Chapter 7

848 77 11
                                    

Putri masuk ke ruangan Ridho, tetapi ia tidak menemukan sosok Ridho diruangan kecil yang tersusun rapi oleh berkas-berkas. Ia memutuskan untuk duduk dibangku yang telah disediakan sambil menunggu kedatangan Ridho.

Suara pintu terbuka berhasil mengalihkan pandangan Putri dari ponsel digenggamannya. Ridho mendengus, "Nyali lo besar juga buat nyamperin gue"

Putri hanya menatap Ridho malas, "Kenapa gue harus takut sama makhluk kayak lo?"

"Gue gak perlu basa-basi dengan nyadarin kesalahan lo sama Dini apa kan?" tanya Ridho yang duduk dikursi kebesaran Ketua OSIS.

"Cih..basi, buruan lo tinggal bilang apa hukuman buat gue. Skors? Wah dengan senang hati, satu bulan kalo bisa" balas Putri santai.

"Percuma gue skors lo, karena hukuman itu gak berhasil buat lo berubah menjadi lebih baik" ujar Ridho.

"Gue mau selama seminggu, lo belajar etika sama gue" imbuh Ridho yang berhasil membuat mata Putri melotot.

"Lo gak perlu repot-repot ajarin gue tentang etika karna gue sibuk" balas Putri ketus.

"Tapi sayangnya gue gak butuh alasan lo dan gue gak nerima penolakan. Gue cuma butuh waktu lo selama satu jam tiap pulang sekolah dan itu cuma seminggu. Oh iya, dalam waktu seminggu itu lo gak boleh ngebully orang. Atau gak, hukuman lo bakal lebih berat" ujar Ridho.

"Gue berhak nolak karna lo bukan siapa-siapanya gue, toh ini hidup gue" jawab Putri.

"Lo salah kalo ngira tanggung jawab Ketua OSIS dan sekolah cuma ngasih ilmu dibidang akademik, tapi tanggung jawab gue sebagai Ketua OSIS jauh lebih besar dari itu, salah satunya gini, mendidik lo ke arah yang lebih baik, terutama etika lo" balas Ridho yang berhasil membuat Putri bungkam.

"Gue tau sifat lo itu baik, tapi enggak dengan sikap dan kebiasaan lo, mesti dipermak dikit biar lebih baik" lanjut Ridho membuat Putri mengalah.

"Gue mau balik ke kelas, waktu istirahat bentar lagi berakhir" ujar Putri. Ridho hanya mengangguk lantas membebaskan Putri.

"Besok sehabis pulang sekolah lo tunggu gue didepan ruangan gue" pesan Ridho sebelum Putri keluar dari ruangannya. Putri tidak merespon dan langsung keluar. Ridho yang melihat itu hanya tersenyum dalam.

Putri berjalan lesu ke kelasnya, Rara yang melihat perubahan sikap Putri hanya bisa menerka-nerka apa hukuman yang dijatuhkan Ridho untuknya.

Rara menepuk pundak Putri, tangan Rara juga merangkul pundak Putri membantunya dengan kondisi jalan yang masih tertatih.

"Put, are you okay? Ridho buat hukuman yang keji banget ya?" tanya Rara pelan-pelan karna tidak ingin membuat Putri semakin sedih. Putri hanya diam.

Rara hanya bisa menghela napas sambil mengelus pundak Putri, "Sesulit apapun hukuman dari Ridho, gue yakin itu bisa ngerubah sikap lo, selama hukuman itu bisa ngerubah lo ke arah yang lebih baik, jangan pernah merasa sedih Put"

"Gak banyak orang yang peduli sama lo, tapi kalo mereka berani negur dan membuat pikiran lo jadi terbuka, berarti mereka sayang sama lo" lanjut Rara.

ʙᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ...


























«~~~»

Sᴇᴇ Yᴏᴜ Nᴇxᴛ Pᴀʀᴛ!

Hujan Menyatukan Kita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang