extra part

332 17 3
                                    

Happy Reading💞💞💞

Seorang gadis sedang berjalan sambil tertawa bersama teman-temannya ia membawa beberapa tumpuk buku di genggamannya.

Ya gadis itu adalah Kayla, hari-harinya ia sibukan dengan kegiatan di kampusnya belajar belajar dan belajar itu yang ia lakukan sekarang itu semua ia lakukan agar rasa rindu yang selama ini ia tahan tak terlalu ia rasakan walau sulit namun ia harus bisa.

Tak terasa sudah lebih dari tiga tahun sejak kepergian Kenan ke inggris dengan alasan akan melanjutkan pendidikannya disana dan salama kurang lebih satu tahun belakangan ini jarang bahkan hampir tidak pernah ada kabar dari orang tersebut entah bagaimana kabar dan keadaannya saat ini, itu semua tak Kayla ketahui.

Kayla mencoba untuk menghubungi Kenan namun tak ada jawaban darinya ia juga mencoba mencari tau tantang keadaan Kenan dari sepupunya Satria namun Satria mengatakan jika memang belakangan ini Kenan sangat sibuk ia sedang berusaha menyelesaikan kuliahnya disana agar ia bisa segera kembali ke negara asalnya dan menemui orang yang sangat ia rindukan. Kayla senang jika memang benar itu alasan Kenan tak memberinya kabar selama setahun belakangan ini, ia harap Kenan segera kembali dan mereka bisa menjalani hubungan seperti sebelumnya.

“Kay kok lo bengong sih.” ujar Raina, ya lagi-lagi Kayla harus berada satu kampus dengan Raina namun kali ini tak hanya Raina, Shofi dan Shasa juga berada di kampus yang sama.

“Mikirin kak Kenan lagi ya?” tebak Shasa.

“Nggak tau kenapa gue kangen banget sama dia.” curhat Kayla.

“Jangankan lo, gue aja yang masih satu kampus sama Kak Kelvin aja gue kangen berat sama dia kalau nggak ketemu satu hari aja.” ujar Raina. 

“Itu mah lo aja yang lebay.” ujar Shofi.

“Lo percaya kak Kenan nggak macem-macem disana?” selidik Shofi.

“Gue berusaha untuk percaya.” ujar Kayla.

“Semoga penantian lo nggak sia-sia ya Kay.” doa Shasa.

“Semoga.” harap Kayla.

“Gue ada kelas bentar lagi gue duluan ya.” pamit Kayla.

***
Seperti malam biasanya Kayla melihat indahnya malam hari ini, dan seperti malam-malam sebelumnya ia masih menanti orang yang sangat ia rindukan. Walau jarak ada antara mereka perasaan Kayla terhadap Kenan sama sekali tak pernah pudar atau pun berkurang, perasaannya masih tetap sama seperti tiga tahun lalu maupun pertama kali mereka bertemu Kayla masih sangat mencintai kenan.

‘Terkadang aku lelah untuk menunggu, namun aku tak rela jika harus kehilanganmu.’ tulis Kayla pada diarynya.

Entah berapa lama lagi Kayla harus menuggu terkadang ia ragu apakah penantiannya selama ini akan  membuahkan hasil yang manis atau malah akan berakhir tragis Kayla sendiri tak yakin apa jawabannya.

Dettrrr dertttt

Kayla melihat ponselnya, terdapat panggilan masuk dari nomor tak dikenal, dengan ragu Kayla menganggkat panggilan tersebut.

“Hallo.” tak ada jawaban dari orang tersebut.

“Hallo.” panggil Kayla lagi namun masih tak ada jawaban. Kayla bingung apa yang sebenarnya orang tersebut inginkan dengan kesal Kayla mematikan sambungan tersebut.

“Gila ni orang.” ujar Kayla.

Kayla bangun dari tidurnya dengan keadaan kacau, ia sama sekali tak bisa tidur semalaman karena begitu banyak tugas yang harus ia kerjakan. Kayla melihat jam yang berada di nakas samping tempat tidurnya, dan sialnya ia hampir terlambat untuk pergi kekampusnya, dengan segera Kayla berlari menuju kamar mandinya untuk segera bersiap-siap.

“Ma kayla berangkat ya.” ujar Kayla sambil berlari menuju garasi untuk mengambil mobilnya.

“Ini mobil gue kenapa?” Kayla frustasi ketika melihat ban mobilnya kempes.

“Mah, mobil Kay kempes. Sekarang gimana?” ujar Kayla tidak lagi bisa berpikir.

“Pesen taksi aja cepet.” saran Clara. Kayla segera berjalan keluar dan memesan taksi melalui ponselnya. Tak lama sebuah mobil hitam datang dihadapan Kayla tanpa pikir panjang Kayla segera masuk ke dalam mobil tersebut karena ia pikir itu mobil taksi yang ia pesan tadi.

“Eh ini mau kemana, ini bukan arah ke kampus gue, gue udah telat woy. Eh lo penculik ya?” Kayla panik  ketika mobil yang ia naiki melaju ke tempat yang tak ia ketahui.

“Lo salah orang gue anak orang miskin gue nggak punya apa-apa.” ujar Kayla asal ketika ia berpikir dirinya sedang diculik sekarang. Kayla merutuki kecerobohannya.

“Lo budeg ya, lo mau bawa gue kemana?” tak ada jawaban dari orang tersebut.

“Oke gue pasrah. Semoga gue masih bisa liat matahari besok, semoga gue masih baik-baik aja.” selanjutnya Kayla hanya diam.

Tak lama mobil yang Kayla naiki itu berhenti di sebuah tempat yang sama sekali tak Kayla ketahui. Ada seseorang yang membukakan pintu mobil untuk Kayla dengan ragu Kayla keluar dari mobil tersebut. Kayla berjalan perlahan memasuki gedung yang berada di hadapannya.

“Gue lagi di culik nggak sih?” tanya Kayla pada dirinya sendiri.

“Gue rasa ini masih pagi kenapa ini ruangan gelap banget ya?” Kayla semakin heran apa yang sebenarnya terjadi. Kayla terkejut ketika lampu menyala satu per satu.

“Kalian?” tanya Kayla saat melihat beberapa orang yang ia kenal.

“Tunggu-tunggu gue nggak ngeri apa yang sebernya terjadi, kok kalian pada bisa di sini sih?” tanya Kayla heran.

“Gue nyuruh mereka kesini.” Kayla melihat ke belakang dimana sumber suara tersebut muncul.

“Lo?” Kayla heran ketika melihat Satria ada di hadapannya.

“Kak Kenan?” Kayla langsung terpikir tentang Kenan setelah melihat Satria.

"Aku disini.” Kayla melihat ke arah suara tersebut berasal. Mata Kayla berbinar melihat Kenan di hadapannya orang yang selama ini ia rindukan orang yang selama ini ia nantikan kini berdiri di hadapannya.

“Gue mimpi apaan sih?” Kayla menepuk pipinya.

“Lo nggak mimpi gue beneran disini.” ujar Kenan. Selanjutnya ia berlutut di hadapan Kayla dan mengeluarkan sebuah kotak dari saku jasnya.

“Sebelumnya aku mau kasih tau ke kamu, sama kaya pertemuan nggak akan ada perpisahan yang abadi. Dan sekarang aku mau sisa hidup aku bisa terus bersama kamu.” Kenan menghela napasnya sejenak.

“Kayla Aurum Narendra will you marry me?” Kenan memperlihatkan cicin yang berada di kotak tersebut. Kayla menatap sekeliling tak percaya.

“Kay?” panggil Kenan. Kayla masih terkejut dengan apa yang terjadi ditambah dengan kehadiran Kenan disini semakin membuatnya terkejut. Ia bingung harus bereaksi seperti apa.

“Kayla?” Kayla tersadar dari lamunannya.

“Will you marry me?” tanya Kenan lagi.

Kayla menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Ia tak sanggup lagi untuk berkata, entah seperti apa ia harus menjelaskan kehabagianya sekarang, hari yang selama ini ia nanti kini hadir bahkan tak pernah Kayla duga akan seperti ini tapi yang jelas kayla sangat bahagia.

Semua orang yang berada di tempat tersebut bertepuk tangan atas jawaban yang Kayla berikan. Dengan sengat cepat Kenan langsung membawa Kayla ke dekapannya, ia memeluk Kayla dengan sangat erat ia meluapkan semua rindu yang ia rasa pada gadinya yang kini ada di hadapannya.

Ini bukanlah akhir dari kisah Kenan dan Kayla melainkan awal dari kisah mereka, awal baru dalam kehidupan mereka.

Selesai.

Your Presence_ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang