Phosphenes ~ 17

3.7K 206 50
                                    

Maaf lama nunggu! Kalau ada yang typo, bisa komen ya.

...

Happy Reading

MIMIK penuh bahagia terpancar dari wajah perempuan yang dicintai membuat ingatannya kembali terlempar ke masa lalu. Andaikan Kelvin beserta keluarga tidak pergi meninggalkan Jakarta karena urusan pekerjaan, mungkin sampai detik ini hubungan mereka masih baik-baik saja. Setelah mengetahui fakta bahwa Lea telah menikah dengan pria lain, perasaannya untuk perempuan itu tidak berubah sedikit pun meski diliputi rasa kecewa.

Kelvin yang pada saat itu memilih menjauh dari pandangan orang-orang dan memutuskan untuk berjalan-jalan santai seorang diri sambil menikmati hembusan angin, tanpa sengaja menangkap sosok perempuan sedang duduk di bawah pohon. Jika dilihat dari pakaian dan juga postur tubuh sepertinya Kelvin mengenali siapa orang tersebut. Karena khawatir hal buruk terjadi menimpa perempuan itu, Kelvin berjalan menghampiri.

"Lea," panggilnya ragu-ragu.

Perempuan itu menjauhkan kedua telapak tangan dari wajahnya sehingga menampakkan mata yang sembab seperti orang yang habis menangis. "Astaga, kamu kenapa?" tanya Kelvin yang semakin dibuat khawatir melihat kondisi mantan pacarnya.

"Ada yang berbuat jahat sama kamu?" Lea menggeleng-gelengkan kepala. "Perut kamu sakit, iya? Kita ke rumah sakit sekarang ya," kata Kelvin melanjutkan.

"Aku ... aku ketemu Milo," ungkap Lea.

Kelvin terdiam sejenak, berusaha mencerna apa yang dikatakan mantan pacarnya. "Dia suami kamu?" tanyanya untuk memastikan dan dibalas anggukan.

"Tapi mustahil, Le. Kita tau kalo dia udah meninggal karena insiden itu."

"Milo masih hidup, mataku sendiri yang lihat. Tapi ..." Lea menunduk diakhir kalimat.

Kelvin menangkup wajah Lea. "Dengerin aku, orang yang udah meninggal gak mungkin bisa hidup kembali. Belajar untuk ikhlasin dia, Le, dia udah tenang disana," katanya.

"Kenapa kamu gak percaya sama aku. Aku gak mungkin bohong," kata Lea. Dia bingung harus bagaimana caranya untuk menjelaskan bahwa yang dilihatnya nyata.

"Kita pulang sekarang ya," Kelvin menghapus jejak-jejak air mata di pipi Lea, "mungkin aja orang yang kamu lihat kebetulan mirip sama dia."

Lea membalas, "Ini bukan sekadar kebetulan, Vin. Aku lihat dia ada disini, bahkan aku sama dia sempat ngobrol."

Flashback On

Pulau dengan pantai luas dan hamparan ombak biru yang terletak di Southern, Singapura merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat ingin Lea kunjungi kala berlibur bersama teman-temannya. Menurut kepercayaan orang-orang, pulau ini terbentuk dari seekor kura-kura raksasa yang terjebak menjadi Kusu Island. Namun, sungguh sangat disayangkan karena di pulau ini para pengunjung dilarang untuk menginap.

"Kusut amat muka lo neng udah kayak kain pel-an," kata Evano meledek.

"Temen kalian tuh bikin gue naik darah mulu. Heran gue maunya apa coba?" kata Anatasha kesal. Bagaimana tidak merasa demikian, jika teman perempuannya itu bertingkah layaknya seorang anak kecil yang menemukan mainan baru. Bahkan sampai melupakan kondisinya yang tengah mengandung.

Seraya menepuk-nepuk pundak Anatasha, Angga berkata, "Jadi manusia mah emang harus sabar, neng. Kalo enggak nanti pantatnya bisa lebar loh. Emangnya mau?"

"Bodo amat deh," kata Anatasha ketus. "Kelvin mana, kok gak kelihatan?" tanyanya sambil melirik ke kanan dan kiri mencari keberadaan orang tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PHOSPHENESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang