Jalan

444 81 4
                                    

Selamat membaca, mohon maaf bila ada typo🙏











Selamat membaca, mohon maaf bila ada typo🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Sinar matahari menerobos kaca kamar Hyunjin yang sedikit berantakan dan banyak baju berserakan. Karena, semalam udara sangat panas dan Hyunjin sangat kegerahan. Karena Hyunjin tidak bisa tidur kalau kegerahan. Akhirnya ia membuka baju dan melemparnya ke sembaran arah, kemudian tidur dan menendang selimut agar jauh dari dia.

Kedua mata Hyunjin mengerjap karena terganggu oleh sinar matahari. Ia melirik jam yang berada di atas nakas yang terletak di samping ranjangnya. Betapa terkejutnya Hyunjin saat jam menunjukkan pukul 08.30. Tumben sekali Hyunjin baru bangun jam segini. Apakah karena semalam Hyunjin sangat kepanasan, hingga tidak tidur nyenyak?

"Hyunjin, udah bangun, belum?" tanya Nayeon dari balik pintu.

"Udah Bun, kenapa?" tanya Hyunjin.

"Ini udah ada Ryujin, dia dari tadi nungguin kamu."

Mendengar ucapan Nayeon, Hyunjin langsung berlari ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, lalu mengenakan pakaiannya dan membereskan kamarnya yang berantakan. Hyunjin berjalan keluar kamar dan ternyata benar, ada Ryujin yang sedang mengobrol asyik dengan Nayeon.

"Tumben udah kesini," tutur Hyunjin.

Bibir Ryujin mencebikkan bibirnya, karena Hyunjin lupa, kalau hari ini mereka sudah berencana akan jalan-jalan, walau hanya di mall.

"Kamu lupa? Kita, kan, mau jalan-jalan, ih," protes Ryujin.

Nayeon memelototi Hyunjin. Biasanya, wanita sangat kesal jika sudah ada janji, tapi si pria melupakannya. "Kamu ini, masa lupa, sih." Nayeon ikut memprotesi Hyunjin.

"Maaf, mau pergi, sekarang?" tanya Hyunjin.

Ryujin mengangguk, kemudian berpamitan pada Nayeon. "Kamu ke sini, naik apa?" tanya Hyunjin lagi.

"Di anter Ayah," jawab Ryujin.

Seperti biasa, mereka pergi menggunakan motor metik kesayangan Hyunjin. Ryujin justru senang karena Hyunjin tidak gengsi, walau hanya menggunakan motor metik. Biasanya, anak di tahun milenial ini sangat gengsi untuk menggunakan motor metik, apalagi di daerah kota, seperti Jakarta ini.

Biasanya kebanyakan anak remaja memilih merental mobil, untuk jalan-jalan dengan sang pacar atau gebetannya. Itulah yang membuat Ryujin menaruh hati pada Hyunjin. Karena kesederhanaannya.

Sekarang, Ryujin ingin memeluk Hyunjin pun sudah tidak harus meminta izin terlebih dahulu. Sekarang Ryujin bisa memeluk Hyunjin kapan pun ia mau. Dan Hyunjin, tidak merasa keberatan sama sekali, karena Ryujin ringan.

Sesampainya di mall, mereka tak lupa ke tempat parkir dan menyimpan motornya. "Ini tiket parkirnya kamu yang bawa," kata Hyunjin.

Dengan cepat, Ryujin langsung menggelengkan kepalanya sambil menolak tiker parkir yang Hyunjin berikan. Hyunjin dengan bingung langsung mengerutkan keningnya.

Dengan Caraku [HWANGSHIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang