Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"We were young and beautiful. We were so tragic. No other magic could ever compare, "
▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄
▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄
Dari jauh, lelaki itu dapat lihat susuk tubuh sahabatnya yang sedang merenung ke langit malam yang disinari dengan bintang-bintang berkelipan.
Sudah, dramatis betul ayat afi kali ini.
Dia tersenyum lebar dan mula melangkah ke arah sahabatnya itu sambil memegang tiga tin minuman keras, beer.
Tanpa sahabatnya itu sedari, dia melabuhkan punggung disebelahnya yang sedang duduk diatas sebuah meja yang bersederhana tingginya.
Meja ini diletak khas diatas rooftop apartment ini khas untuk dirinya dan dua lagi sahabatnya itu lepak sambil menikmati ayam goreng serta beer.
Jungkook mengulum senyuman apabila melihat Taehyung sedang mengelamun sambil tersenyum sendiri.
"Hoi," Jungkook menolak perlahan bahu milik Taehyung untuk menyedarinya kembali ke realiti.
Taehyung mengerling ke arah Jungkook dan menumbuk perlahan bahu milik Jungkook yang sedang mentertawakannya.
"Tengah berangan pasal crush eh?" sakat Jungkook dengan sisa tawanya yang masih berbaki.
"Sibuk je," Taehyung berdecit perlahan dan mula menunduk malu. Telinganya sudah mula kemerahan.
"Waeyo?" Jungkook mula mengerutkan dahi apabila melihat Taehyung tertunduk sambil tersenyum nipis.
Taehyung mengeluh berat.
"Kau tahukan yang aku sukakan dia." soal Taehyung dengan tiba-tiba.
Bertambah garis halus pada dahi Jungkook. Dia tidak dapat tangkap apa yang cuba disampaikan oleh Taehyung.
"Maksud kau?"
"Aku maksudkan pasal Juliet."
Jungkook terdiam sejenak. Dia tidak terkejut langsung apabila sahabatnya itu menyebut nama Juliet. Dari dulu dia tahu Taehyung menaruh harapan pada Juliet.
Jungkook menggigit bawah bibirnya. Dia dan Taehyung, both of them memiliki perasaan pada Juliet. Agak pedih tapi tidak mengapa.
