Onty

1.4K 122 51
                                    

📌 11 Mei 2020

© dhayucaristasy

~

Parkiran sekolah Pritha tampak terlihat ramai dari biasanya. Banyak teman-teman yang berkerumun entah karena apa. Membuat Pritha yang tadinya berniat pulang bersama Dila tampak mengurungkan niat.

"Itu rame-rame pada ngapain ya, Dil?" tanya Pritha penasaran.

"Nggak tau!" jawab Dila ketus.

Pritha melirik Dila, kemudian menoel-noel lengan temannya itu sambil menahan tawa.

"Ngecek bentar ayok!" ajak Pritha.

"Ogah."

Pritha tetap menarik tangan Dila mendekat ke arah kerumunan tadi. Btw, Dila tuh ngambek kawan-kawan.

Kan tadi ada ulangan matematika, terus dia niat minta contekan sama Pritha. Sebelum mulai ulangan, mereka berdua tuh udah oke-oke nanti Pritha kasih jawaban.

Eh, tahunya pas Pritha udah selesai ngerjain, Prithanya terus tidur beralaskan kertas ulangan. Nyaman banget asli tidur pake kertas ulangan tuh, hehe. Makannya Dila ngambek sampe sekarang.

"Eh, Ana saya!" panggil Pritha sambil melambaikan tangan ke salah satu temannya.

Tangannya yang sebelah lagi masih menahan Dila biar nggak ninggalin dia pulang sendiri.

"Ana aja, nggak usah pake saya," balas Ana sambil mendekat ke arah Pritha.

Pritha nyengir, ana kalo dibahasa Arab artinya saya, kan. Pritha nggak salah dong, hehe. Jelas, kapan Pritha pernah salah.

"Kenapa? Eh, lu kenapa, Dil? Komuk Lo nyebelin asli," tanya sekaligus ujar Ana.

"Hehe, ngambek dia. Tadi nggak Pita kasi contekan soalnya," sahut Pritha sambil nyengir lucu.

"Eh, btw itu rame-rame pada ngapain?" tanya Pritha penasaran.

"Pada diskusi, anak-anak teater itu," jawab Ana.

"Tumben? Udah rajin sekarang klub teater diskusi-diskusi," sahut Dila tiba-tiba.

"Ih, Dila ngomong lagi!!" pekik Pritha sambil menangkupkan kedua tangan di pipinya dengan sumringah.

Sumpah gemesin.

Membuat Dila mencubit pelan lengan Pritha sebal. Pritha mengerucutkan bibirnya, kemudian mengusap lengannya yang baru saja dicubit Dila. Sakit.

"Mau ada teater katanya," ujar Ana.

"Hah, kapan? Dimana?" tanya Pritha penasaran.

"Belum tau kapannya, cuma katanya di TBY," jawab Ana.

"Kalo kemarin kata Amel tanggal dua empat Oktober," sahut Dila.

"Kok Dila tau?" tanya Pritha polos.

"Nanya lah, Pit," jawab Dila.

"Ya udah, gue duluan ya! Jangan lupa nonton ya besok haha," pamit Ana sambil berlalu.

Pritha dan Dila membalas Ana, kemudian saling menatap.

"Pulang yuk!" ajak Dila.

"Yuk lah. Udah laper gue."

* * *

Pritha baru saja sampai di rumah Kemudian melepas helm yang tadi melindungi kepalanya selama di perjalanan pulang. Belum sempat ia menyentuh pintu, keningnya berkerut melihat sebuah mobil terparkir rapi di halaman rumah.

Menolak LupaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang