dewa sedang tidur di sebelahku dengan lelap dan dia benar-benar tampan saat tidur, tapi. bukan berarti saat dia bangun dia tidak terlalu tampan. hanya saja yah. bagiku dia adalah yang paling tampan.
aku sentuh matanya yang terpejam, lalu hidungnya dan bibirnya. semua hal yang akan aku rindukan, perlahan aku melepas tangan kami saling bergandengan dan aku memakaikan dia sweaternya kembali lalu aku berbaring di lengannya dan aku menikmati hawa panas dari tubuhnya yang akan rindukan.
terserah kalian mau bilang aku bucin atau apa, karena bagiku selama dewa di hati dan sisiku hal lain tidaklah penting. nafasku mulai tersengal-sengal seperti ada sesuatu yang aneh terjadi padaku dan aku menitikan air mata dan dengan erat aku peluk dewa tidak peduli dengan pasokan oksigenku yang mendadak menipis. setidaknya aku mati di dalam pelukan orang yang aku cintai.
"i love you" lirihku dengan nafas tersengal-senggal dan aku meremas sweater depannya dan aku mulai lemas dan aku memejamkan mataku dan aku menangis di dalam pelukannya
biarkan malam ini aku mengatakan aku mencintainya untuk terakhir kali,batinku
^^..^^..^^..^^..
aku terbangun karena guncangan pada tubuhku dan saat aku membuka mata aku lihat andrew dan alfred ada di sampingku dan aku lihat alfred sedang menyiapkan alat pacu jantung berbentuk seperti setrikaan dan aku lihat dewa ada di sisiku dan menggengam tanganku erat
"we did it" ujar andrew dengan nafas tersengal-sengal seperti orang kelelahan
"ada apa?" tanyaku dengan susah karena nafasku masih agak berat
"loe tadi bisa aja koma atau mati aya, kalo si dewa ngak cepet telpon gw" ujar andrew kesal dan dia menghela nafas dan duduk di lantai dan dia terlihat benar-benar lelah
"kamu tadi Pingsan danaku telpon si Andrew dan Alfred untungnya mereka lagi di sekitar sini juga" ujar dewa
Mungkin ini hanya sekedar gladi resik,batinku
Kuatkan diri anda para pembaca dan maaf beberapa bab ini agak sad