"Sorry, Dho"
Ridho enggan memberi respon, ia berpikir Putri hanya akan mengerjainya.
"Sorry, tapi gue butuh waktu" Putri mengulang ucapannya lebih jelas. Ridho menelan ludahnya gugup, ia membasahi seluruh tenggorokannya mencoba menetralkan degup jantungnya yang tidak beraturan.
"Gue ngerti kok, ini pasti terlalu cepat buat lo bisa jawab pertanyaan gue tadi" Ridho mengangguk-nganggukkan kepalanya mengerti perasaaan Putri.
"Ehm.. Boleh gue tau alasan lo nolak gue?" tanya Ridho disertai dengan kekehan canggung.
Mata putri sedikit membulat, "Siapa yang nolak lo dah?" tanya Putri balik.
Ridho menatap Putri bingung. "Lah, terus tadi apa?" lalu Ridho hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Gue'kan cuma bilang kalo gue butuh waktu untuk bisa jawab pertanyaan lo tadi, bukan berarti gue langsung nolak lo gitu aja. Gue butuh waktu buat mastiin perasaan gue yang sebenarnya sama lo" balas Putri sambil mendelik sebal. Ridho hanya tertawa hambar, ia semakin bingung harus bersikap seperti apa.
"Sampai kapan gue harus nungguin jawaban itu dari lo?" tanya Ridho.
"Ehm.. mungkin lusa baru gue bakal kasih tau jawabannya" balas Putri. Ridho kemudian mengangguk. Rasa canggung yang menyelimuti dua insan tersebut perlahan pun memudar.
"Kok lo bisa suka sama gue? Uhm...maksud gue, lo kan pernah bilang kalo tipe cewek lo itu...pokoknya jauh berbeda lah dari gue" tanya Putri.
"Setau gue cinta itu gak butuh alasan, dan cinta bisa tumbuh kapan aja seiring dengan berjalannya waktu dan alasan gue suka sama lo itu karna lo cantik, entar pas lo jelek gue bakal gak suka dong sama lo?" tanya Ridho balik, Putri mengendikkan bahunya pertanda tidak tahu.
"Gue harap jawaban lo nanti gak mengecewakan perasaanya gue ini" imbuh Ridho sambil menatap Putri dalam. Putri yang ditatap seperti itu hanya bisa meringis tidak nyaman.
"Yaudah, gak ada yang mau diomongin lagi kan? Kalo gitu gue mau keluar dulu" Putri beranjak dari kursi yang ditempatinya, hendak keluar dari ruangan sederhana Ridho dimana disitu ia bertugas sebagai Ketua OSIS.
"Jangan ngebully lagi, Put" pesan Ridho yang tidak direspon oleh Putri. Ridho tahu jelas bahwa Putri mendengar ucapannya, tetapi Putri hanya berlalu dengan tatapan datar.
Putri berjalan menuju kelasnya dengan lesu, banyak hal yang harus ia pikirkan. Dan salah satunya adalah ungkapan cinta dari Ridho tadi. Sesampainya dikelas, Rara menyambut Putri dengan heboh.
"Kok lesu gitu sih?" tanya Rara saat menyadari wajah Putri yang tak secerah biasanya. Putri berdecak malas dan memilih untuk merilekskan tubuhnya terlebih dahulu. Ia duduk dibangkunya dan menelungkupkan wajahnya dalam kedua lipatan tangannya.
"Kenapa Put? Ada masalah? Kalau emang iya coba deh cerita sama gue, siapa tau gue bisa bantu nyari solusinya" ujar Rara penuh pengertian pada sahabatnya ini.
"Ridho nembak gue" sederet kalimat singkat disertai dengan senyuman jenaka membuat Rara bingung menatap aneh Putri.
"Lah, kan emang ini yang lo harepin sama Ridho, kalau dia bisa membalas perasaan lo itu, terus masalahnya dimana?" tanya Rara lagi.
"Lo tau kan, kalo misalnya si Ridho itu pernah bilang tentang tipe ceweknya, dan itu jauh 100% berbeda dari diri gue. Inti masalahnya adalah apa dia tulus sama gue?" Putri mengangkat wajahnya dan memposisikan tubuhnya menghadap ke arah Rara.
"Ehm bentar.. Pas dia nyatain perasaannya tadi ke elo terus lo jawab apa?" tanya Rara.
"Gue bilang aja kalau gue butuh waktu.. karna ya gue masih bingung sama perasaan gue saat ini ke dia" balas Putri.
"Lo cinta'kan sama Ridho? Udahlah diterima aja, Put.. Kalaupun dia sampe bohong sama perasaannya itu, lo tenang aja gue yang kasih pelajaran ama itu anak"
Putri menggelengkan kepalanya, "Perasaan gue itu kadang ada dan kadang bisa hilang gitu aja, emang cinta bisa gitu ya?" tanya Putri membuat Rara berdecak.
"Yaudah, kalo gitu lo tolak aja, gampang'kan" balas Rara enteng.
"Terus tadi pas gue mau keluar dari ruangannya dia, dia malah suruh gue buat jangan ngebully lagi" Rara membolakan matanya, tangannya saling bertepuk heboh.
"Nahh.. Fix, dia cuma ngebaperin lo supaya lo gak ngebully orang lagi. Udah deh, Put, tolak aja. Jodoh gak kemana kok, siapa tau jodoh lo malah salah satu korban bullyan lo itu.. kan gak ada yang tau" ucapan dari Rara bukannya membantu meringankan masalah Putri, Putri malah merasa semakin dilema tentang perasaanya kepada Ridho.
••••••
Next? Vote & Comment!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Menyatukan Kita [END]
RomanceSetiap hujan tersirat banyak kenangan tentang kita. Dan saat hujan, kenangan dan harapan kita melebur menjadi satu. Ikuti kisah selengkapnya..! Putri |D'Academy 4 Ft. Ridho (2R) |D'Academy 2 --- Jum'at, 24-April-2020 DIPUBLISH. Senin, 13-J...