Malam pov sabrina
Sabrina sedang mengerjakan tugas sekolahnya di meja belajarnya. Dengan serius dan sangat serius, kali ini dia kan membuktikan kepada Arga yang sombong sangat itu bahwa dia juga bisa mendapatkan nilai tinggi dari pada dia.
"Rin.. bunda keluar dulu ya pengen kerumah bibi" ucap bunda sabrina
"Iya bun"
"Anak bunda lagi belajar? Hebat nak"
"Biasa aja bun. "
"Ini uang mu. nanti kalo kamu pengen ke mini market"
"Iya bun"
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam"
Pov Balapan*
Victory dan anak gengnya menunggu kedatangan Robin dengan motornya.
"Mana bos lawan lo, katanya hari ini ada"
"Bantal napa!"
"Ya maaf bos soalnya lama banget dah dia nimbrungnya"
"Van coba lo telfon tuh sih pecundang" ucap victory menyuruh devan
"Iya"
"Gak perlu gue ada di sini!" Ucap robin
"Datang juga lo. Udah dari pada banyak bacot lo di sini, langsung aja kita ke intinya"
"Ok siapa takut!"
Mereka sekarang sedang menaiki motor di garis depan start .
"1..... 2.... 3..." aba aba itu tersebut dan langsung membuat kedua pria itu melaju cepat di atas aspal jalan Cempaka Muda Raya.
Balapan itu semangkin sengit saat waktu menunjukan sudah setengah jam mereka melaju dan di depan mereka sudah tertera tulisan finish , robin yang merasa tak rela sang sahabatnya itu harus berpasangan dengan victory yang di anggap bajingan melajukan motornya dengan kecepatan sengit.
Kini detik terakhir garis itu semangkin dekat di mata mereka, kedua motor itu saling beradu kecepatan agar bisa menang.
Dan..."Hasilnya seri..." ucap seorang wanita sebagai pengawas pemenang
"Jadi? Sabrina gak jadi punya lo kan?" Ucap robin
"Tetap! Ini kan seri, berarti ada 2 kemungkinan lo harus nolongin gue dapetin sabrina dan yang pasti urusan kita selesai" ucap victory
"Gak!"
"Lo nantang gue?"
"Ya. Demi sahabat yang udah gue anggap saudari gue sendiri"
"Puih... serang!" Ucap victory memberi aba aba untuk memukul robin, sontak semua yang ada di sana memukuli robin.
Arga yang pulang dari kerja paruh waktunya melihat hal itu menolong Robin walau ia tak kenal dekat dengan robin dia tetap menyelamatkan robin walau taruhannya nyawa. Karna anggota victory membawa senjata tajam sepeti pisau, dan yang paling parah pistol.
"Lo arga kan?"
"Udah lo kabur aja ini biar gue yang ngurus" ucap arga
"Lo gak apa?"
"Udah cepetan!" Ucap arga
Robin pergi meninggalkan Arga sendiri yang sedang di serang anggota victory yang mereka pikir itu robin.
Robin berlari terbirit birit dengan berlumuran luka di wajahnya.Bruk...
"Hati hati dong mas kalo jalan tu.... . Robinn? Lo kenapa kek gini?" Ucap sabrina yang habis belanja di mini market dengan mobil sedan putihnya