"appa... (ayah) " panggilan anak kecil itu tergiang didalam telinga yonji,
Sore itu yonji memang memilih pergi meninggalkan pria bersama anak manis itu,
Ia sudah menikah, bahkan mempunyai anak sangat lucu dan manis, fikiran yonji melayang membanyangkan gadis seperti apa yang bisa menjadi istrinya.
"kau kenapa yonji? " kata ka yun mengagetkan.
Yonji menatap ka yun lekat, sungguh dunia takkan percaya ini bahwa kisah cinta pandangan pertama sirna begitu saja.
Yaa memang terkadang harapan takkan membuahkan hasil, khayalan hanya berjalan didunia imajinasi, dan kenyataan nyatanya mengusir itu semua.
Hela nafas yonji sangat berat, ia bahkan tidak tahu siapa nama pria itu, ia adalah pria misterius yang membuatnya tersenyum hanya dengan melihat punggung nya.
"Aku takkan mudah khilaf lagi eoni" katanya sambil tersenyum.
"Eeh apa maksudmu? ini tentang apa?", sahut ka yun.
"Aahh lelaki meja no 3 itu hah? " tebaknya dengan tepat.
Gadis itu mengangguk dengan lemas, kak yun hanya tertawa,
"beberapa kali aku melihatnya datang bersama anak kecil, saat jam kerjamu tidak ada, dan sepertinya ia sangat menyayanginya" tutur ka yun.
Kak yun kalau bicara memang ceplas ceplos tanpa memperhatikan perasaan lawan bicaranya.
"gadis kecil itu adalah anaknya, aku melihatnya di luar" jawab yonji.
"chinchayo (benarkah),?, tapi foto di media sosialnya tidak terlihat seperti seorang ayah" Ka yun segera mengambil handphonenya dan mengetik sesuatu entah apa itu
Lalu menyodorkannya pada yonji.
#jeonjungkook
"bagaimana?, ia terlihat imut kan?" kak yun sambil tersenyum lebar.
"bagaimana eoni bisa menemukannya? " tanya yonji.
"kau kira aku siapa hah?, aku adalah definisi stalker sejati, apalagi soal pria tampan "
Kedua gadis itu tertawa lepas, sungguh melegakan hati yonji, ya sedikitnya itu tidak terlalu meyakitkan.
"jeon jung kok" ucapnya pelan.
"apa kau bilang?" kata ka yun.
Yonji menggeleng dan terus menatap foto manis itu sambil tersenyum.
Jam pekerjaan paruh waktunya sudah habis, waktunya pulang dan mengistirahatkan diri dari buaiyan dunia,
Yonji melihat handphonenya "masih pukul 07:00" ujarnya,
Ia berjalan menyusuri trotoar dengan perasaan lesu, bahkan botol didepannya ia tendang sekuat mungkin.
"siapa sih yang membuang sampah sembarangan hah?" ia bahkan marah dengan hal-hal kecil sekarang.
"botol tidak bersalah apa-apa " ucapnya sambil mengambil botol itu dan membuangnya di tong sampah.
Lalu gadis manis itu kembali menyusuri jalan, hingga tiba di lampu merah tempat yang biasa membuatnya bersemangat, namun tak berlaku malam ini.
Nada dering handphonenya berdering, itu alarm pengingat yang selalu ia pasang setiap bulan berjalan.
"aahh besok eoma harus cek up, dan bulan depan eoma harus operasi " sambil melihat alarm pengingat yang lain.
Gadis itu terdiam hingga lampu berubah warna pun ia tak tahu.
"aahh aku harus cepat" ia melangkahkan kaki segera mungkin setelah sadar.
Beban hidup tak semudah yang kita bayangkan, berharap ini yang terakhir namun ia tetap datang silih berganti, setidaknya itulah yang yonji alami,
Cukup lama yonji memandang atap rumahnya dari kejauhan, ia memikirkan sedang apa yang ibunya lakukan.
Masalah yang gadis itu alami semuanya hanya berputar dimasalah ekonomi keluarga, kakaknya yang pemabuk dan dirinya yang pecundang.
Ia menghela nafas panjang, hari ini sepertinya lebih panjang dari hari biasanya.
Gadis itu memutuskan untuk tidak langsung pulang, ia duduk sejenak dibangku yang ada di dekat rumahnya, menyimak kota seoul yang indah dari kejauhan.
Sambil menaruh headset ditelinganya, mendengarkan lagu #lee hi - breath,
~sumeul keuge swieobwayo
dangsinui gaseum yangjjogi jeorige
jogeumeun apaol ttaekkaji
sumeul deo baeteobwayo
dangsinui ane nameun ge eoptdago
neukkyeojil ttaekkajisumi beokchaollado gwaenchanhayo
amudo geudael tathajin anha
gakkeumeun silsuhaedo dwae
nugudeun geuraesseunikka
gwaenchanhdaneun mal
malppunin wirojiman...~Ia mendengar kan berulang kali, baginya lirik lagu itu sangat indah, menyatakan semua hal yang ada dihatinya.
Ia melupakan sejenak masalah asmaranya, keuanganya dengan mendengarkan lagu itu,
Yonji menutup matanya, menikmati dan sangat menghayati lagu itu, angin malam di seoul sangat dingin, hingga ia putuskan untuk pulang.
"sepertinya sudah malam " ia begegas dan melepas headsetnya
Menenangkan diri dan mencoba tersenyum
"eoma... Aku pulang " katanya dengan bahagia,
Kali ini ia harus menyembunyikan rapat - rapat masalah yang dihadapinya.
Ibunya tidak harus tahu, karena ia takut hal itu akan membuatnya drop atau mungkin akan tertawa sambil mengejek, apalagi ini perihal asmara, anjing tentangga pun akan menertawakan bukan bersimpati.
Lupakan dulu masalah uang, fokuslah pada masalah asmaranya.
Dasar gadis polos yang mudah terluka.
#kondisi jungkok saat ini.
Disebuah rumah sakit ternama di seoul, kamar vip yang ditempati ayahnya begitu luas dan nyaman,
Lelaki itu duduk disamping ranjang ayahnya memegang erat kedua tanganya tanpa sepatah katapun.
Ayah jungkok : ayah ingin kau segera menikah kuki" memanggilnya dengan nama kesayangan.
Jungkok hanya diam memikirkan dan mencerna apa yang dimaksud oleh ayahnya itu, menikah?? Lalu gadis kecil itu bagaimana?.
To be continue......
Fiuhhh akhirnya bisa update tepat waktu,
😁
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love "Min Yonji"
RomanceKau bukanlah rasa pertama bagiku, kau hanya pria misterius yang membuat aku tersenyum dan terlena saat pertama bertemu, aku harap rasa ini tidak berubah seiring aku mengenalmu . - Min Yonji. Perasaan aneh yang sama dirasakan oleh pria dingin berhati...