Chapter 31

151 14 7
                                    

Happy Reading 💞💞💞

Kenan tak langsung mengantarkan Kayla pulang melainkan membawa nya ke suatu tempat.

“Kita mau kemana?” tanya Kayla karena ia sama sekali tak mengetahui berada dimana ia sekarang sampai Kenan menghentikan motornya dan berhenti disuatu tempat.

“Makam, kenapa kesini?” tanya Kayla tak mengerti untuk apa kenan membawanya ke pemakaman.

Kenan sama sekali tak meghiraukan apa yang Kayla tanyakan ia hanya fokus berjalan ke suatu arah dan berhentilah ia di suatu makam yang bertuliskan sebuah nama.

“Danita Lesham Xavier.” kayla membaca sebuah tulisan ada di sebuah nisan dihadapannya.

“Hai ma.” ujar Kenan menatap sendu ke arah nisan dihadapannya.

Kayla berpikir sejenak memahami apa yang terjadi saat ini. Apa mungkin ini makam dari almarhum mama Kenan, Kayla kembali melihat dengan detail nisan tersebut. kayla yakin jika ini adalah makam mama Kenan.

“Ini makam nyokap gue.” ujar Kenan membenarkan tebakan Kayla.

“Seandainya gue nggak paska mama untuk ikut gue saat itu pasti mama masih ada sampe sekarang pasti mama masih sama gue sampe detik ini.” ujar Kenan dengan sendu terlihat sorot kerinduan yang begitu dalam yang ada pada mata Kenan. Kayla juga merasa sedih dan iba dengan keadaan Kenan saat ini, Kenan terlihat begitu rapuh.

“Dan ya seandainya kecelakaan itu nggak pernah terjadi atau pelaku itu mau tangung jawab ngaterin mama gue kerumah sakit mugkin nyokap gue akan selamat, tapi nggak orang itu malah pergi dan biarin nyokap gue sekarat dijalan.” lagi-lagi kalimat itu yang keluar dari mulut Kenan.  Kini bukan lagi sorot kerinduan yang Kenan perlihatkan melainkan amarah dan kekesalan yang besar.

Kayla tau kepada siapa semua itu Kenan tunjukan, semua itu kenan tunjukan untuk mama Kayla yang Kenan tau sebagai pelaku dari kecelakaan tersebut, Kayla pun hanya bisa diam melihat itu ia tak mempunyai bukti untuk menyangkalnya, untuk sekarang Kayla hanya akan berusaha membuat Kenan kembali membaik dan menghentikan semua balas dendamnya. 

“Gue minta maaf kak.” ujar Kayla.

“Maaf lo nggak berguna. Semua ini karena nyokap lo.” ujar Kenan.

“Berapa kali gue bilang sama lo ini semua bukan karena nyokap gue, lo salah paham.” ujar Kayla yang sama sekali tak dihiraukan oleh Kenan. Kenan bangkit dari nisan mamanya dan berjalan ke arah keluar pemakaman. Kayla berlari kecil menyusul kenan yang terlebih dahulu pergi meninggalkannya.

“Gue butuh sendiri.” ujar Kenan sambil memberikan Kayla beberapa lembar uang berwarna merah. Kayla masih tak mengerti apa yang kenan maksud.

“Ini ambil untuk ongkos lo pulang, gue nggak bisa anter lo balik.” Kayla mengambil uang tersebut disusul Kenan yang pergi ketempat ia memakirkan motornya lalu mengendarai motor tersebut entah kemana.

Kayla masih berdiri di tempatnya sambil berpikir bagaimana ia bisa menemukan kendaraan di tempat ini, akhirnya Kayla memutuskan untuk berjalan sambil mencari kendaraan yang lewat. Entah sudah sejauh mana Kayla berjalan tapi ia belum juga mendapatkan kendaraan umum.

Nasib sial sedang menimpanya sekarang sampai sampai hujan pun turun dengan deras tanpa permisi, seharusnya ia menyadari jika cuaca memang sudah mendung dari tadi dan sialnya ia malah terjebak di tempat yang ia tak tau dimana.

“Ck.” decak Kayla. Kayla berlari kecil mencari tempat untuk berlindung dari derasnya hujan di sore menjelang malam ini.

“Gimana gue bisa pulang kalo kaya gini, percuma ini duit kalo nggak ada kendaraan yang lewat Hp pake mati segala. Hari penuh kesialan.” ujar Kayla dengan kesal. Kayla hanya bisa bertedu sekarang sambil memandangi hujan yang entah sampai kapan akan berhenti. Baju yang ia kenakan kini pun basah membuat Kayla mengigil kedinginan.

Disisi lain kini Kenan sedang berada di kamarnya menikmati kesendirian bersama hujan di sore hari ini. Di jam segini keadaan rumah kenan memanglah sepi hanya ada beberapa aisiten rumah tangga dan juga satpan rumahnya sedangkan papanya sudah dipastikan akan sibuk dengan pekerjaannya, Kenan sendiri tak tau dimana papanya sekarang sedang dikantor, di luar kota atau di luar negeri karena pekerjaannya, Kenan sama sekali tak peduli.

Entah mengapa Kenan merasa tak tenang, ia memikirkan gadis yang ia tinggal sendiri di pemakaman mamanya tadi bagaimana keadaan gadis itu apakah ia sudah sampai di rumahnya sekarang apakah ia baik-baik saja.

“Kenapa gue mikirin dia sih.” ujar Kenan pada dirinya sendiri.

Jujur Kenan sangat gelisah saat ini, ia sedikit menyesal karena meninggalkan Kayla sendiri hanya saja ia juga tak bisa terus bersama Kayla, ada perasaan aneh yang selalu timbul setiap kali ia bersama gadis bernama Kayla itu. Kenan sendiri tak mengerti perasaan apa itu.

Tutttt tuuutttt

“Kenapa?” tanya Kenan pada orang yang meneleponya.

“Lo sama Kayla sekarang?” tanya Kelvin dengan nada khawatir.

“Nggak, kenapa memangnya?” tanya Kenan penasaran.

“Raina bilang Kayla belum pulang dari tadi, dan seinget gue di pulang bareng lo kan?”

Rasa khawatir dan cemas kini mendominasi keadaan Kenan. Ditambah rasa bersalah karena meninggalkan gadis itu sendiri, apakah ini karena ulahnya?

“Hallo, lo masih disitu kan?”tanya Kelvin karena tak mendapatkan jawaban dari Kenan.

“Iya gue disini. Kayanya gue tau dimana Kayla.” ujar Kenan.

“Lo-.” sambungan telepon terputus sebelum Kelvin menyelesaikan kalimatnya. Kenan bergegas menuju garasi untuk mengambil kendaraan yang akan ia gunakan. Jika saja saat ini sedang tidak hujan Kenan pasti akan mengunakan motornya agar lebih cepat mencari Kayla tapi niatnya ia urungkan lebih baik mengunakan mobilnya saat ini.

Kenan menyusuri setiap jalan yang ia yakini akan dilalui oleh Kayla, lama mencari tapi ia masih belum juga menemukan Kayla. Kenan mencoba mencari kearah pemakaman mamanya ia berharap bisa menemukan gadis itu dengan segera. Kenan menghentikan mobilnya saat ia melihat seseorang tengah duduk sambil memeluk tubuhnya sendiri yang merasa kedinginan.

“Kayla.” ujar Kenan mempertajam penglihatannya. Setelah ia yakin jika itu benar-benar orang yang sedang ia cari Kenan bergegas turun dari mobilnya dan menghampiri gadis itu.

“Kay?” panggil Kenan. Kayla menoleh kearah suara yang memanggilnya. Sungguh berat kepalanya saat ini, rasa dingin yang menghujamnya tak mampu lagi Kayla tahan. Kayla berusaha jalan ke arah kenan namun belum sampai pada orang yang ia tuju kesadaran terlebih dahulu hilang dan semua menjadi gelap.


Tbc.
Jangan bosen bosen sama cerita aku ya 😁

Taburan bintang nya ⭐⭐⭐

Your Presence_ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang