Dengan Caraku

840 101 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Suara bising motor membuat Ryujin menutup telinganya rapat-rapat. Pengang rasanya mendengar banyak motor dengan suara yang bising membuat kuping Ryujin ingin pecah saja. Apalagi syara itu saling bersahutan, karena Ryujin sedang ada di area balap sekarang.

Karena Somi memintanya untuk menemani menonton balapan itu, akhirnya Ryujin mau tidak mau menurut, sambil menunggu Hyunjin selesai kerja. Tenang saja, ia meminta izin pada Hyunjin terlebih dahulu, kok.

Ryujin mencolek lengan Somi yang sedang berdandengan dengan Guanlin. "Woy, gue duluan ya, males banget anjir, kuping gue pengang," teriak Ryujin.

"Ya udah, lo berani pulang sendiri?" tanya Somi dengan teriakan juga.

Gadis berkulit tan itu mengangguk. "Gue ke kafe Hyunjin, kok." Kemudian Ryujin menghilang dari kerumunan itu.

Akhirnya telinganya kembali normal saat meninggalkan area. Selain karena kupingnya pengang, Ryujin pun jadi mengingat Jaemin saat ia mengantar Jaemin balapan. Kalau semua tentang Jaemin terus ada di kehidupannya, bagaimana ia bisa lupa, walau sudah ada Hyunjin di sisinya.

Langkah kaki Ryujin begitu pelan dan santai. Sambil berjalan, ia menggoyangkan kepalanya ke kiri dan ke kanan mengikuti alunan lagu yang ia dengarkan menggunakan earphone. Lucunya, saat ia sedang mendengarkan lagu, orang-orang menyangka Ryujin gila, karena menggoyangkan kepala dan bernyanyi fals.

Sampai di kafe Hyunjin, ia melihat kekasihnya itu melemparkan senyuman hangat padanya, lalu Yeji datang dan menawarkan minuman pada Ryujin. Akhirnya Ryujin hanya memesan ice capucino buatan Hyunjin. Karena capucino buat Hyunjin, nomer one.

Hyunjin mengantarkan pesanan Ryujin lalu duduk di hadapan Ryujin sebentar. "Gimana, seru?" tanya Hyunjin.

Dengan cepat, Ryujin menggelengkan kepalanya. "Gak. Berisik, gak asik. Aku malah ke inget Jaemin. Ya udah, kesini aja," timpal Ryujin.

"Emangnya, kalau kamu inget Jaemin kenapa, Yang?" tanya Hyunjin.

"Nanti aku lupa sama kamu. Udah, mending kamu kerja lagi! Sebentar lagi pulang, 'kan?"

Dengan semangat Hyunjin menganggukkan kepalanya, lalu mengacak rambut Ryujin sebelum ia pergi ke dapur dan kembali bekerja.

Di dapur, Yeji tersenyum senang. Akhirnya, ia bisa melihat senyum indah di bibir Hyunjin, walau bukan karenanya. Lucas yang melihat Yeji senyum terharu, langsung menghampiri dan menyenggol sikutnya.

"Gue tahu, lo suka sama Hyunjin. Tapi, kayanya lo harus relain dia sama Ryujin. Soalnya, gue lihat, dia sayang banget sama ceweknya itu," celetuk Lucas.

Yeji menatap Lucas dengan tatapan tajam. "Abang Lucas tampan, sebelum Abang ingetin, gue juga nyadar diri, kok," timpal Yeji.

Lucas tertawa. "Sabar ya, masih banyak cowok yang jauh lebih ganteng dari pada Hyunjin. Contohnya gue. Tapi, gue udah punya Doyeon, jadi maaf, ya." Lucas pun langsung berlari ke luar sebelum kena pukul Yeji.

Dengan Caraku [HWANGSHIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang