Kepikiran

581 86 11
                                    

Aksa membawaku ke kelas, menyuruhku untung menenangkan diri terlebih dahulu. Dan memberiku air putih.

"Lain kali ga usah ngumpul sama mereka" Ucapnya datar, Aksa berbicara seperti itu kepadaku tetapi wajahnya tak berhadapan denganku. Sabar~

"Hah?"Ucapku ulang, seolah seperti bukan Aksa yang berbicara.

"Mereka itu ga punya etika, sopan santunnya sama sekali"

Untung saja di kelas sepi, hanya ada Aku dan Aksa saja.

"Lohhh"Ucapku menganggukkan kepala.

"Lo jadi cewe lagian mau aja di ajak ngumpul sama anak begituan" Ucapnya dingin.

"Kan aku juga ga tau kalo temen-temen farel bakal ga sopan sama aku, lagian juga tadi tangan aku di tarik sama farel"

"Mau menghindar ga enak, dia kan temen SD aku"

Aksa tak merespon ucapanku, entah dia mendengar atau tidak.

"Serah" Ucapnya, sambil berjalan menuju keluar kelas.

Dia sebenarnya peduli ga sih sama aku? Kalo emang peduli, peduli aja gausah pake jaim, malu² segala ish~.

"Aksa mana?" Tanya Aileen, yang baru saja tiba di kelas saat Aksa sudah pergi dari kelas.

"Tadi udah keluar"

"Oh ya, gue kasih tau sama Lo ya ga usah baper sama Aksa dia emang orangnya pedulian" Ucapnya, Lalu ia pergi mencari Aksa.

Tak lama semua murid kelasku langsung berbondong² memasuki kelas, Aksa pun ikut memasuki kelas.

Lah dia masuk kelas, terus tadi Aileen kemana? Tanyaku dalam hati.

"Ini hasil ulangan kalian tadi"

Deg~Deg~Deg

mungkin detak jantung teman kelasku bekerja 2× lebih cepat, karna Rasa penasaran dapet nilai berapa, dan rasa takut nilainya jelek.

"Kalian belajar dulu nggak si? Sebelum ulangan?" Tanya Bu Inah.

"Belajar Buu" Jawab satu kelas.

"Kenapa nilainya begini semua?kecuali..."

"Aksa, dia mendapat nilai tertinggi di kelas ini."

"Selain Aksa ada lagi nilai tertinggi, hanya selisih 5 poin" Ucap Bu Inah.

"Hah? Ada lagi selain Aksa? Siapa ya?"

"Gua kali ya"

"Siapa eh?"

"Siapa ya?"

"Wah bakalan jadi saingan Aksa dia"

Ricuh satu kelas, dengan rasa penasarannya.

"Danita Arabell" Panggil Bu Inah.

"Nilai kamu sama Aksa hanya selisih 5 poin. Ibu harap kamu terus pertahankan nilai kamu"

"Wih mantep"

"Keren gila"

"Sebelumnya ga ada yang bisa nyaingin Aksa, atau kedudukan nilainya hampir sama kaya dia"

Suara itu yang terdengar oleh telingaku, dari teman-teman sekelas ku.

"Kamu anak baru ya?" Tanya Bu Inah kepada ku.

"Iyabu

"Apa kamu pernah ikut calistung,lomba-lomba atau Olimpiade?" Tanya Bu Inah.

"Pernah Bu" Jawabku.

Melupakanmu, Ingat Cinta Lagi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang