📌 2 Mei 2020
© dhayucaristasy
~
"Yuhuuu!! Gais, hari ini kita kas dulu yah!!!"
Pagi ini teriakan Pritha terdengar memenuhi kelas. Yah, hari ini waktunya narik uang kas kelas gais. Pritha sih semangat empat lima kalo soal palak-mempalak.
"AYO BAYAR KAS!! JANGAN BIKIN KELAS KITA MISKIN!!!" teriak Pritha sambil memukul-mukul buku kas panjang ke meja.
"Bob! Bayar kas, Bob!!" teriak Pritha.
"Kan kemaren udah!" balas Bob.
"Lagi, nunggak dua minggu nih!"
"Ck, besok lah! Kalo udah akhir bulan. Sekalian, hehe."
Pritha mendengus, kemudian berjalan menuju meja teman perempuannya, "Bayar kas!"
"Eh, Pit, kok seminggu yang lalu lo bisa ke Gelato sama Mas Fathur sih?!" tanya teman Pritha, sebut aja Siti.
"Iya! Lo halu ya jalan sama dia?!" tanya teman sebangku Siti, Amel.
Pritha menaikkan kedua alisnya, ini disuruh apa balesnya apa. Kepo lagi sama story instagramny yang jajan es krim sama Fathur. Ngatain dia halu pula. Dasar. Bibit-bibit minceu lambe turah.
Julid binti kemal. Kepo maksimal.
"Kepo amat dah," balas Pritha.
"Heh, sumpah ya, Pit! Story lo itu di repost sama Mas Fathur!" ujar Siti heboh.
"Serius di repost?! Lo beneran jalan sama calon imam gue?!" tanya Amel.
"Beneran anjir! Heboh tuh dunia ughtea-ughtea yang pengen ketemu Mas Fathur!!" balas Siti.
"Eh, Pit! Sini deh, hadap sini. Gue fotoin terus post di ig! Kasian yang pada kepo ga bisa liat muka lo gara-gara ig lo di privat!"
Duh, Pritha jadi pengen lihat Fathur. Seminggu setelah kejadian memalukan di kamar kakaknya, Pritha masih belum berani lagi ngintipin Fathur.
Malu asli. Sampe nggak kuat mau liat Fathur. Padahal lelaki itu sering sekali ke rumahnya. Nggak, bukan ngapelin dia. Orang masih baksos yang, Pritha nggak ngerti sampai sekarang.
Nah, kalo pas pulang sekolah terus lihat ada Fathur di rumahnya, dia langsung lari masuk rumah nggak pake salam. Baru dua hari yang lalu Pritha dapet karma karena nggak pernah salam tiap masuk rumah. Nabrak pintu kamar karena asik lari dari tatapan Fathur. Terus pingsan, tapi ga ada yang nolongin. Soalnya pada gatau, sukurin.
Pritha menggelengkan kepala pelan ketika sadar barusan ia kembali teringat Fathur. Kemudian tangannya menodongkan buku kas ke depan Siti dan Amel.
"KAS! JANGAN BIKIN GUE VIRAL MULU! KASIAN NIH KELAS KITA MISKIN!! KEMARIN SAPU KITA MULUNG DI KELAS SEBELAH!!!"
Dah, baliklah Pritha yang semangat empat lima malak uang kas kelasnya.
* * *
Pritha menghitung kembali uang kas yang tadi pagi sempat dia palak ketika bel istirahat berbunyi. Dahi mengerut dan bibirnya maju-maju serius. Sibuk menandai siapa aja temannya yang nggak pernah mau bayar kas tiap minggu.
Kedua alis Pritha naik ketika melihat banyak kotak-kotak yang masih kosong. Kalo dihitung sih, ini bisa sekitar dua bulan nggak bayar. Bibirnya semakin maju sambil menggelengkan kepala.
"Parah emang nih anak. Nggak tau kemarin Pita mungutin sapu ke kelas lain apa?!" dumel Pritha.
"Idih, sampe dua bulan nih! Siapa si—ih, Pita sendiri ternyata," ujar Pritha sambil melirihkan bagian terakhir kalimatnya dengan kedua alis terangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menolak Lupa
Fanfiction[COMPLETE] Semua yang terlihat pada mata dan telinga, hanya bagian kecil dari sebuah kesalahan sebagaimana manusia kecewa. Mereka tidak benar-benar sesakit itu. Sebab semua manis dari manusia penuh cinta seperti mereka selalu tertinggal di setiap su...