Mulai dekat

544 94 17
                                    

Selamat membaca ^^
Mohon maaf bila ada typo
Maaf ya, ceritanya makin ngaco😭🙏





Selamat membaca ^^Mohon maaf bila ada typoMaaf ya, ceritanya makin ngaco😭🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Jin, mau kemana?" tanya Han pada Hyunjin yang buru-buru keluar kelas.

"Kepo banget sih, lo," protes Hyunjin.

Han hanya mencibikan bibirnya kesal. Bisa -bisanya sahabatnya menjawab hal menyebalkan seperti itu.

"Awas ya lu, gue gak bakal nongkrong di kafe lu lagi," ambek Han.

Hyunjin langsung merangkul lengan Han. Ancaman kalau Han ngambek adalah, tidak akan ngongkrong di kafe tempatnya kerja. Sebenarnya tidak apa sih, kalau Han tidak ke kafe juga. Tapi, masalahnya Han selalu bawa teman-temannya yang lain, supaya kafe tempat Hyunjin kerja rame.

"Gue mau jalan," jawab Hyunjin.

"Jalan kemana? Gak kerja emang?" tanya Han.

"Ya jalan-jalan di deket sini aja sih. Lu tau, kan, gue gak bisa jalan-jalan ke mall kaya gitu," jujur Hyunjin.

"Iya lah. Seorang Hyunjin mana mau pergi ke mall, kalau ada uang, kenapa di buang-buang." Han menirukan nada bicara Hyunjin.

Hyunjin langsung menjitak kening Han pelan. "Sialan lo. Iya lah, kalau kita ada uang, di tabung, gak baik hambur-hambur uang," tutur Hyunjin.

"Iya Pak Ustad, iya. Gak kerja emang?" tanya Han lagi.

"Gue libur," jawab Hyunjin.

Han hanya menganggukkan kepanya sambil ber-oh ria.

Hyunjin langsung pamit dan pergi ke parkiran motor. Hyunjin tadinya mau nunggu di halte bus saja. Tapi, Ryujin ada di gerbang kampus bersama kedua sahabatnya.

"Ryu," sapa Hyunjin.

Ryujin langsung memincingkan matanya melihat siapa yang memanggilnya. "Hyunjin," ujar Ryujin berseri.

Chaeryeong dan Somi langsung saling senggol-menyenggol satu sama lain, dan saling lirik, mengkode untuk segera meninggalkan Ryujin dan Hyunjin.

"Duluan ya, dadah." Kedua gadis itu langsung lari sambil bergandengan.

Ryujin langsung menggeleng aneh melihat kelakuan para temannya itu. Ryujin langsung menatap Hyunjin, yang juga sedang memperhatikannya.

"Jadi, 'kan?" tanya Hyunjin.

"Jadi, dong. Mau kemana dulu, Jin?" tanya Ryujin.

"Kamu bilang, Ibu kamu suka kue-kue ringan, 'kan?" tanya Hyunjin.

"Iya, dia kalau lagi santai suka nyemil gitu. Tapi aneh, gak pernah gendut. Coba aja gue yang ngemil gitu, langsung melebar dah ni badan," cerocos Ryujin.

"Naik!" titah Hyunjin.

Ryujin langsung nurut dan naik ke atas motor Hyunjin. Semua orang yang ada di depan kampus langsung berbisi-bisik, membicarakan kedekatan Hyunjin dan Ryujin. Tapi, mereka menganggap, kalau Hyunjin yang terbaik buat Ryujin.

Dengan Caraku [HWANGSHIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang