PUTIH & ABU - ABU

77 2 0
                                    

Felis

*Pra Reuni

Felis menutup bukunya, berkali - kali ia melihat ponselnya tak kunjung nampak sesuatu yang ditunggunya, lalu ia menghela nafas panjang.

Suasana siang hari membuatnya merasa semakin resah, setiap bertambah detik terlihat ia seakan tenggelam dalam keresahan. Sorot pandangannya melirik tajam seorang siswi yang berjarak di ujung depan deretan bangku paling Timur yang tak lain adalah tempat duduk Cherry.

"Uh panas sekali kelas ini, jam sekolah siang hari rasanya membuatku terpanggang, belum lagi Cherry sepertinya tidak berminat membalas pesanku, seandainya terjadi keajaiban wali kelas merubah posisi tempat dudukku dan Cherry mungkin jarak bukan lagi alasan yang memisahkan," ucap Felis.

"Sok puitis, Bermimpi kok di siang hari, sebentar lagi jam pelajaran Pak Sem wali kelas. Katanya sih aku dengar - dengar beliau ingin meminta tolong kepada kita untuk membantunya mengatasi acara reuni sekolahnya," sahut Topas.

"Keajaiban itu datang di saat bagaimanapun Topas, apa kau mempercayai keajaiban ?" tanya Felis.

"Tidak," jawab Topas.

Pak Sem memasuki ruangan dengan raut muka bahagia, kamudian menyampaikan dua hal...

Hilman Felis, ia dikenal sebagai laki - laki playboy di kelas XI - F. banyak murid mengatakan bukan ketampanan senjata utamanya meraih hati para wanita, wajah sayu namun menggemaskan lah yang memikat perasaan korbannya. Seperti wajah kucing yang memelas meminta makan.

Walau bertubuh tidak terlalu atletis, dan berbibir tebal, bukan menjadi penunjang utamanya menggaet wanita. Saat melangsungkan operasinya Felis memiliki 3 jurus yaitu ; jurus wajah kucing, jurus rayuan mematikan, dan terakhir adalah jurus kepameran.

Jurus rayuan mematikan milik Felis tidak dapat dielakkan, laksana racun bisa ular mematikan sekali tergigit tinggal menunggu waktu. Sekali Felis melancarkan rayuan wanita akan jatuh ke pelukan itulah moto jurus rayuan mematikan miliknya.

"Surga mungkin akan merindukanmu Della, karena kehilangan malaikat secantik kamu disini menemaniku," rayu Felis.

"Jeny, semenjak aku mengenalmu aku sangat giat belajar, belajar menjadi yang terbaik buatmu," rayu Felis.

"Vita, kau berikan aku pena, aku akan menulis untukmu. kau berikan aku sayap, aku akan terbang bersamamu. Kau berikan aku tangisan, aku akan menjadi pelukanmu. Kau berikan aku cinta, aku akan berikan segalanya untukmu," rayu Felis

Guru - guru wanita juga menjadi objek rayuan Felis..

"Bu Dewi saya tidak bisa menghitung volume ruang, karena volume ruang yang ada di hati ibu sudah di isi oleh suami ibu," tutur Felis.

Bahkan ibu - ibu kantin dan wanita petugas kebersihan tak luput dari serangan Felis..

"Bu kantin, masakannya lezat manis, apalagi masakan anaknya pasti lebih manis dari ibunya, salam ya bu untuk anaknya," ucap Felis.

"Anak saya laki - laki mas Felis, brewoknya tebal, tiap hari fitness terus," balas ibu kantin.

Felis adalah anak tunggal di keluarganya, ia selalu menjadi prioritas ayah dan ibunya, apapun keinginannya akan di upayakan. Meskipun aset keluarganya cukup kaya, ia tidak pernah diajari menjadi anak playboy bahkan ayah dan ibunya melarang untuk berpacaran.

Semenjak kecil Felis selalu kesepian, Ayah sibuk berbisnis terkadang satu atau dua bulan sekali pulang kerumah, sedangkan ibunya adalah dosen yang memiliki jam padat. Satu - satunya seseorang yang menemani Felis hanyalah asisten rumah tangga yang dipekerjakan orangtuanya itupun sering berganti - ganti.

Kesepian adalah teman sejati Felis tetapi pantang baginya bersedih, karena menurut dia kesedihan adalah hal sia - sia yang ditunjukkan kepada ayah dan ibu. Kisah sedih Felis yang menangis saat di tinggal kerja atau ketika merindukan ayah dan ibunya tak merubah keadaan. Protes perhatian kepada orangtuanya juga tidak membuahkan hasil, bahkan saat Felis jatuh sakit kedua orangtuanya hanya sekejap saja peduli.

"Felis, Ibunda dan Ayahanda melakukan kesibukan seperti ini bukan tanpa tujuan, kami tidak ingin Ananda tercinta kekurangan di masa depan, cepat sembuh ya nak, kami mencintaimu," tutur sang ibunda.

Memang benar apa yang dituturkan sang ibu, di usia belia Felis sudah dicukupi aset kebutuhannya bahkan cukup baginya memiliki dua generasi keturunan tanpa bekerja seumur hidup.

"Aku mengerti ibu, untuk mencapai sesuatu yang lebih maka kita harus berani berkorban, itu adalah harga yang harus dibayar," ucap Felis.

"Ibunda ingin setelah lulus sekolah menengah akhir Ananda mengenyam pendidikan ke Inggris, ibunda yakin jika sedari kecil Ananda sudah terbiasa hidup sendiri pasti disana Ananda bisa mandiri tentunya. Lalu kembalilah lagi kemari untuk membuat perusahaan besar milik pribadi. Itulah harapan kami nak," ucap Ibunda Felis.

Pak Sem mengatakan ia berencana meminta tolong beberapa murid membantunya untuk menjadi panitia di acara temu kangen reuni angkatan sekolahnya, dan perihal kedua adalah Pak Sem mendapat keluhan dari guru - guru lain terkait kenakalan di kelas XI - F, maka dari itu Pak Sem memutuskan untuk merubah posisi duduk yang dipilih sesuai kehendaknya sendiri.

"Felis, kamu silahkan duduk di... sebentar mana ya, oh iya itu disana, di belakang tempat duduk Cherry," perintah Pak Sem.

Mata Felis terbelalak lebar sembari termangu mendengar kejaiban itu akhirnya datang.

Kita Selamanya RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang