Tara
*Pasca Reuni
Chanindya menyambut kedatangan Aster seusai perkenalan, keduanya merasa senang lantaran telah lama saling kenal semenjak SMP. “Mungkin kita bisa membentuk Geng 3 Angels lagi seperti waktu sekolah SMP dulu ya Aster,” ucap Chanindya.
Tara membuntuti Chanindya, ia mengulurkan tangan bersalaman dengan Aster.
“Hai salam kenal, aku Tara sahabat dekat Chanindya.”
Chanindya menepis tangan Tara serta berkata “Ah sudahlah, ngomong apa kau Tara. Ayo Aster duduk di bangku-ku, sambil menunggu Pak Sem memberi perintah dimana posisi duduk mu.”
Tara mematung tak bergeming.
Chanindya mengenalkan Aster dengan Sylvia, ketiganya dengan cepat saling akrab. Namun Tara tersisih tetap berdiam, ia menunduk sesekali tersenyum kosong.
“Semoga kita bertiga bisa akrab bersama, tidak seperti seseorang yang telah berkhianat bergabung dengan bangku Timur, ia sudah menjadi bagian murid – murid nakal saat ini,” cetus Chanindya melirik Tara.
Tara membuka mulut, ia berusaha membantah namun Chanindya lagi dan lagi mengalihkan pembicaraan. Obrolan mereka diakhiri dengan datangnya Pak Sem.
Pak Sem memindah duduk Aster bersama dengan Boni di ujung bangku Timur, Chanindya memberikan pesan untuk Aster “Berhati – hatilah di bangku Timur, mereka semua murid nakal yang bodoh, jangan sampai terpengaruh.” Aster mengangguk tanggap pesan Chanindya.
Tara adalah siswi yang rajin dan pintar. Semenjak Rengganis tak lagi berada di kelas, Tara selalu menjadi juara pertama urutan murid berprestasi disusul oleh Boni setelahnya. Hampir seluruh pelajaran yang berhubungan dengan hitungan Tara unggul di atas murid lain, sehingga banyak yang menjulukinya ‘gadis perhitungan’.
“Baiklah, kelas kita akan mengadakan delegasi pemilihan OSIS, dua orang terpilih akan ditunjuk sebagai anggota OSIS baru tahun ajaran 2009/2010. Adakah yang berminat mencalonkan diri ?” ujar Pak Sem.
“Aku rasa ini saatnya Geng 3 Angels menunjukkan eksistensi, aku akan menyuruh Aster mencalonkan diri, ia dulunya adalah ketua OSIS sewaktu SMP. Aku, Kau, dan Aster akan mengibarkan bendera Geng seperti dulu. Selamat datang Sylvia,” Chanindya menatap Sylvia dengan penuh keyakinan.
Sylvia senang dengan keputusan Chanindya, namun Tara seakan menangis jauh di dalam lubuk hatinya.
Setahun penuh ia sangat menghargai Chanindya sebagai sahabat baik, ia beranggapan Chanindya adalah sosok yang paling memahami perasaan.
“Aku bukan golongan dari murid – murid nakal itu, aku mengerti Chanindya sangat membenci anak nakal, khususnya Samanta dan Cherry. Mungkin benar Chanindya iri dengan Cherry,” batin Tara.
3 bulan lalu, kisah Chanindya yang membenci Cherry bermula.
Andre dan Chanindya dua sejoli yang harus mengakhiri status berpacaran karena kehadiran Cherry. Tepat 1 minggu mereka berpacaran, Andre berpaling hati menggandeng Cherry sebagai pengganti Chanindya.
“Aku selalu berusaha menghibur Chanindya, sebagai sahabat baik aku berhasil membantumu melupakan Andre, tetapi aku tidak bisa membuatmu lupa akan dendam-mu dengan Cherry,” Tara membatin.
“Kenapa kau memilih Pevita sebagai delegasi OSIS kelas kita Tara !”, Chanindya membentak keras.
“Aku rasa Pevita benar, Aster murid baru yang belum mengenal sekolah kita, apakah ia bisa menjadi OSIS yang baik ?” Tara menyanggah.
“Aku semakin tidak mengerti tentangmu, kau bagian dari mereka semenjak menjadi panitia acara reuni Pak Sem,” ucap Chanindya.
“Kau hanya iri pada mereka karena mereka lebih kompak, terutama kau dendam dengan Cherry,” Tara membalas percakapan dengan kesal.
“Sudahlah mulai sekarang kita bukan sahabat lagi, 3 Angels akan hidup tanpamu, kami tidak akan menganggap mu ada disini !” cetus Chanindya.
“Aku kira perkataan Pak Sem benar, Chanindya bukanlah sahabat baik, kita sudah tidak bisa menyelesaikan masalah bersama, tidak juga saling mengerti, dan tujuan kita berbeda. Aku hanya ingin memiliki tujuan bersama kalian untuk menjadi kelompok murid yang pintar dan berprestasi. Bukan menjadi kumpulan yang arogan. Aku akan membuktikan dihadapan kalian aku bisa sendirian mengalahkan kumpulan mu Chanindya,” Tara membatin.
“Kami tidak membutuhkan orang pintar yang susah diatur dan berkhianat, tanpamu kami bertiga bisa mengalahkan prestasimu, menunjukkan kepada seisi kelas jika kami ada dan kompak,” Chanindya membatin.
****
Keesokan harinya di saat kelas Pak Sem…
“Hari ini saya menyampaikan bahwa Boni telah mundur menjabat sebagai kandidat anggota OSIS dan digantikan oleh Pevita. Lalu atas permintaan Tara, saya persilahkan untuk pindah duduk di bangku Atalas” ujar Pak Sem.
Chanindya menatap tajam Tara seakan ingin meledak, “Ini adalah perang kita Tara !”
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Selamanya Remaja
Teen FictionKisah fiksi sebelas remaja yang dipertemukan oleh plot kompleks permasalahan ; identitas diri, cinta, impian, penghianatan, kesedihan, penyimpangan, kekocakan, dan kebahagiaan. Samanta si berandal, Felis sang penakluk wanita, Cherry si narsistik, Ir...