Setelah melakukannya Jimin hanya terdiam. Ia sesekali melihat wajah Yonji dengan hati-hati. Sedangkan Yonji masih diam dan binggung beberapa saat kemudian dia berteriak.
"hwuaaaaaaa ciuman pertamaku. Kyaaa Park Jimin. Akan kubunuh kau kyaaa." teriak Yonji dengan kesal, lalu memukul Jimin dengan brutal.
"Mianhe Yonji... Sorry. Aku tidak ada pilihan lain. Oww sakit." Jimin meringgis kesakitan.
"Kau sial.. Kau Jimin." masih terus memukulinya.
Mungkin Yonji akan benar membunuhnya jika ponselnya tidak berbunyi mungkin Jimin sudah tak sadarkan diri.
"Pon..ponselmu aww ponselmu."
"Kau tunggu sebentar. Kau selamat Jimin" Yonji merogoh sakunya dan mengangkat telpon itu.
"Halo!. Ada apa hah?." Ketusnya.
"Aku akan segera pulang, aku bukan anak kecil." Yonji menutupnya dengan kasar. Sepertinya itu telpon dari Jungkok. Lalu Yonji mencari keberadaan Jimin, ternyata Jimin kabur saat Yonji menerima telponnya."Kyaaa Park Jimin" teriak Yonji. Namun Jimin sudah berlari sekuat tenaga, hanya terdengar teriakan samar "Maafkan aku Yonji".
Setelah kejadian itu, Yonji bergegas pergi, entah kemana ia melangkahkan kakinya. Fikirannya seperti sedang melayang sejenak. Ponsel itu kembali bergetar.
"Yeobseo?"
"Hai adikku apa kabar?" suara dibalik telpon.
"Oo-ppa?" Yonji mulai bergetar dan melihat sekelilingnya.
"Oohh betul sekali. Apa kau ada uang lagi sayang?." tanyanya.
"Yang kemarin kemana?." memberanikan diri.
"Heii itu hanya sedikit." katanya.
"Sedikit katamu?, kau tahu apa yang harus aku lakukan karena harus membayar hutangmu itu hah, dasar kau br*ngs*ek. Pergilah aku lebih suka kau tidak ada Yonjae." Yonji langsung mematikan panggilan itu, ia taku kalau saya kakaknya akan datang mencarinya karena perkataan itu.
Yonji sudah bisa menebak apa yang Kakaknya lakukan setelah mendengarnya. Pasti akan memaki dan menyumpahi Yonji, atau mungkin langsung bergegas mencarinya.
"Aku harus segera pulang."
Namun Yonji mengurungkan niatnya itu. Dia justru datang kerumah atapnya yang ia sewa beberapa hari yang lalu.
"Aku disini saja dulu. Lagipula ini masih sore" gumanya sambil membaringkan tubuhnya dikasur. Tak lama ia terlelap dan malam tiba pun ia tidak tahu.
~~"Ah jam berapa ini?" tanyanya sendiri setelah bangun.
Ia segera membuka ponselnya, ternyata ada 2 panggilan tak terjawab, coba tebak dari siapa?, ya dari Jungkok.
Yonji segera bangun dan bergegas pulang "Ah sudah malam rupanya." gumamnya tepat ia keluar.
Menunggu Bus cukup membosankan rupanya. 20 menit Menunggu bus, akhirnga tiba juga ia bergegas masuk. Yonji menyandarkan kepalanya dijendela. Sejenak mengigat yang telah ia lalui hingga saat ini.
Akhirnya tiba di depan halaman gedung, ia mendonggakkan kepalanya keatas melihat gedung itu " Sekarang aku pulang kesini ya" terlukis senyuman tipis.
Yonji bergegas masuk ke Apartemen, namun yang ia lihat ada seorang gadis manis yang berlari kearah Jungkok "Appa (Ayah) Bibi siapa Bibi itu?" tanyanya pada Jungkok. Tentu saja itu membuat Jungkok berpaling dan menatap Yonji dengan segera sambil tersenyum. yonji yang bingung hanya diam.
"Dia pacar Ayah. Beri salam" kata Jungkok kepada anak perempuan itu.
"Eohh anyeonghaseo ." sapa Anak itu.
-Heol bagaimana bisa ia meperkenalkan diriku pada Anakknya sebagai pacarnya, dasar Ayah jahat- Kata hati Yonji.
"Eohh Anyeong. Siapa namamu?." tanya Yonji mendekat.
"Sarang" jawabnya manis.
"Hoo kiyowo (Imut, manis)". Sambil tersenyum.
Tidak lama kemudian ada sosok gadis yang sangat cantik datang dari arah dapur sambil membawa senampan minuman jus dan cemilan.
"Owhh kau sudah datang?." katanya lembut.
"Jadi gadis ini yang kau ceritakan?" tanyakan pada Jungkok. Namun Jungkok hanya tersenyum dan mengangguk.
- Hooo cantik sekali wanita ini. Bagaimana bisa gadis secantik dia bisa mendapatkan pria seperti Jungkok- Yonji kembali bicara didalam hati.
"Oh anyeonghaseo, nama saya Le Ji Eun. Kau pati Min Yonji kan?" sambil tersenyum manis.
"Ah ne, anyeonghsseo, saya Min Yonji".
"Kau pacaranya Jungkok ya" tanyanya lagi.
Yonji tersenyum dan sekilas melihat Jungkok yang masih tenang sambil mamakan cemilan bersama Sarang.
"Apa hubunganmu degan Jungkok?" Yonji bertanya. " Ah ini bukan urusanku tapi.... Aku hanya ingin bertanya." lanjutnya.
Ia sekilas melihat Jungkok lagi. Kali Jungkok menghentikan semua gerakannya dan melihat Yonji.
"Ahh tidak apa-apa." Lalu dia menyuruhku duduk menggunakan gerakkan tubuhnya.
"Aku..... Sepertinya harus kuberitahu ya" Ji Eun melihat Jungkok untuk memastikan. Terlihat Jungkok mengangguk.
"Aku istrinya." ucapnya santai.
Yonji terkejut begitupun dengan Jungkok. "Hah Istri?." Yonji mengulanginya.
-Sepertinya aku akan di tandai sebagai Pelakor- hatinya terus berbicara.
TBC.
Maaf ya baru bisa up sekarang, sedikit sibuk, heheheh ada beberapa kendala.
Semoga suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love "Min Yonji"
RomanceKau bukanlah rasa pertama bagiku, kau hanya pria misterius yang membuat aku tersenyum dan terlena saat pertama bertemu, aku harap rasa ini tidak berubah seiring aku mengenalmu . - Min Yonji. Perasaan aneh yang sama dirasakan oleh pria dingin berhati...