Chapter 34

714 92 57
                                    

"Halo, Ran? Lo lagi dimana? Kok berisik banget sih?" tanya Putri saat Randa yang baru saja mengangkat panggilannya.

"Kenapa? Gue lagi temenin nyokap" balas Randa cuek. Putri menghela napasnya, ia melihat sambungan teleponnya dengan Randa sejenak.

"Lo masih marah soal kemarin-kemarin?" tanya Putri merasa tidak enak dengan nada ucapan Randa.

"Kenapa lo nelfon gue? Tumben" ujar Randa jutek membuat Putri makin merasa bersalah.

"Lo hari ini bisa temenin gue ke pameran lukisan gak?" tanya Putri sambil menyengir, meskipun ia tau Randa tidak akan bisa melihat cengirannya.

"Jam berapa?" balas Randa. Putri melebarkan senyumannya saat menyadari pertanyaan Randa yang sepertinya mau menemaninya ke pameran lukisan nanti.

"Jam 10 gue tunggu dirumah! Jangan telat ya! Awas aja!" gertak Putri.

"Dih, maksa. Lagian belum gue iyain juga" balas Randa mencibir.

"Gue gak nerima penolakan! Pokoknya gue tunggu jam 10. Gue matiin teleponnya ya, mau mandi dulu, bye" ujar Putri riang. Setelah mematikan sambungan teleponnya, Putri bergegas mengambil peralatan mandinya untuk bersiap-siap.

****

"Yaelah, ngambeknya dipending dulu kali"

Sepanjang perjalanan, Randa masih belum mengajak Putrj mengobrol, alhasil selama perjalanan mereka diam-diaman.

"Maafin gue dong, kemarin gue gak maksud ninggalin lo pulang sendirian, lagian Ridho itu lagi bener-bener butuh bantuan gue banget" Putri mencoba menjelaskan keadaan tempo hari.

"Ayolah, Ran. Baperan amet sih, janji deh lain kali gak gitu lagi, maafin gue ya, ya, ya?" bujuk Putri sambil mengguncangkan lengan Randa. Namun Randa tiba-tiba saja berhenti melangkah, membuat Putri yang sedang menarik lengannya terhempas sedikit ke belakang.

"Yaudah oke-oke, tapi awas aja entar kalau lo ninggalin gue lagi!" ancam Randa membuat Putri mengangguk girang.

"Janji kok, gak bakal ninggalin lo lagi"

"Yuk, buruan cus ke pamerannya, entar Ridho nyariin lagi" ujar Putri membuat Randa langsung membulatkan bola matanya.

"Jadi lo diajakin Ridho? Terus lo ngajak gue juga?" tanya Randa dan Putri hanya mengangguk polos.

"Emangnya kenapa?" tanya Putri dan Randa langsung mengambil napasnya panjang, sebelum menghembuskan dengan kasar.

"Lo nyuruh gue temenin lo buat dijadiin nyamuk? Tau gitu mending gue mendem ae sendirian dikamar" balas Randa ketus.

"Ehh.. Enggak kok, si Ridho ngajak Lesty sama Aulia juga. Jadi pastinya gue bakal sama lo, lagian lo juga suka lukisan'kan?" tanya Putri yang dihadiahi anggukan singkat Randa. Setelah itu, Putri dan Randa fokus dengan langkah kaki masing-masing. Berjalan menuju lantai teratas tempat pameran diadakan.

"Itu Ridho" celetuk Randa sambil menunjuk ke arah Ridho.

"Yuk, samperin" ajak Putri. Kemudian, Randa dan Putri berjalan berdampingan menghampiri Ridho yang terlihat sendirian.

"Oi, Dodol garut!" seru Putri. Ridho menyipitkan matanya ke arah suara Putri dari jauh.

"Baru dateng?" tanya Ridho, Putri hanya mengangguk mengiyakan.

"Kok Randa bisa disini?" tanya Ridho melirik malas ke arah Randa.

"Ini terbuka untuk umum kali, lagian gue yang ngajak dia kesini" balas Putri santai.

"Kan gue ngajak lo doang, gak sama dia" cibir Ridho yang seperti tidak menyukai kehadiran Randa bersama mereka.

"Yah, Put, kayaknya kehadiran gue gak disambut baik sama si ono" sindir Randa.

Hujan Menyatukan Kita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang