Dahsya hanya melambaikan tangan seraya melepas ikhlas kepergian Chiko.
"Yauda doakan yang terbaik aja sya" ucap Sabrina
"Iya sya jangan nangisin dia. Dia gak kemana kok" ucap Anjelica
"Iya. Ren makasih ya"
"Gak apa kali sya. Oya gue pengen pulang makasih ya udah pengen ngabulin pemintaan gue"
Dahsya hanya tersenyum kepada Lauren.
4hari kemudian
"Ga kita mau ke mana sih?" Tanya sabrina yang repot membawa buku dan peralatan tulisnya
"Ikutin aja"
"Huft...."
Kini mereka tiba di perpustakaan.
"Kau mau aku menyelidiki Dahsya lagi?" Ujar sabrina pelan
"Kita di sini belajar bukan kepo!" Ucap Arga lalu masuk
"Cowok yang gak bisa di ajak bercanda memang susah!" Ucap Sabrina lalu menyusul arga
Mereka masuk di ruang buku sejarah yang berbatasan langsung dengan ruang majalah.
"Hai sya" sapa sabrina kepasa dahsya
"Lo di sini?" Tanya Dahsya
"Iya di sini suru kutukupret"
"Masuk di sini" ucap arga sambil menarik jas sekolah sabrina
"Ih... Lo pikir gue kocheng..." ucap Sabrina sambil marah marah
"Lo itu ya....." ucap Sabrina geram sesampainya di ruang sejarah
"Di perpus harap diam!" Ucap arga sembari mencari buku pembelajaran
"Ngeselin banget tuh cowok!!" Batin sabrina geram
Sabrina duduk dia melihat ke arah dahsya yang sudah 3 hari mengabdi setiap istirahat pasti di Perpus, dia sangat merindukan Chiko. Pandangan pertama Dahsya dan Chiko saat Dahsya menyukai buku majalah anak tampan yang berada di atas jadi Chiko membantunya bahkan Chiko juga menyukai aktor yang sama dengan Dahsya.
"Ga, bosen belajar sejarah terus!" Ucap Sabrina mengeluh
"Di ulangan harian sejarah kamu berapa coba? Apa kamu mau pergi ke AMERICA?" Ucap Arga
"Ya gak gitu sih, ya deh gue pengen belajar " ucap sabrina
20 menit berlalu~
"Nah gue pinter kan?" Ucap sabrina menyombongkan dirinya
"Hem... udah pinter mbak"
"Heheh gak lah tampa bantuan lo. Ya kan?" Ucap sabrina sembari memeluk arga. Pelukan itu seperti membuat arga kangen pada sesuatu IBUNDANYA. Ya Arga hidup memang cukup kaya, ayah Arga bekerja sebagai insinyur sedangkan ibunya sebagai doktor . Arga sangat merindukan saat mereka sekeluarga bersama,di hanya bisa menjaga adiknya Fania setiap hari di kala ayah dan ibunya pergi bekerja.
"Apaan sih malu tau" ucap arga melepas pelukan sabrina
"Iya galak banget sih."
Arga bangun dan menarik semua buku itu di tempat semula.
"Ga, itu yang di belakang Dahsya itu Chiko kan?" Ucap sabrina
"Ya terus?"
"Minjam hendphone"
"Buat apa?"
"Buat di makan"
"Hem..!"
"Ya untuk memotret lah"
