25. Suratan Takdir

6.6K 150 8
                                    

Hello, IAM update, ada yang nunggu cerita ini ga ya?

Setelah baca tinggalkan jejak.
Vote dan komen. Terimakasih.

__________


"Maaf. Istri bapak tidak tertolong."

Alan mematung tak berdaya, pernyataan dokter tadi menampar keras sampai ke ulu hati. Baru saja dia menemui Alana beberapa saat lalu, kini dirinya harus ditimpa kenyataan bahwa wanita yang dia cintai telah dipanggil Sang Maha Kuasa.

Seakan tak cukup teguran yang diberikan-Nya, kini Alan harus menerima kenyataan pahit yang sulit untuk diterima.

"JANGAN MENGADA DOKTER! PERIKSA DENGAN BENAR!" teriak Alan membentak sang Dokter itu sampai tersentak mundur.

Dokter bernama Reni Cahya itu hanya menunduk sendu. Segala upaya telah dia lakukan. Namun, hasilnya Alana memang tidak bisa ditolong. Ketika Reni hendak memeriksa keadaannya, napas wanita malang itu memang sudah tidak ada. Entah siapa yang tega melakukan itu, Reni yakin pasiennya tidak murni meninggal dengan sendirinya. Namun, ada seseorang yang sengaja menghabisi nyawanya, terlihat dari bantal Alana yang berantakan.

Tubuh Alan meresot, dengan membabi buta ia memukul dinding rumah sakit. Tak peduli seberapa sakit yang dia rasakan. Hanya kecewa, terluka, dan sesal yang memenuhi dirinya

"AKH!"

"KENAPA ENGKAU MENGHUKUMKU SEPERTI INI, RABB! TIDAK KAH ENGKAU MAU MEMAAFKAN KESALAHANKU?!" teriak Alan marah. Perasaan sesal yang menggerogoti dirinya membuat lelaki itu meringkuk seraya menangis tergugu.

Seandainya ... Seandainya dia tidak pernah melakukan balas dendam itu.

Mungkin, ini semua tidak akan terjadi.

Alana masih hidup. Istrinya masih ada ditengah-tengahnya. Membesarkan anak mereka dan membangun keluarga kecil yang bahagia.

"BRENGSEK!"

"Istighfar, Nak." Citra merengkuh tubuh lemah Alan. Mengusap pelan kepala menantunya yang terlihat frustrasi.

Bukan hanya dirinya yang merasa kehilangan. Namun, Citra lebih sakit dua kali lipat kehilangan orang-orang yang dia cintai.

"Ini sudah takdir, Nak. Mungkin Allah lebih sayang Alana. Di mata kita, apa yang dianggap baik, belum tentu di mata Allah itu baik. Kamu harus ingat, setiap makhluk yang hidup akan kembali ke pangkuan-Nya." Nasihat Citra membuat Alan semakin terisak dalam. Luka hati yang masih menganga lebar, kini semakin terbuka menciptakan lorong penyesalan yang begitu besar.

Izinkan Aku Mencintaimu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang