Rencana

353 29 8
                                    

Pagi sekali Aksa sudah menjemput ku untuk sekolah, setiap berangkat bersamanya pasti selalu pagi sekali.

Seperti biasa setiap aku datang bersama Aksa, pasti banyak sorotan tajam kepadaku.

"Nggak usah pedulikan" Ucap Aksa, ia sadar bahwa sedari tadi banyak tatapan mata yang tak suka menyorot kepada ku.

Aku berusaha tak memperdulikannya.

"Hai, Pagi Kak Aksa. Oh iya tadi kepala sekolah nyari kakak" Ucap Adik kelas, memberitahu Aksa saat kami sedang berjalan di lobby sekolah.

Aksa tak meresponnya, melihat Adik kelas yang sepertinya ingin sekali mendapat respon dari Aksa, "Oh iya, makasih sudah memberitahu Kak Aksa" Balasku.

"Iya kak sama-sama, kalau gitu aku pergi dulu ya" Pamitnya, sambil memberi senyum ramah.

"Iya" Jawabku saat ia sudah pergi.

"Yaudah, aku ke kelas duluan ya"

Dengan cepat Aksa menarik tanganku.

"Kenapa?" Tanyaku heran.

"Ikut gue aja"

"Nggak lah, kan kamu doang yang di panggil"

"Gue nggak suka mereka ganggu Lo"

Aku teridam.

"Dimana ada Lo disitu ada gue"

Aku hanya melirik Aksa, ia langsung menarikku untuk menemaninya ke ruang kepala sekolah.

******

"Sekarang Lo mau berbuat apa leen? Mereka semakin dekat, bahkan Aksa terus berada di sisinya jadi gimana Lo mau ngasih pelajaran ke dia?" Bisik sheylaa, kakak kelasku teman sekomplotan Aileen. Mereka dari tadi mengintip ku bersama Aksa, di balik tembok perpustakaan.

"Tenang," Balas Aileen tajam.

Aku dan Aksa memasuki ruang kepala sekolah.

"Kebetulan sekali ibu sedang mencari kamu Aksa, masuk" Perintahnya.

Kami pun masuk, dan duduk di kursi yang tersedia di ruangan tersebut.

"Ibu Akan membahas mengenai Pemilihan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS masa priode baru. Kamu sudah menyiapkan visi-misi kamu kan untuk menjadi ketua OSIS lagi?"

Aksa menarik nafasnya panjang, "Sudah, saya sudah menyiapkan visi-misi tersebut sangat lama" Balas Aksa.

"Tapi mengenai Untuk menjadi ketua OSIS lagi, saya sudah memikirkannya matang-matang. Saya mengundurkan diri dari kandidat ketua OSIS, dan di gantikan oleh Vano. Visi-misi yang sudah saya buat, saya berikan kepadanya. Saya berharap Vano bisa memberikan yang terbaik untuk sekolah ini" Lanjutnya.

Aku yang kaget mendengar ucapan Aksa, bukan hanya aku tapi kepala sekolah juga Kaget mendengar Aksa yang tiba-tiba tak ingin menjadi ketua OSIS lagi.

"Kenapa kamu tiba-tiba mengundurkan diri gini? Apa Alasan kamu? Coba pikirkan sekali lagi" Tanya Kepala Sekolah heran.Apa alasannya?

"Saya hanya ingin memberi kesempatan kepada yang lain, yang ingin sekali menjadi ketua OSIS. Siapa tau dari mereka yang ingin sekali ada yang lebih baik dari saya, dan saya juga sudah memikirkan ini beribu kali" Ucap tegas Aksa.

Aku tersenyum mendengar penjelasan Aksa tadi, rasanya bangga sekali menjadi orang yang spesial untuknya, pantas saja banyak di sukai wanita ternyata selain tampan pemikirannya juga sangat dewasa.

Melupakanmu, Ingat Cinta Lagi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang