"Mau apa?" tanyaku pada si boss dan dia menggengam tanganku erat dan aku menepuk lengannya
"Ada apa aja?" tanya si boss
"Banyak boss, dari jajanan pasar sampe cilok" ujarku
Kami kencan ke pasar shubuh yang biasa menyajikan berbagai macam jenis makanan. Sederhana,murah, dan nikmat.
"Terserah kamu" ujarnya dan aku memeluk lengannya erat-erat dan alfred, jangan di tanya. Dia lagi makan bubur ayam di dekat parkiran
"Bu, ada nogosari?" tanyaku pada ibu-ibu penjual kue
"Ada, mau berapa?" tanya ibu penjual
"4 bu sama apemnya 3" ujarku dan pak boss merangkul pinggangku erat
"Sama apa lagi?" tanya si ibu dan aku menatap beberapa kue lainya
"Cucur 2 sama pastel 3" ujarku dan si ibu langsung bungkus dan setelah itu aku membayarnya dan kami berjalan-jalan
"Kok belinya dikit?" tanya pak boss dan aku tersenyum geli
"Kita itu di pusat makanan jadi kita harus nyobain makanan lain" ujarku
"Ada bau-bau seafood" ujar si boss dan aku menatap penjual dimsum
"Ada yang jual dimsum..." aku menatap si boss "mau dimsum?" ujarku dan dia menganggukan kepalanya
Kami pergi ke stand dimsum
"Pak dimsumnya dong" ujarku
"Yang apa neng?" tanya si penjual
"Kepiting, udang,jamur, ayam, sama yang ekstra spicy" ujarku sambil membaca menu yang ada di stand
"Makan sini atau bungkus?" tanya si penjual
"Pak, mau makan sini atau bungkus?" tanyaku
"Terserah Kamu aja" ujar si boss
"Makan sini aja" ujarku pada si pedagang dan kami makannya di lesehan gitu dan itu campur dengan beberapa pengunjung lain dan ada beberapa pedagang makanan lain
"Mau makan kuenya?" tanyaku dan si boss meraba meja dan aku segera menggengam tangannya
"Cari apa?" tanyaku dan si boss menggelengkan kepalanya
"Saya ngak mau jauh-jauh dari kamu" ujar si boss
Bucin, sorakku dalam hati
Aku menepuk tangannya pelan dan aku membuka daun pisang yang membungkus si nogosari
"Aaaaa, cobain deh" ujarku dan si boss membuka mulutnya dan aku menyuapinya dan dia mengunyahnya
"Manis banget tapi enak dan ada pisangnya gitu" ujar si boss
"Emang ini kue pisang boss ada yang pisangnya bikinnya di blend ada yang ngak kayak gini utuh" ujarku dan si penjual dimsum datang menyajikan dimsum kami
"Maaf neng, abang mau tanya itu suaminya tuna netra ya?" tanya si penjual dimsum pelan
"Iya Bang, kenapa?" tanyaku dan si abang tersenyum
"Abang keinget sama istri abang yang udah meninggal dia dulunya juga tuna netra kayak suami si neng" ujar si penjual
"Maaf Pak, tapi istri bapak meninggal karena apa?" tanya pak boss
"Udah waktunya aja" sahut si abang dimsum dan akhirnya kami bertiga saling bertukar cerita sambil makan
Kami pulang sudah jam 9.30 pagi, setibanya di rumah aku yang sudah kekenyangan langsung duduk di sofa dan alfred langsung nyender ke tembok, alfred makan bubur 2 mangkok dan 10 sate dan mie goreng ati seporsi sendirian.
"Saya suka kencan kita kali ini" ujar si boss dan aku langsung tiduran di pahanya
"Sama dan di jamin kenyang" ujarku dan alfred tidur dan aku terkekeh dan aku menatap si boss
Sumpah si boss ganteng banget lho, tapi kenapa selama ini aku ngak terpikat dengan dirinya? Atau aku yang telat menyadarinya. Pikirku
"Saya cinta kamu" ujar si boss dan aku tersenyum
Dia mengelus-elus rambutku hingga aku tertidur
Aku juga cinta sama boss, batinku