chapter 38

145 12 10
                                    

Happy Reading 💞💞💞

Sesuai yang Kenan katakan ia pulang pagi-pagi sekali untuk bersiap pergi ke sekolah setelah itu ia kembali lagi ke rumah Kayla untuk menjemputnya.

Saat ini juga Kayla sudah tanpak rapih dengan seragam sekolahnya ia terlihat lebih segar dan bersemangat dari pada hari sebelumnya. Sebelum berangkat ke sekolah Kenan dan juga Kayla terlebih dahulu sarapan bersama keluarga Kayla, Hendra sudah benar-benar memaafkan Kenan atas semua sikapnya pada Kayla ia melihat bagaimana perjuangan Kenan selama ini, bagaimana Kenan mempertanggung jawabkan ucapannya, Hendra benar-benar tersentuh dan sepenuhnya ia percaya jika Kenan bisa membahagiakan putrinya. Setelah selesai sarapan mereka langsung berangkat menuju ke sekolah.

Sesampainya di sekolah Kayla sudah di sambut dengan teman-temannya jangan lupakan jika disana juga ada Ray, Kenan menatap Ray dengan tatapan yang sedikit waspada. Seperti mengerti apa maksud tatapan Kenan, Ray berjalan mendekat Pada Kenan lalu menepuk pundak Kenan seperti seorang teman yang sangat akrab.

“Gue nggak akan rebut Kayla dari lo asalkan lo  nggak pernah buat dia sakit lagi.” ujar Ray pada Kenan.

“Gue akan selalu buat Kayla bahagia.” ujar Kenan yakin.

“Gue suka keyakinan lo, gue arap itu yang akan lo lakuin selamanya jangan sampe buat Kayla nangis.” ujar Ray, ia sangat tak terima jika ada orang yang menyakiti Kayla karena jujur perasaannya pada Kayla lebih dari seorang teman atau sahabat.

“Kalian ngomongin apa sih?” tanya Kayla saat ia melihat Kenan dan Ray mengobrol bersama tak sepeti biasanya seperti kucing dan anjing.

“Masalah cowok.” jawab Ray, Kenan hanya mengangguk dan tersenyum kecil.

“Oke, aku duluan ke kelas ya sama mereka.” tunjuk kayla pada Raina, Shofi, dan Shasa yang sudah dari tadi bersamanya.
Kenan mengangguk perlahan dan setelah itu Kayla berjalan menuju kelasnya bersama ketiga sahabatnya.

“Gue seneng lo bisa balikan sama kak Kenan.” ujar Raina saaat mereka sampai di kelas.

“Gue juga seneng kesalah pahaman ini segera berakhir.” ujar Kayla sambil tersenyum.

“Lo tau Kay, setelah kita tau kalo dalang dari penyebab lo masuk rumah sakit itu sih nenek lampir Fika, lo nggak bakalan bayangin gimana reaksi gue saat itu.” ujar Shofi.

“Memangnya reaksi lo kaya mana?” tanya Kayla penasaran.

“Gue samperin dia ke kelas terus gue jambak rambutnya sampe rontok semua, gue mau tampar dia ganti sialnya malah ada guru BK yang liat gue aniaya Fika dan berakhir deh gue di ruang Bk, tapi untung gue selamet dari hukuman akibat bukti CCTV itu jadi gue cuman dapet peringatan aja dan sih nenek lampir gue senang dia dikeluarin dari sekolah.” jelas Shofi.

Kayla tak menyangka jika Shofi bisa seliar ini saat sedang marah.

“Tapi ni ya jujur sebenarnya gue kurang puas.” ujar Shofi

“Seandainya guru BK gk dateng waktu itu bisa abis Fika sama gue dan ya seandainya Fika bukan anak okay pasti payah dapet sekolah baru gue suka kalo liat dia menderita.” ujar Shofi sadis.

“Lo memang keren Fi.” ujar Shasa merasa bangga.

“Siapa dulu?” Shofi mengibaskan rambutnya.

“Lo beneran udah sehat kan Kay?” tanya Shasa meyakinkan dirinya. Kayla mengangguk menjawab pertanyaan Shasa.

“Gimana nggak cepet sehat coba kalo kak Kenan yang jagain.” ejek Raina.

“Kalo gue jadi lo sih gue nggak mau pulang dari rumah sakit biar bisa sama kak Kenan terus.” ujar Shasa.

Your Presence_ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang