ReNata(32)

2.1K 135 4
                                    

Seperti kemauan Nata tadi. Rere menemani kekasihnya itu latihan basket di gor daerah dekat dengan taman kota. Rere mendudukan bokongnya di kursi tribun tak jauh dari tempat peristirahatan tim basket.

Nata dan teman-temannya sedang menganti baju. Alhasil gadis itu diam termangu tak tahu mau bagaimana. Ponselnya lowbet, tidak ada teman, uhh sungguh membosankan.

Ekor matanya lalu menangkap sosok Ifa yang datang dengan laki-laki yang disampingnya. Dia lihat Ifa dan Libra berbicara lalu laki-laki tersebut menenteng tasnya dan pergi dengan tergesa menuju ruangan yang tadi di masuki oleh Nata dan teman-temannya.

"IFA!!" teriakan nyaring punya Rere membuat Ifa tersentak kaget.

Entah Ifa menggumam atau mengumpatinya, yang jelas perempuan itu berlari ke arahnya.

"Lo ngapain?" tanya Ifa kemudian duduk di kursi sebelah Rere.

"Temenin Nata. Lo?" Rere balik bertanya.

Ifa memutar bola matanya lalu bersedekap dada. "Tanpa gue ngomong pun, lo pasti tau lah"

Rere terkikik. "Btw, hubungan lo sama Libra udah baikan atau balikan?"

Reflek Ifa meninju bahu Rere, membuat gadis itu meringis lalu terkikik geli.

"Enggak lah. Gue tuh dipaksa dan terpaksa!" sentak Ifa sambil mengibaskan tangannya di udara.

"Serah lo deh"

Obrolan kedua gadis itu mangalir begitu saja sampai beberapa rombongan lelaki dengan seragam basketnya keluar dari ruangan di sana.

Rere hampir tidak bisa menelan ludahnya ketika melihat penampilan Nata yang begitu sempurna. Seragam basket berwarna putih keju, celana pendek, baju tanpa lengan, dan bandana hitam di dahi lelaki itu. Astagaa, kenapa dia baru sadar jika dia mempunyai kekasih yang begitu tampan!

"Awas iler lo netes" celetuk Ifa membuat Rere menatap perempuan itu jengkel.

"Ganggu aja lo, dasar kambing!"

Ifa tergelak. "Lagian mulut lo mangap-mangap kek  ikan kedampar di tanah, tau gak"

Rere menatap kesal Ifa. "Awas lo, besok gue taroh tikut di tas lo!" ujarnya membuat Ifa membekap mulutnya yang menganga kerena tertawa.

Rere berdiri dari bangkunya. Ifa pun dengan cepat mengutak-atik ponselnya sebelum perempuan itu berpindah tempat.

Saat hendak berbalik badan, tangannya di cekal oleh Ifa. Rere melongok ke belakang dan tepat di depannya terdapat layar ponsel Ifa yang membuat mata Rere membulat.

"Arggh! BUNDA IFA NAKAL!!!!"

Saking terkejutnya, Rere terjengkang ke belakang. Ifa tertawa puas dan sesekali menatap layar ponselnya yang menampilkan gambar hewan bernama 'ulat' yang sangat di takuti oleh Rere.

Rere masih dengan posisi duduknya dan menatap bengis Ifa yang tergelak menertawainya. Sepersekian sekon kemudian, Rere ikut menertawai kebodohannya sendiri. Jadilah suara tawa keduanya menggema di gedung gor, tak peduli orang-orang menatap mereka dengan pandangan aneh.

"Cewek lo emang unik bro"

Nata menengok mendapati Fino, salah anggota tim basketnya. Dia tersenyum sampul kemudian melempar kembali arah pandangnnya pada Rere yang tertawa bahagia. Cantik.

Tak bisa dipungkiri. Rere memang gadis cantik dan menggemaskan dengan segala tingkahnya yang bar-bar. Entah kejatuhan apa Nata dulunya sehingga mengklaim perempuan itu menjadi miliknya. Sampai beberapa kejadian-kejadian tak terduga mendatangi mereka dan mengguncang hubungan keduanya.

ReNataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang