7

185 13 7
                                    

Siapin tissu dan tempat sampah buat buang tissunya, coba baca part ini sambil dengerin lagu million reasons by lady gaga ok

Cuss ke story

^^°^^°^^°

Aku sudah menghabiskan 2 tissu gulung untuk menghentikan pendarahan di hidungku dan aku menatap pantulan diriku di cermin kamar mandi

"Ya, ayo makan" ajak alfred dari luar pintu kamar mandi dan aku membuka pintu perlahan

"Ya tuhan" ujarnya dan dengan cepat dia menelpon dokter andrew

"Aku baik-baik aja" ujarku dan alfred menatap tempat sampah yang sudah penuh dengan darahku dan aku merasakan kepalaku sakit hingga ke bahu

"Ya allah" lirihku dan aku merasa lemas dan kegelapan datang menghampiriku

Aku tersadar dan aku lihat ada dokter andrew dan alfred dan aku merasa begitu lemas

"Sumpah ya, loe ngak bisa kayak gini terus" ujar dokter andrew dan aku menangis

"How long?" tanyaku seraya menatap jam di dinding kamar

"Mungkin 3 bulan dan paling lama 6 bulan" ujar dokter andrew dan aku meremas selimut yang aku pakai

"Boss ngak tahu kan?" tanyaku memastikan bahwa si boss ngak tahu apa-apa

"Ngak" ujar alfred dan aku menganggukan kepalaku

"Aya, loe harus ke jerman di sana fasilitas dan tindakannya lebih maju" ujar dokter andrew dan aku menggelengkan kepalaku

"Aku menghabiskan waktuku sama boss aja, mencintainya untuk kesekian kalinya" ujarku lesu dan andrew menatapku

"How lucky he is, punya Kamu di hidup nya. Aku akan rahasiain ini dari dewa" ujar dokter andrew dan aku mengiyakan ucapannya

Aku sudah di pasang infus dan di suntik beberapa obat dan saat makan malam dewa datang ke kamarku

"Kata alfred kamu demam" ujarnya dan aku tersenyum tipis dan berujung pada tangisan tanpa isakan

"Pak ikut saya yuk" ajakku pada si boss

Aku tahu dia pasti bingung dengan tempat ini, ini adalah ruangan kecil yang aku ubah menjadi musholla kecil dan aku memasang beberapa kaligrafi di temboknya

Kami duduk di dekat tempat imam dan aku menatap kaligrafi bertuliskan allah SWT dan nabi muhammad SAW.

"Pak, kita ada di musholla kecil yang dekat dengan kolam teras kiri" ujarku dan pak boss menganggukan kepalanya

"Iya, tapi kita kenapa ke sini, kan bisa sholat di dalam" ujar pak boss

"Aku mau kita doa bersama" ujarku dan pak boss menganggukan kepalanya

Aku ambil sebuah peci yang aku jahit sendiri dan aku memasangkannya ke kepalanya dan aku memakai kerudungku dan kami menatap ke depan dan aku berdoa di hadapanNYA.

Ya allah, aku terima dengan ikhlas sakit dan cobaan yang kau berikan ini tapi berikan aku waktu untuk bersama dewa, orang yang aku cintai. Setidaknya izinkan aku menghabiskan hari-hari terakhirku bersamanya ya allah. Terima kasih atas segala hal yang sudah berikan padaku ya allah dan buatlah dewa kembali normal, kembalikan lah pengelihatannya

"Amin"

"Amin"

Aku menatapnya yang sedang meraba kantong celananya dan aku tersenyum saat aku lihat ada sebuah tasbih di tangannya

"Saya udah lama mau kasih Kamu ini" ujarnya dan dia memberikan aku tasbih itu dan aku menerimanya

"Makasih" ujarku dan dia menghela nafas dan baringan di sajadah

"Kita nikah yuk" ajak pak boss dan aku terkikik geli menyembunyikan rasa sedihku

"Pelan-pelan aja" ujarku

"Saya mau kita menua bersama" ujarnya dan aku mengusap rambutnya pelan

"I love you dewa"

Sekarang dan selamanya

OCEAN EYES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang