the beauty love 28

38 3 0
                                    

"Seseorang yang pintar tau saat saat di mana menceritakan hal itu"

Arga yang merasa berdiri di depan wanita yang masih setia hatinya untuk Sabrina berusaha berdiri teguh.

"Masih mau bilang apa lagi sih?"

Tetap sama. Arga masih berharap pada rasa yang sama

"Pergi gak!"

"Ya gua pergi... Jaga diri lo baik2 pastikan,ada hal penting lo yang gak boleh lo lupain!"

Arga pergi dari hadapan Sabrina.

"Aneh!"

Guru masuk ujian di mulai,satu persatu lembar soal ujian di bagikan. Sayangnya bagi sabrina CS-nya harus melaksanakan ujian di tempat lain.

Sabrina membaca soal itu dengan teliti berusaha mendapat jawaban sempurna. Ujian di laksanakan sekitar 1jam lebih.  Ada protokol penting dalam hal ini, masing masing siswa di beri jarak 1meter perorang.

Istirahat sekolah

Sabrina dan CSnya itu berkumpul di basecamp mereka,di mana lagi kalo bukan di Kantin.

"Aduh sumpah mapel Matematika itu bikin kepala gua mumet tau gak" Anjelica

"Mau gua pijitin gak yank?" Virgo

"Gak perlu!"

"Masih marah ya?"

"Udah ah Ca,kesihan Virgo. Maafin napa?" Dahsya

"Gua gak suka klo dia deket deket anjel emang gua kurang apa coba!"

"Gua.. Cuman sayang lo Ca" Virgo

"Apa buktinya?"

"Buktinya... Ya gua gak bisa hidup tanpa lo"

"Basi!"

Virgo berdiri dan membuat keheningan terutama pada Sabrina yang melotot tak percaya

"Cewek hanya bisa bilang cowok ini cowok itu. Jangan samakan cowok yang gak setia sama gua,meski Anjel cantik must wanted sekolah ini. Itu gak ngaruh bagi gua Ca" ucap Virgo lalu pergi

Sumpah demi apa pun selama ini baik dalam pertemanan atau lagi berpacaran baik Anjelica atau yang lain tak pernah melihat Virgo mencintai wanita dengan tulus.

"Ca, lo kok gini sih sama Virgo"

"Iya Ca lo harus lihat mana yang tulus dan yang cuman modus" Sabrina

"Rin, lo ceramahin kita ini ono lo sendiri. Gak tau Arga lebih sayang ke Lo dan Yessi itu Cuman ngaku ngaku doang. Lo udah nyerah?"

"Bukan gitu Ca"

"Udah deh rin. Kalo lo sendiri munafik sama perasaan lo jangan nyeramahin hidup orang dong"

Dahsya diam tak tau mau membela siapa,bagi dia ini mungkin perdebatan yang paling sengit. Sulit bagi Dahsya.

"Ok gua emang munafik dengan perasaan gua. Lo benar"

"Bagus deh kalo lo sadar"

"Ok fine"

Sabrina berjalan mundur meninggalkan kantin serta CSnya.

"Rin" Dahsya

Sabrina meninggalkan Kantin dengan derai air mata,jujur saja Sabrina masih sayang bahkan saat dia menjauhi Arga dia semangkin cinta kepada Arga dia tak pernah merasa cinta sehebat ini.

"Lo ceplas ceplos banget sih" dahsya

"Ya kalo gak gitu dia gak nyadar rasa dia ke Arga"

"Jadi tadi tuh drama lagi?" Chiko

"Yes..."

"Hu... Hampir jantung gua copot"

"Guys... Guys .." ucap Robin terengah engah

"Ada apa sih Bin? Santuy napa?"

"Udah dengar soal Arga gak?"

"Kenapa?"

Kelas

Sabrina menangis se kuat kuatnya tak memperdulikan teman sekelas akan meledek dia apa.
Sabrina memang munafik mencintai orang tanpa berani mengungkapkan atau memberi isyarat.

"Rin" Anjelica

"Eh lica" ucap Sabrina mengapus derai air matanya

"Maafin gua ya. Itu cuman fake kok"

"Maksud lo?"

"Gua pengen lo gak sakit nyimpen rasa diam diam" Anjelica

"Gak apa kok. Berkat lo gua sadar"

"Lo ingat gak rin surat yang di beri dari cewek yang di stadion?" Dahsya

"Surat... O iya gua ingat ada apa sya?"

"Lo pernah baca?" Anjelica

"Gak"

"Nanti Sepulang Sekolah ini penting lo harus baca titik!"Anjelica

" iya kita juga nanti malem main kerumah lo  boleh kan?" Dahsya

"Ya Boleh"

Next part

THE BEAUTY LOVE (COPMLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang