"Eh iya iya maaf gue tadi cuman bercanda kok. Gue mau duduk la loh tidur di tempat gue"
Arga bangun dan membersihkan tempat duduk itu seperti semula. Lalu bertanya Rooftop.
"Arah ke Rooftop mana?" Tanya pria itu
"Oh jalan tangga sebelah kelas kita aja" ucapnya
"O" arga langsung pergi meninggalkan kedua gadis itu.
"O, setelah itu udah? Simpel banget jadi cowok" ucap Sabrina
"Menurut lo arga itu gimana Rin?" Tanya Anjelica
"Gue? Y...a... gak mungkin lah orang berpacaran ama tuh cowok irit bicara, ih apa lagi gue nanti pacaran ama dia" ucap Sabrina sambil melirik ke arah lain
"Kalo gue bicara itu, lihat Rin. Lo mah buat gue gak bicara kata kata lo" ucap Anjelica
"Ihh Ca..."
"Iya iya"
"Bosen gak ada Dahsya susul ke perpustakaan yuk"
"Yuk" ucap Anjelica
Mereka memutuskan untuk menyusul Dahsya di perpustakaan.
"Haah iya makan pedas tuh..." belum menyelesaikan bincang mereka Anjelica membungkam mulut sabrina
"Ihh apaan?"
"Itukan Dahsya ama chiko"
"Ya terus?"
"Lo gak curiga?"
" 🎶wajar curiga... tapi... bukan curiga yang..🎶"
"Udah rin. Stop nyanyinya nanti ketahuan lagi" ucap Anjelica
"Ih lo mah!"
Mereka mengintip Dahsya dari kejahuan.
"Hu.... bosan ca" ucap Sabrina
"Bentar lagi Rin..."
"Hu... gue ke kelas ya" ucap Sabrina
"Iya"
Sabrina pergi ke kelas dengan wajah lesu. Dia masih mendapatkan arga masih saja tidur di meja dia.
"Arga... bangun..."
"Tak bisakah kau duduk saja? Apa kau juga mau tidur di kelas?" Tanya Arga dengan suara khas orang bangun tidur
"Emm" sabrina duduk, namun sepertinya lama kelamaan sabrina juga merasa mengantuk di tambah lagi kedua teman hebohnya itu tak di kelas menambahkan rasa kantuknya.
Sabrina tertidur di bahu kiri arga, gak ada yang tau karna mereka di kelas hanya beruda.
Tak lama kemudian Anjelica dan Dahsya kembali dari perpustakaan, ya siapa yang tak kenal Anjelica setiap moment yang di anggapnya berarti akan dia poto dan simpan di gallery ny jika memori penuh dia kan memberi yang baru.
Cklek...
"Satu poto ter-romanti" ucap Anjelica pelan
"Rin... bangun... Rin.." panggil Dahsya
"Emm?" Ucap sabrina sembari membuka matanya perlahan.
"Rin. Mengapa kau tidur di bahunya? Hem.. apa kalian..." ucap anjelica pelan
"Tidak. Itu karna ku mengantuk dan tak tau kan jadi seperti ini"
"Bayangkan jika Robin melihat!" Ucap Anjelica
"Tidakkkkkkk" sabrina teriak sekencang kencangnya
"Berisik...!" Arga
"Dasar koala!" Ucap Sabrina lalu pergi bersama temannya itu
