Chan mengalihkan pandangannya ke sekitar. Nyari sosok si manis yang belum ketemu juga bahkan setelah Chan nemuin semua anak disana.
Yah, mereka lagi main petak umpet. Itu pun ide Hyunjin, anak itu keliatan semangat banget, nggak ada bedanya sama anak-anak disana. Bikin chan yang mau nolak, jadi gak tega.
Chan berhasil nemuin semuanya, tapi cuma Hyunjin yang belum juga chan temuin. Chan jadi khawatir. Anak-anak yang lain pun jadi ikut nyari juga.
"Kak Chan!"
Chan noleh ngeliat Haruto yang narik-narik ujung jaketnya.
"Kak hyunie..disitu.." bisik Haruto sambil nunjuk-nunjuk ke bawah perosotan.
Chan senyum, ngacakin pelan rambut Haruto trus jalan pelan-pelan kesana.
Bener. Chan bisa liat disana ada ujung sweater baby blue muncul dari tumpukan bola-bola. Hyunjin ngubur dirinya sendiri di bola-bola buat sembunyi.
Chan meringis. "Pinter juga."
Diem-diem Chan gerak ngeposisiin tangannya di pergelangan kaki Hyunjin, lalu—
"UWAAA!!!"
Chan lari mundur sambil narik kaki Hyunjin, bikin cowok manis itu memekik dengan badan terseret di antara bola-bola.
Tapi lama kelamaan Hyunjin ketawa lucu, itu bikin Chan senang dan ikut ketawa.
Momen yang selalu pengen Hyunjin coba ini sekarang terwujud karena Chan, karena suaminya. Saat itu, rasanya perutnya terasa ada ribuan kupu-kupu berterbangan.
Rasanya, bahagia.
Chan, cowok itu juga gak ngerti kenapa rasanya hatinya ikut sakit ngeliat tatapan sendu itu, ngedenger bahwa cowok manis itu nggak pernah ngerasain kebahagiaan yang sesungguhnya. Tanpa sadar Chan bergerak dan menanam tekat untuk menjadi sumber senyum manis Hyunjin. Dan mungkin itu pilihan yang tepat. Karena entah kenapa cuma ngeliat cowok manis itu bahagia, bikin Chan ikut bahagia.
Karena tenggelam dalam pikiran masing-masing, bikin Chan gak sadar kalo di belakangnya ada Haruto yang megang satu bola besar.
Duk!
Terlalu cepet.
Hyunjin nggak sempet ngedip, dan dalam seperkian detik wajah Chan ada di depannya dengan jarak yang minim, hidung mereka bersentuhan.
Keduanya terdiam, menyelami wajah masing-masing seakan tuli dengan sekitar, sampai bola besar yang dateng darimana jatuh tepat di tengkuk chan.
Cup!
Mata keduanya membulat. Tanpa ngelepas tautan bibir masing-masing.
Rasanya jantung Hyunjin bakal meledak saat itu juga saat Chan malah ngegerakin bibirnya, ngelumat pelan bibir plumnya, seakan-akan benda kenyal itu bakal hancur kalo Chan perlakuin dengan kasar.
Tapi detik selanjutnya Hyunjin sadar kalo mereka masih ada di area umum.
Hyunjin nepuk-nepuk dada di depannya, minta dilepas. Chan ngelepas tautan mereka lalu duduk di samping Hyunjin yang masih tiduran. Jantungnya ribut banget sampe persendiannya kerasa kaku buat bangun.
Bisa Hyunjin denger chan bergumam pelan.
"Maaf."
.
.
.Hyunjin ngehela nafasnya. Udah dia duga suasananya bakal jadi awkward. Benci banget dia tuh.
Ting!
KAMU SEDANG MEMBACA
Walas; Wali Kelas [ChanJin]✓
FanfictionHyunjin biasa aja waktu tau ada guru baru di sekolahnya dan jadi wali kelas barunya. Tapi yang gak biasa adalah, guru itu juga merambat jadi suaminya. Iya, suaminya. "Wtf." #1 in chanjin [20.9.13] #1 in chris [20.12.14] #9 in changlix [20.9.8] start...