"Ini kunci nya. Semoga betah." kata seorang satpam sembari memberikan sebuah kunci kepada seorang gadis.
Gadis bernama Jeon Heejin itu tersenyum lebar sembari menerimanya. "Terima kasih, Pak."
Heejin langsung menggeret dua koper berukuran besarnya itu menuju lift. Yup. Hari ini Heejin akan pindah ke sebuah unit apartemen di sebuah apartemen yang terletak di Ibu Kota.
Alasan Heejin pindah karena sudah hampir 2 tahun Heejin tinggal di asrama kampusnya. Karena sudah melebihi waktu tinggal, mau tidak mau Heejin harus pindah.
Heejin bukan asli orang Jakarta, jadi ngekost adalah salah satu jalan. Tapi kedua orang tua Heejin menyarankan Heejin untuk tinggal di apartemen saja, kata mereka lebih aman.
"Tolong tahan!!" seru Heejin ketika melihat pintu lift hendak tertutup. Syukurnya seseorang dari dalam lift mengindahkan ucapan Heejin.
Heejin masuk ke dalam lift sembari menyeret kopernya. Ternyata di dalam ada seorang pria. Tubuhnya tinggi, berkulit putih, dan cukup tampan. Heejin melontarkan senyum ramahnya. "Makasih, Kak."
"Iya, sama-sama." balas pria itu sembari tersenyum tak kalah ramah.
Pria itu menoleh ke dua koper besar yang Heejin seret masuk tadi. "Baru pindah ya?"
Heejin menoleh ke pria itu lalu mengangguk. "Iya, Kak."
"Ooh, semoga betah." balasnya. "Btw gue Jungwoo. Gue tinggal di lantai 10." kata pria bernama Jungwoo itu.
Heejin tersenyum ramah lagi. "Eh, salam kenal, Kak. Gue Heejin, lantai 12.
Jungwoo menatap Heejin dengan tatapan terkejut sekaligus kebingungan "Lantai 12?"
Heejin mengangguk sebagai balasan. "Iya, Kak."
"Gue bukan mau nakut-nakutin lo, tapi hati-hati sama tetangga apartemen lo. Jangan terlalu akrab sama mereka. Apalagi sama anak Blok C." kata Jungwoo.
Heejin mengerutkan keningnya bingung, karena tidak mengerti maksud dari pria itu. Memangnya kenapa dengan tetangga apartemen nya? Kenapa Heejin tidak boleh akrab dengan mereka?
Heejin hendak membuka mulut untuk bertanya kepada Jungwoo, tapi tiba-tiba pintu lift terbuka dan menandakan mereka sudah tiba di lantai 10.
"Duluan ya, Heejin. Semoga betah di apartemen nya." pamit Jungwoo sebelum keluar dari lift.
"Iya Kak, makasih." balas Heejin akhirnya.
Jungwoo keluar dari lift. Pintu lift tertutup. Hanya tersisa Heejin dengan sejuta kebingungannya.
Entah lah.
Kenapa pula Heejin harus terlalu mempercayai seseorang yang baru ia temui. Lagi pula Jungwoo kan tidak tinggal di lantai 12, memangnya Jungwoo tau apa?
Akhirnya lift berhenti di lantai 12, Heejin langsung keluar dari lift. Koridor lantai 12 sangat sepi, sama sekali tidak orang. Benar-benar senyap.
Heejin tengah celingukan sembari mencari di mana unit apartemen nya. Ternyata unit apartemen Heejin terletak di blok C, alias blok paling ujung yang cukup jauh dari lift.
Hah... Blok C?
Koridor lantai 12 benar-benar kosong, seketika Heejin jadi merinding. Tetapi gadis itu mencoba untuk menepis semua pikiran menyeramkan nya, mana ada setan di siang bolong begini.
Tapi namanya juga parno, Heejin mencoba untuk berjalan cepat sembari menyeret kopernya. Karena terlalu parno dan terburu-buru, Heejin yang niat berbelok ke kiri sampai menabrak bahu seorang perempuan yang bepapasan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
somewhere only we know ✓
Fanfictionjeon heejin featuring her weird-ass yet creepy neighbors