Di kediaman keluarga Jeon, seperti biasa suasana rumah tampak sepi. Namun hari itu, sang kepala keluarga pulang dari urusan bisnisnya dari luar negeri.
Jungkook absen ke kantor untuk menyambut kedatangan ayahnya. Ia juga sudah menelepon Wonwoo— meminta pria itu untuk pulang ke rumah.
“Apa benar kakakmu bekerja di cafe milik Seungcheol?” tanya ayah mereka ketika Jungkook baru saja meletakkan ponselnya.
“Iya yah.” balas pria itu pelan.
Ia khawatir jika terjadi sesuatu dengan kakaknya nanti.
“Anak itu masih saja keras kepala.” dengus tuan Jeon sambil memijit pangkal hidungnya.
Jungkook hanya diam dengan perasaan cemas. Ibunya sedang beristirahat di kamar. Tidak heran jika ayahnya mengetahui bahwa Wonwoo bekerja di cafe Seungcheol. Ayahnya itu memiliki mata dimana-mana. Ibaratkan saja begitu.
Perhatian ayah dan anak itu teralihkan ketika sosok tinggi dengan sorot mata tajam baru saja memasuki rumah.
“Ayah.” sapa Wonwoo.
Pria itu mendekat ke arah ayahnya, dan memeluk beliau sebentar.
“Baru pulang bekerja, hm?” tanya sang ayah.
Wonwoo tercekat— matanya melirik ke arah Jungkook dimana adiknya itu hanya menggelengkan kepala. Ia tau ini akan terjadi, tapi ia belum siap jika sekarang adalah waktunya.
“Iya.” balas Wonwoo.
Ketiga pria berbeda usia itu akhirnya kembali duduk dan suasana menjadi hening. Hanya terdengar denting jarum jam dari jam besar yang berada di ruangan itu.
Sudah lama, Wonwoo tidak bertemu ayahnya. Selain karena sibuk mengurus pekerjaan yang berada di luar negeri, keinginan Wonwoo dan sang ayah yang bertolak belakang merupakan yang menjadi penghambat di antara keduanya.
“Sudah saatnya Wonwoo. Ayah sudah lelah.”
Suara bariton itu terdengar memecah keheningan. Jungkook hanya meremas jari jemarinya yang saling bertautan. Sementara Wonwoo hanya melayangkan tatapan datar ke arah ayahnya.
“Ada Jungkook yah.”
“Ini bukan masalah ada atau tidak adanya adikmu. Jangan bawa-bawa dia, hanya kau yang bisa mengatasi ini.”
Menghela napas pasrah, Wonwoo akhirnya memerosotkan tubuhnya dan bersandar pada punggung sofa.
“Jungkook akan tetap menhandle urusannya yang disini. Dan kau, jadilah pria dewasa yang sejati. Jangan egois Wonwoo, kau ingin ayahmu ini cepat mati?”
“Ayah!” pekik Jungkook terkejut.
Pria yang paling muda itu berdiri, membawa ayahnya untuk menjauh dari sana. Ia sudah melayangkan kode kepada kakaknya untuk segera angkat kaki— maksudnya, Jungkook meminta Wonwoo untuk datang ke kamarnya.
“Ayah harap, kau tau posisimu saat ini.” ujar sang ayah sebelum benar-benar pergi dari ruang keluarga dengan atmosfer mencekam itu.
***
Sudah hari ketiga Serim berada di rumahnya. Dan selama itu ia hanya berdiam diri di rumah. Menunggu kakak, ibu, dan ayahnya pulang bekerja. Ibunya membuka usaha toko kue dengan bibinya. Jadi pagi hari setelah mengurus keperluan rumah tangga, sang ibu akan menuju tempat dimana toko itu yang baru dibuka. Dan baru akan pulang setelah senja.
Ia jenuh, perasaannya jadi tidak jelas semenjak pertemuan terakhirnya dengan pria yang membuat hatinya tidak menentu.
Kenapa Jeon Wonwoo? Kenapa dia?
KAMU SEDANG MEMBACA
SEE《On Hold》
FanfictionI'll wait for you all the time. You can turn around and come back to me, In the distant future. DISCONTINUED Started : April, 18. 2020 ©skyfaa_ [-Indonesian Language]