17. Imam dan Makmum

2.4K 107 0
                                    

Tinggalkan jejak.

Vote

dan

Komen.

Terimakasih.

Terimakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~oOo~

"Ana Uhibbuka Fillah, Zaujati."

~oOo~

"Hukum melaksanakan Wudhu adalah wajib. Sebagaimana Rasulullah pernah bersabda: "Salat salah seorang di antara kalian tidak akan diterima apabila ia berhadas hingga ia berwudhu."  Dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 6 pun dijelaskan yang artinya, "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat maka basuhlah mukamu, kedua tanganmu sampai siku dan basuhlah kepalamu serta basuhlah kedua kakimu sampai mata kaki." Nah, itu urutan Wudhu yang termasuk golongan wajib, tapi bukan berarti kita harus mengambil yang wajibnya saja."

Aku menjelaskan bab tentang berwudhu, syarat berwudhu, bacaan salat, gerakan salat, lalu tentang syariat Islam satu persatu. Sementara Mas Alan dengan khusyuk menyimak apa yang aku jelaskan.

Dia juga mulai memperagakan dari cara berwudhu hingga gerakan salat. Sebenarnya tidak susah mengajarinya, karena dari awal Mas Alan sudah memahami Islam hanya saja karena beberapa hal mungkin ia melupakannya begitu saja. Sesekali ia juga bertanya padaku, jika apa yang aku jelaskan terdengar asing di telinganya.

"Sayang, aku mau setor hafalan surat," ucap Mas Alan setelah aku menutup pembelajaran Islam hari ini.

Aku mengangguk, menaruh buku tuntunan salat di nakas samping ranjang. Lalu menghadap serius ke arahnya.

"Bissmillahirahmanirahim. Iqro' bissmirabbikaladzii kholaq. Kholaqol insaana min 'alaq. Iqro' warobbukal akrom. Alladzii 'allama bil qolam. 'Allamal insaana maa lam ya'lam ...." Aku mendengarkan dengan baik bacaan surat Mas Alan. Suaranya masyaallah membuat adem hati. Aku tersenyum memperhatikannya. Allah itu Maha Baik, tak henti aku mengucap syukur pada-Nya. Sungguh, jika kita sabar atas ujian Allah. Niscaya Allah pasti akan memberikan kenikmatan. Percayalah, bahwa setiap kesulitan itu ada kemudahan. Seperti yang terdapat dalam Al-Quran surat Al-Insyirah ayat 5-6. Itu janji Allah. Dia tidak akan mengingkari janjinya.

"Shadaqallahuladzim." Mas Alan mengakhiri hafalannya. Dia tersenyum menatapku. Mungkin ingin menanyakan letak kesalahannya.

"Bacaannya sudah bagus, Mas. Hanya ada di huruf ikhfa saja yang kurang. Jika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ikhfa, maka bacaanya harus berdengung atau disamarkan," tuturku menjelaskan. Mas Alan malah tersenyum simpul. Dia mengelus kepalaku penuh sayang.

"Ana uhibbuka fillah, Zaujati."

Aku tersenyum haru, tangis kecil lolos begitu saja. Cinta yang dulu sempat menyakitiku, kini berbalik membuatku merasa bahagia. Seperti yang dilakukan Mas Alan saat ini, menyeka air mataku dengan lembut.

Izinkan Aku Mencintaimu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang