Aku menatap dewa yang duduk di kursi pelaminan dan aku berjalan perlahan di iringi andrew sebagai pendamping, aku menatap dewa dengan penuh haru dan aku menangis di balik kerudung yang aku pakai.
Kami menyelenggarakan pernikahan di halaman belakang rumah dewa dengan tamu undangan kurang dari 60 orang, bos dewa makin tampan dengan balutan jas hitamnnya dan dia di dampingi alfred juga ayahnya.
Setelah prosesi pernikahan selesai kami makan siang bersama dan para keluarga memberikan kami hadiah dari tas hingga perhiasaan, ayah dewa memberikan aku hadiah berupa perhiasaan berlian dan sebuah kerudung sutra.
^°°^°°^°°^°°^°°^
"Mau minum teh?" tanyaku pada dewa dan dia malah asik menggengam tanganku erat-erat dan sesekali dia mencium tanganku
"Pengennya kamu aja" ujarnya dan aku tersenyum geli
"Kan aku udah di sini" ujarku dan dia memeluku erat dan aku mengatur nafasku karena badan dia berat banget
But i still love him no matter what.
"Aku tahu kamu pasti ngak izinin aku buat menyentuh kamu lebih dari ini tapi ngak apa-apa yang penting aku tahu kamu ada di sampingku dan kamu selalu ada di hati dan pikiranku" ujarnya dan aku mengusap rambutnya yang tebal itu
"Love you" ujarku dan dia terkekeh
" love you more" ujarnya dan kami hanya tidur sambil pelukan sepanjang malam
Terima kasih untuk membuatku menjadi pengantin dan istri juga ratu di hatimu, dewa
Pendek? Iya, inspirasi nikahannya cm segini