla
“Kok gitu, tadi itu gue liat kak Kenan kaya abis jalan dari sini, gue kira dia abis jengukin lo.” jelas Raina.
“Nggak tuh, malah tadi ada Dafa yang nemenin gue.” ujar Kayla.
“Dafa?” kayla mengangguk “Bukannya kak Kenan malah Dafa yang nemenin lo. Lo lagi marahan ya sama kak Kenan?” tanya Raina.
“Marahan, gue rasa hubungan kita fine fine aja kok.” jelas Kayla.
“Kay gue mau nanya tapi jangan salah paham ya.” Raina menjeda kalimatnya beberapa saat. “Lo yakin kak Kenan beneran suka sama lo Kay?” tanya Raina sedikit ragu.
“Kok lo nanya nya gitu sih Rain?” Kayla balik bertanya.
“Bukan nya apa apa sih Kay. Gue tadi liat kak Kenan ke arah tendanya kak Fika gitu. Tapi masih kayanya kok belum tentu juga.” ujar Raina penuh hati hati, takut Kayla nanti salah paham.
“Lo serius?” Raina mengangguk menjawab pertanyaan Kayla.
Setelah mendapat jawaban dari pertanyaan nya Kayla berdri dan pergi menuju tenda Fika. Bukan maksud mencurigai Kenan hanya saja Kayla ingin memastikan saja dan membuang semua keraguannya pada Kenan karena memang belakangan ini kekasihnya itu terlihat sangat mencurigakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Presence_END
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kayla gadis manis yang telah lama menyukai kakak kelasnya secara diam-diam, ia telah mencoba mengungkapkan isi hatinya namun nyatanya reaksi yang ditunjukan pria yang ia sukai sangatlah jauh dari apa yang ia harapkan...