"Ya, kamu masih sakit? Saya panggil si andrew ya" ujar pak boss yang sedang menggengam tanganku yang tidak terpasang infus
"Kemaren udah andrew udah dateng kok trus di infus" ujarku dan pak boss menghela nafas
"Kamu demam kenapa sih?" tanyanya dan aku terkekeh
"Kurang jajan sama jalan-jalan" gurauku
"Kamu semalam doa apa?" tanya di boss
"Minta yang terbaik..." aku mencium tangannya " untuk kita " ujarku dan dia mencium tanganku juga
"Saya minta kamu selalu ada di dekat saya" ujarnya dan aku menepuk dadanya pelan
"Aku akan selalu ada di sini"
"Selalu" ujarku dan dia tersenyum tipis dan aku memeluknya
"Boss, saya cinta sama boss" ujarku dan dia terkekeh dan memeluku erat
"Saya cinta sama kamu juga, hayati" ujarnya dan aku memeluknya erat dan aku menangis di pelukan si boss
"I love you boss"
"I love you boss"
"I love you"
"I love you" ulangku terus menerus
Aku tertidur di pelukannya
^^°^^°^^°^^
"Ini obatnya di minum dulu nanti infusnya gw lepas" ujar andrew dan aku meminum obatku dan setelah itu dia melepas infusku
"Loe udah mendingan sekarang, pokoknya istirahat yang cukup dan kalo udah mulai kumat lagi cepet telpon gw" ujar andrew dan aku menganggukan kepalaku
"Makasih" ujarku dan dia menganggukan kepalanya dan pergi
Aku segera ke dapur memasak makan siang dan aku lihat bi Marni menangis
"Lho bik, kenapa kok nangis?" tanyaku
"Ya allah neng, cobaan eneng mah banyak banget bibi yang udah tua gini aja pasti ngak sanggup tapi ini neng hadapin semuanya sendirian" ujar bi marni senggugukan karena masih menangis dan aku memeluknya erat dari samping
"Aya ngak apa-apa kok bik, makasih ya selama ini udah selalu ada buat aya" ujarku dan bi marni menganggukan kepalanya
Kami pun masak bersama dan setelah selesai aku mendatangi boss yang sedang istirahat di kamarnya
"Boss, bangun yuk" ujarku pada boss
"Masih ngantuk" ujarnya dan aku tersenyum
"Makan dulu aja yuk habis itu boleh tidur lagi, aku masak ayam cabe ijo" ujarku dan dia tersenyum dan bangun
"Kamu udah sehat?" tanya si boss dan aku tersenyum tipis dan aku mencium pipinya
"Saya cinta kamu, dewa" bisikku di telinganya
"Saya apa lagi" ujarnya dan dia memeluku erat dan aku menatapnya serius dan aku terpana dengan mata birunya itu
"I love you my OCEAN EYES"