14 // lost

481 121 10
                                    

"Iyaaa Chaewon baweeeel. Gue lagi packing nih mau nginep di rumah lo." ucap Heejin sembari memasukan beberapa pakaian ke dalam kopernya

"Siiip. Mau gue sama Mogu jemput gak? Gue mau keluar nih sama Mogu. Sekalian hangout bertiga aja." balas Chaewon dari telfon.

"Ga usaaah, lo berdua kan lagi ngedate. Nanti gue ganggu lagi. Gue langsung aja ke rumah lo." kata Heejin.

"Hehehe oke deh, langsung aja ke kamar gue, Jin. Gue udah bilang ke nyokap kok kalo lo mau nginep."

"Okeeeei. Dah ya gue mau lanjut packing." balas Heejin lalu mematikan telfonnya.

Heejin segera memasukan alat mandi dan beberapa skincare nya ke dalam koper. Setelah itu dia segera keluar dari apartemen.

Heejin bersyukur punya teman sebaik Chaewon dan Jungmo. Kalau Chaewon gak ngasih izin Heejin buat kabur ke rumahnya, ntahlah mungkin Heejin akan parno seumur hidupnya.

Heejin keluar dari kamar dan samar-samar ada yang menusuk indra penciumannya. Dari sekitar koridor.

Seperti bau...






Bau busuk.


Heejin menghela napasnya kasar untuk membuang segala pikiran negatifnya itu. Mungkin saja bau bangkai tikus atau makanan basi. Heejin tak ambil pusing dan segera berjalan menuju lift.

Heejin keluar dari lift ketika sudah sampai di lantai dasar. Ia menyeret kopernya menuju gerbang apartemen untuk mencari taksi.

Heejin merasakan hawa yang tidak nyaman di sekitarnya. Cepat-cepat Heejin segera menghela napasnya, berharap firasat buruknya itu cepat keluar.






Hingga seseorang membekap mulut dan hidung Heejin dengan sebuah kain dari belakang.



"MPPPPPHHHHH!!!!!" ujar Heejin sembari memberontak dari orang itu.

Namun Heejin keburu hilang kesadaran.

Jeno tidak habis pikir dengan pria bernama Jungwoo itu.

Kalau kalian mengira Jeno akan bekerja sama dengan Jungwoo, kalian salah. Jeno tidak se-sembrono itu.

Jungwoo itu orang asing yang tiba-tiba sangat ingin tahu dengan kasus kematian Nancy. Ia bahkan tidak mengenal Nancy. Kenapa Jeno harus repot-repot percaya kepadanya?

Jeno memutuskan untuk kembali ke unit apartemennya. Di Blok C, ia berpapasan dengan dua anggota kepolisian. Dua anggota itu baru saja keluar dari unit apartemen Lino. Temannya Lino yang bernama Bang Chan juga ada di sana.

"Selamat sore, apa anda tetangga di lantai ini?" tanya seorang petugas kepolisian.

Jeno mengangguk sebagai balasan. "Benar."

"Apa anda mengenal sosok yang bernama Lee Minho? Yang tinggal di unit apartemen ini?" tanya polisi itu sembari menunjuk unit milik Lino.

"Saya gak begitu kenal. Yang saya tau, dia memang jarang pulang ke unitnya." jawab Jeno.

"Kapan anda terakhir kali melihat dia?" tanya polisi itu lagi.

"Satu sehari sebelum kasus gadis bunuh diri di unit ini." jawab Jeno.

"Pak, dari pesan itu, bisa jadi kan Lino tau sesuatu tentang kasus itu?" kata Chan sembari menghampiri mereka.

somewhere only we know ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang