𝓢𝓮𝓵𝓪𝓵𝓾 𝓥𝓸𝓽𝓮 𝓭𝓪𝓷 𝓢𝓹𝓪𝓶 𝓒𝓸𝓶𝓮𝓷𝓽
𝙋𝙖𝙧𝙩 : 17
Yoon Yeong duduk di ruang tamu, ia tampak melihat koran. Mencari pekerjaan baru pastinya. Ia merasa karirnya kali ini terancam. Lagipula ia hanya magang, Rumah sakit tidak akan bersikeras mempertahankannya, jika hal ini menyebar.
Yoon Jae baru usai keluar dari kamar mandi, ia duduk di sisi Yoon Yeong kemudian dan melihat gadis itu tengah melingkarkan lowongan kerja dengan bolpoint. Satu ide kemudian muncul di kepalanya, "bagaimana jika kau mendaftar di tempatku, di militer,"
Yoon Yeong menoleh ke Yoon Jae. Senyum Yoon Jae tercetak dengan mata terlihat memohon sangat jelas, hal ini akan membuat ibu tirinya murka, "tidak Yoon Jae, aku kurang berpengalamaan" Jawabnya yang langsung menghindar mata elang pria yang terlihat lebih dewasa sekarang.
Yoon Jae tidak tahan akan penolakan halus ini, bukankah setahun lalu ia sudah mengungkapkan tiga kata padanya, ia mengambil tangan Yoon Yeong, melepaskan bolpoint yang di pegang oleh gadis itu.
Berhasil, Yoon Yeong pergi menatap padanya, dan ia tersenyum dengan santai mengulang kata setahun yang lalu, "aku masih mencintai kakak," ungkapnya
Deg. Wajah Yoon Yeong menjadi sangat kaku, pupil matanya terlihat sangat sedih. Bagaimana bisa kakak adik saling mencintai. Ia segera membuang wajahnya, dan berkata dengan tawa seakan ia telah baru saja mendengar lelucon,"kau lucu, a--dikku".
Ada penekanan di kata adikku.
Alis Yoon Jae, naik ke atas melintir tidak senang, "Adik ? Hah ? Emang kita lahir dari perut yang sama. Kau tidak ingin melamar di militer, takut melihatku setiap hari, makanya kau menolak kan."
Benar.
Yoon Yeong tidak mengelak, ia hanya menjawab dalam hati. Tiap sudut mulutnya, ia kunci rapat. Lebih baik, ia diam daripada salah bicara. Yoon Jae, pria yang suka mengeluarkan isi mulutnya sesuai hati nuraninya.
Yoon Yeong kembali ke koran, baru saja ia mengambil bolpoint dari atas meja. Bolpoint di buang. Koran diremas.
Yoon Yeong terhenyak dalam beberapa detik melihat koran yang berada di atas lantai. Sebentar alisnya terlihat mengerut, ia tampak berpikir, bagaimana menekan agar Yoon Jae berhenti menyukainya. Hal ini sangat salah.
Cinta Yoon Jae. Itu kesalahan besar.
Biarpun Yoon Jae berhenti mengakuinya sebagai saudara perempuan, tapi sampai saat ini, ia belum pernah berpikir Yoon Jae bukan saudara lelakinya, walau ia kini telah menjelma sebagai pria dewasa, dan tingginya melebihi dirinya.
Ekspresi ragu dan tidak yaman, terlihat jelas, namun ia harus tegas memberi batas, ia hanya pergi menolak kemudian.
"Kita tidak bisa bersama".
Setelah kata itu terucap, tiba-tiba pandangan menusuk tertancap untuknya, mengenai jantungnya. Untuk hal ini, Yoon Yeong cukup sakit, karena sebenarnya ia juga tidak ingin melukai hati Yoon Jae. Tetapi Ny. Fang, ialah ibu kandung Yoon Jae, dan hal ini tidak mungkin.
"Mengapa tidak bisa? Ny.Fang, dia ibumu bukan ibu--", Yoon Jae meledak dalam satu kalimat.
"Ia ibumu juga !!" potong Yoon Yeong keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Jealous Man (On Going)
Hayran KurguPark Yoon Yeong, gadis populer di sekolah, yang terkenal sangat menjaga jarak dengan pria. Ia gadis baik, menjadi banyak idola pria. Termasuk Menarik perhatian adik tingkatnya, Kang Eun Chan, dan juga Saudara sekandung ibunya Kim Hyu Jun. Semasa ku...